Breaking News

Bupati Sumenep Digoyang Unras Mirip Aceng

Itu itu kami tidak tahu, karena kebetulan Bapak Bupati saat ini sedang di Surabaya

Penulis: Moh Rivai | Editor: Wahjoe Harjanto
zoom-inlihat foto Bupati Sumenep Digoyang Unras Mirip Aceng
surya/m.rivai
DEMO BUPATI - Puluhan aktifis pemuda dan mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Pemuda Mahasiswa Sumenep (KPMS) berunjukrasa di kantor Bupati Sumenep di jalan dr Cipto Sumenep, sELASA (12/2/2013).
SURYA Online, SUMENEP - Bupati Sumenep KH Abuya Busyro Karim digoyang unjuk rasa sekelompok mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Pemuda Mahasiswa Sumenep (KPMS), Selasa (12/2/2013).

Mereka menuduh KH Abuya Busyro Karim telah berbuat “kotor” yang dapat mencederai dan melukai warga Sumenep.

Aktifis KPMS yang berjumlah sekitar 50 orang itu datang dengan longmarch ke Kantor Bupati Sumenep di Jalan Dokter Cipto membawa sejumlah poster yang bertuliskan kecaman terhadap bupati dan gambar Bupati Busyro Karim yang dinilai tidak layak dan tidak senonoh karena dinilai tidak pantas dilakukan oleh seorang bupati.

Diantara poster-poster itu bertuliskan ‘’ Bupati, jangan kotori Taman Sare’’, Perempuan Bukan Pemuas Nafsu Bupati,  Audit Tuntas Aliran Dana BPRS’’. Dan beberapa foto-foto bupati yang dibawa para pengunjukrasa. Termasuk gambar Bupati yang sedang mandi bersama-sama beberepa staf Pemkab di Taman Sare bersama artis senior Ayu Azhari.

Korlap Aksi, Mashari menilai, salah satu bentuk perbuatan bupati yang dinilai mengotori lingkungan Keraton Sumenep, yakni ketika artis senior Ayu Azhari berkunjung ke Keraton Sumenep beberapa waktu lalu menceburkan diri ke Taman Sare yang diikuti oleh sejumlah pejabat, termasuk Bupati Busyro Karim.

"Itu salah satu bentuk Bupati mengotori lingkungan keraton yang keramat, karena dengan sengaja mandi di Taman Sare bersama artis panas Ayu Azhari,’’ teriak Mashari.

Pengunjukrasa juga menuntut Bupati Sumenep menjelaskan secara detail kepada masyarakat soal isu bahwa bupati telah berbuat sesuatu yang menghilangkan rasa kepercayaan masyarakat Sumenep dengan berbuat yang tidak patut dan melanggar azas kepatutan.

"Kami mendengar bahwa bupati telah menikahi secara siri seorang  gadis dibawah umur, dan itupun berlangsung singkat, karena kemudian mereka diceraikan,’’ sambung Mashari.

Pihaknya menutut kepada Bupati agar segera mengklarifikasi terkait isu yang berkembang di masyarakat. Karena bilamana itu benar, maka pihaknya sebagai bagian dari masyarakat Sumenep menolak bilamana harus dikotori oleh perbuatan yang mencederai kehidupan masyarakat Sumenep.

Sementara itu para pengunjukrasa yang ditemui Kabag Humas dan Protokol, Abd Kahir menolak dengan tegas tudingan bahwa bupati telah berbuat asusila atau mengotori lingkungan keraton Sumenep.

Karena pada saat bupati mandi di Taman Sare, bukan berduaan dengan Ayu Azhari tetapi dengan ratusan warga lainnya yang ingin mandi di Taman Sare karena diyakini bisa membikin seseorang awet muda.

‘’Jadi, tidak benar kalau Bupati mengotori Taman Sare, dan itupun bukan dilakukan bupati sendirian, apalagi tuduhan mandi berduaan dengan Ayu Azhari. Karena ratusan orang menyaksikan kok,’’ tegas Kahir.

Soal tudingan kawin siri dan sebagainya, Kahir menyatakan tidak tahu pasti terkait isu tersebut. Bahkan ia menilai tudingan itu hanya sebagai upaya menjelek-jelekkan atau  mau menyudutkan bupati Sumenep dengan tudingan berbuat tidak patut.

‘’Itu itu kami tidak tahu, karena kebetulan Bapak Bupati saat ini sedang di Surabaya menunggu bapaknya yang sedang  dirawat di salah satu rumah sakit di Surabaya,’’ pungkasnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved