Wajah Baru Durian

Penulis: Tri Hatma Ningsih |
Adi Purnomo Mahasiswa Universitas Negeri Malang jurusan Teknik Elektro ipunomo@yahoo.co.id DURIAN buah tropik asal Asia Tenggara begitu populer. Ada yang menyebutnya duren, ada juga yang menyebutnya kadu (Sunda). Durian banyak ditemuakn di Indonesia, Malaysia, juga Thailand dan dikenal sejak abad 7 M. Warna buahnya kekuning-kuningan berbentuk bujur hingga bundar dengan aroma kuat menyengat nan khas. Bagian buah yang dapat dimakan adalah salut biji berwarna kekuningan, yang melindungi bijinya. Durian kerap diolah menjadi campuran bahan kue-kue tradisional, seperti gelamai atau jenang. Terkadang dicampurkan dalam hidangan nasi pulut (ketan) bersama dengan santan. Buah ini juga dicampurkan dalam permen, es krim, susu, dan berbagai jenis minuman penyegar lainnya. Panen yang melimpah membuat masyarakat harus berpikir keras agar dapat menambah nilai jual durian. Seperti yang dilakukan para petani di Desa Suco, Kecamatan Jogorogo, Kabupaten Ngawi. Panen durian di desa ini kurang dirasakan petani karena harga jualnya yang rendah seiring melimpahnya stok durian. Tak ayal harga durian pun anjlok hanya sekitar Rp 15.000 per biji. Berbeda saat bukan musim durian, buah ini mencapai Rp 40.000 per bijinya. Agar nilai jual durian melambung, petani di Desa Suco menyulap wajah durian ini menjadi berbeda. Yakni dengan mengolah durian menjadi ragam lauk pauk. Mungkin terdengar aneh bagi yang belum pernah mengetahui, apalagi mencicipinya lauk durian khas Suco ini. Cara mengolahnya tidak sulit. Pertama kupas durian yang sudah matang kemudian pisahkan antara daging buah dan bijinya. Setelah itu masukan daging buah ke dalam toples yang tidak bocor sambil dicampur dengan garam secukupnya. Diamkan kurang lebih satu minggu, maka buah durian sudah siap disuguhkan untuk lauk. Atau, dapat diolah menjadi sambal atau menjadi campuran sayur lodeh. Profit atau keunggulan pada pengolahan lauk durian ini sangat bermanfaat besar karena mampu menambah pencaharian masyarakat. Cara mengolah lauk durian yang sederhana ini setidaknya bisa diterapkan di daerah lain yang juga dikenal sebagai penghasil durian, karena tidak membutuhkan tambahan modal maupun peralatan khusus. Anda pun bisa mencobanya sendiri di rumah ketika stok durian berlimpah dan ingin menjajal olahan lain durian.
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved