Arus Mudik
Pantura Ada 6 Penyimpitan dan 4 Pasar Tumpah
jalur Pantura Tuban juga banyaknya penyempitan jalan dan pasar tumpah
Penulis: M Taufik | Editor: Rudy Hartono
Terhitung, ada enam bottle neck atau penyempitan jalan di sepanjang Pantura Tuban. Semuanya, berada di setiap jembatan yang ada. Sebab, paska pelebaran jalan yang dilakukan, lebar jalan di jembatan masih tetap sehingga lebih kecil ketimbang jalan utamanya.
“Lebih mudahnya, setiap ada jembatan semuanya terdapat penyempitan jalan. Jadi, pemudik harus lebih waspada ketika mendekati jembatan,” kata Kasat Lantas Polres Tuban AKP Sugeng Setya Trisna.
Selain penyempitan jalan, hal yang juga harus diwaspadi ketika dalam perjalanan melintas Pantura Tuban adalah keberadaan pasar tumpah. Tak tanggung-tanggung, ada empat pasar tumpah yang saban hari selalu meluber ke jalan raya dan tak jarang mengganggu arus lalu lintas yang ada.
Empat pasar tumpah itu antara lain pasar Desa Baji, Kecamatan Jenu; Pasar Desa Glondong Gedhe, Kecamatan Tambakboyo; pasar Kecamatan Tambakboyo dan pasar Kecamatan Palang.
“Dan jangan lupa, ada beberapa titik jalan bergelombang yang juga perlu diwaspadai pengguna jalan. Yakni di Jl Raya Tuban-Semarang di wilayah Kecamatan Jenu, dan di Kecamatan Tambakboyo,” kata AKP Sugeng Setya Trisna, Kasat Lantas Polres Tuban, Kamis (16/8/2012).
Guna menganstisipasi segala kemungkinan yang terjadi, selama arus mudik terhitung ada 16 pos didirikan sepanjang jalur Pantura Tuban, 2 diantanya adalah pos pelayanan. Selain itu, Sat Lantas Polres Tuban juga menerapkan system patroli bersinggungan di jalur Pantura.
“Dalam patroli ini, petugas berhenti di titik-titik tertentu kemudian memarkir kendaraan di lokasi tersebut kemudian memantau kondisi jalur serta keamanan dengan berjalan kaki. Selain itu, petugas juga menggunakan pengeras suara untuk member sosialisasi kepada pengguna jalan yang melintas,” imbuh Sugeng.