Apartemen Jadi Surga Narkoba

Privasi Penghuni dan Tamu Apartemen Sangat Terjamin

Saat memasuki gedung, penghuni harus melakukan finger print. Ketika mesin pemindai itu mendeteksi sidik jari penghuni, pintu baru terbuka.

zoom-inlihat foto Privasi Penghuni dan Tamu Apartemen Sangat Terjamin
surya/sugiharto
Sejumlah penghuni di apartemen Surabaya Barat ini beberapa kali ditangkap polisi dalam kasus narkoba.
SURYA Online, SURABAYA - Privasi tidak hanya diperoleh penghuni. Tamu penghuni juga mendapatkan jaminan yang sama.

Surya yang bertamu pada seorang penghuni, tanpa kesulitan  masuk ke apartemen yang memiliki tiga high rise tower itu.

Tentu saja setelah ada kontak dengan penghuni. Namun, ada sederet aturan keamanan yang harus dilewati.

Saat memasuki gedung, penghuni harus melakukan finger print. Ketika mesin pemindai itu mendeteksi sidik jari penghuni, pintu baru terbuka.

Tidak sampai di situ, Surya dan seorang penghuni masih harus menempelkan kartu akses ke sensor untuk menggunakan lift.

”Kartu ini hanya bisa membawa kita ke lantai di mana kita tinggal. Jadi sangat ketat dan terbatas,” ujar seorang penghuni yang engan disebutkan namanya itu.

Lift baru bisa bergerak bebas hanya untuk lantai tiga, dua, satu dan basement.

Di lantai-lantai itu terdapat fasilitas umum seperti kolam renang, fitnes center, ruko dan parkir.

”Untuk singgah ke kamar teman di lantai yang lain, kita harus melapor ke petugsa di lobi,” imbuhnya.

Suasana apartemen ini terbilang ramai. Rata-rata penghuninya berusia muda.

Dari sekitar 936 unit kamar yang dijual, tingkat keterhunian apartemen ini mencapai 80 persen. Hanya saja, tidak semua penghuni adalah pemilik kamar.

Setidaknya ada 400 kamar yang disewakan pemiliknya.

Sumber Surya ini termasuk yang menyewa kamar di sana selama satu tahun. Banyaknya penyewa kamar inilah yang membuat sistem pengamanan di apartemen tersebut diperketat.

Menurut seorang pekerja, sebelumnya sistem keamanan di apartemen ini hanya berbekal kartu akses saja.

Banyak penghuni yang kemudian memanfaatkan lengahnya pengawasan dengan menyewakan kamar secara sembarangan. Keamanan yang menjadi dagangan utama apartemen ini mulai kendor.

”Karena itu kami mendambahkan sistem keamanan menggunakan finger print. Kemudian kartu akses yang dipegang penghuni juga hanya bisa mengantarnya ke lantai di mana dia tinggal. Sempat terjadi protes. Tapi manajemen tetap pada aturan baru itu,” ungkapnya. (idl/aji/ook/fik)

Sumber: Surya Cetak
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved