Apartemen Jadi Surga Narkoba
Narkoba Apartemen Sasar Ibu-Ibu
Fenomena narkoba di apartemen, menurutnya merupakan petunjuk telah terjadi pergeseran. Pergeseran pola, modus, dan sasaran pengguna.

Fenomena narkoba di apartemen, menurutnya merupakan petunjuk telah terjadi pergeseran. Pergeseran pola, modus, dan sasaran pengguna.
Menurut Bagong, secara kasat mata, narkoba apartemen ini menunjukkan adanya trend sekarang bandar tidak lagi melulu menyasar pengguna dari kalangan yang identik kaum nakal.
“Dulu narkoba identik dengan dunia malam. Tapi sekarang, banyak pengguna narkoba, sabu-sabu misalnya, sama sekali tidak suka dugem. Jadi, sekarang narkoba sudah punya habitat lain. Nah habitat itu diantaranya, apartemen,” jelas Bagong.
Bagong melihat bandar bahkan sudah banyak menyasar ibu rumah tangga, yang tidak pernah atau tidak suka diskotek dan hiburan malam.
Sasaran lainnya adalah remaja dan eksekutif muda.
Penjelasan Bagong itu diamini Ketua LSM Gerakan Nasional Anti Narkotika (GRANAT) Surabaya, Arie S Tyawatie.
Menurut Arie, ibu-ibu penikmat narkoba cenderung memilih tempat tertutup, seperti apartemen dan rumah.
Penikmat narkoba kalangan ibu-ibu memiliki tingkat kekhawatiran lebih tinggi dibanding kelompok laki-laki atau remaja.
Ibu-ibu, terutama wanita mapan yang telah berkeluarga khawatir sekali tertangkap. Mereka kemudian memilih tempat yang terisolir.
Nah, apartemen, dianggap sangat melindungi mereka. Resikonya juah lebih kecil dibanding diskotik atau hotel sekalipun.
“Kami menduga, sampai sekarang masih sangat banyak hal itu terjadi di apartemen. Tempat ini memang jadi favorit buat pengguna, karena di dalam unit hunian mereka bisa melakukan apa saja. Plus, nyaris nihilnya kontrol sosial dari sesama penghuni apartemen,” tambah Arie. (idl/ab/ook)