Arus Mudik
Dishub Rekayasa Lalu Lintas Jelang Idul Fitri
Dinas Perhubungan Tulungagung menyiapkan rekayasa lalu lintas, untuk mengurai kemacetan
Penulis: David Yohanes | Editor: Rudy Hartono

Menurut Sekretaris Dinas Perhubungan Tulungagung, Lilik Wijayati, rekayasa lalu lintas akan mulai dibuat Selasa (14/8/2013). Salah satunya pemasangan water barrier dan median sepanjang 1 km, dari pertigaan Ngantru ke arah utara.
Pemasangan ini untuk mempertegas arus lalu lintas, yang masuk dan keluar Tulungagung. "Ada pertemuan arus lalu lintas dari 3 arah, Blitar, Kediri dan Tulungagung. Maka perlu ada pembatas jalan agar arah jelas dan tidak seenaknya putar balik," terang Lilik.
Water barrier juga akan dipasang di simpang tiga Campurdarat dan pertigaan Lembu Peteng, Kecamatan Kota. Selain itu ada Pos pemantau teknis di tiga titik. Masing-masing di Srikaton, Pulerejo dan Ngantru.
Ketiga titik ini yang berdasar pengalaman tahun sebelumnya, menjadi titik kemacetan paling parah. Di pos ini ada 50 petugas Dinas Perhubungan, yang berjaga selama 24 jam. Petugas ini akan memberi petunjuk kendaraan-kendaraan dari luar kota.
"Ada tiga pos pemantau teknis dan 50 petugas kami yang bersiaga," katanya.
Dinas Perhubungan juga telah menyiapkan rambu penunjuk jalan di 55 titik. Rambu ini akan akan memberikan arah ke jalur-jalur alternatif, dan memaksimalkan fungsinya. Dengan jalur-jalur alternatif ini diharapkan kendaraan tidak terkonsentrasi di jalur utama dan menimbulkan kemacetan.
"Nantinya ada jalan-jalan alternatif yang akan menjadi ramai, karena ada pengalihan arus. Ini kami lakukan, agar semua tidak terkumpul di jalur utama," tegas Lilik.
Sementara untuk lalu lintas tengah kota, Dinas Perhubungan bekerja sama dengan Polres Tulungagung. Namun Dinas Perhubungan hanya memaksimalkan water barrier dan median, tanpa memasang personil.