Gus Son Dikenal Sakti, Sempat Berperilaku Nyeleneh

Adik Gus Dim Diduga Terlibat Kerusuhan Mojokerto Mojokerto-SURYA-Gus Son dikenal sebagai orang yang memiliki indera keenam, sehingga memiliki kesaktian. Informasi yang diperoleh, putra kelima dari tujuh bersaudara ini, sejak kecil memang tertarik dengan ilmu-ilmu kanuragan. Bahkan, di waktu kanak-kanak, Gus Son sudah bisa merobohkan pohon pisang tanpa dengan menyentuhnya. Alumnus Ponpes Tambakberas, Jombang, ini juga dikenal sebagai orang yang bisa menjazak (mengisi ilmu kekebalan). Ia memiliki banyak pengikut. Maklum, ia juga memiliki Majelis Taklim Tasawuf yang pengajiannya dilakukan setiap hari Kamis dan Senin. Banyak orang mengikuti pengajian yang selalu berisikan ajakan hidup dalam kedamaian dan ketentraman ini. Meski begitu, santri yang menetap di kediamannya di Dusun Glonggongan, Desa Sumbertebu, Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto, yang juga menjadi satu dengan tempat pengajian tidaklah banyak. Tak lebih dari 10 orang. Dalam setiap pengajian, suara pria yang akrab tampil rapi ini disiarkan secara live di radio komunikasi miliknya. Selain para pengikutnya dalam Majelis Taklim Tasawuf, kediaman Gus Son juga acapkali didatangi para tamu. Mereka rata-rata berharap persoalan yang dihadapi dapat terselesaikan. Karena, ayah dari tiga orang putra ini, juga dikenal mampu menyembuhkan berbagai penyakit. “Banyak tamu yang datang, ada yang minta supaya sembuh, ada yang tidak dapat istri terus datang ke situ. Dia memang bakat ke arah itu,” ujar KH Akhmad Dimyati Rosyid (Gus Dim), kakak kandungnya, di Pesantren Raudlatul Ulum, Desa Seduri, Kecamatan Mojosari. Keahliannya dalam mendalami ilmu kanuragan ini juga sempat membuat dia jadzab (berperilaku nyeleneh, tapi memiliki kelebihan). Sekitar 10 tahun lalu, ia juga pernah jalan-jalan telanjang. Saat itu, cerita Gus Dim, ada pesawat heli yang mendarat si SPN Bangsal. Melihat itu, Gus Son tiba-tiba saja meloncat pagar SPN dan lari menuju heli. Melihat itu, polisi menangkapnya. Tetapi, kemudian ada yang tahu bahwa lelaki telanjang tersebut adalah Gus Son. Gus Son berlaku begitu, karena menyangka akan ada sesuatu yang terjadi dengan heli tersebut. “Itu salah satu cerita yang banyak dibicarakan orang-orang,” kata Gus Dim. Tak Percaya Sementara itu, Gus Dim mengatakan, pihak keluarga sampai saat ini belum mendapat pemberitahuan dari polisi mengenai penangkapan Gus Son. Menurutnya, keluarga tahu dari media. Gus Son dituduh terlibat kerusuhan di Mojokerto 21 Mei, menyusul demo besar-besaran memprotes pencoretan Gus Dim sebagai calon bupati Mojokerto. Puluhan mobil, termasuk mobil dinas dibakar dan dihancurkan dalam insiden itu. Gus Dim mengatakan, sampai saat ini keluarga bersikap biasa-biasa saja dan belum ada rencana untuk menjenguk Gus Son di Polda Jatim. Ia pun tidak yakin Gus Son sebagai otak kerusuhan. Karena selama ini, Gus Son memimpin Majelis Taklim Tasawuf yang mengajarkan kedamaian. “Biar nanti terungkap di pengadilan, apakah ia terlibat atau tidak. Kita semua harus menghargai hukum,” katanya. Namun, Gus Dim melihat sebenarnya, penangkapan terhadap Gus Son dan lainnya tersebut sebagai upaya polisi untuk mengkriminalisasi dirinya. "Siapa pun yang ditangkap, ini bisa dikatakan sebagai pembunuhan karakter, jadi supaya mengarah ke Dimyati semuanya. Saya jawab, tidak benar bahwa peristiwa 21 Mei ada hubungannya dengan saya, Akhmad Dimyati,” katanya. Gus Dim menuding bahwa aksi 21 Mei ada yang menunggangi. “Siapa yang menunggangi, ini yang perlu dicari,” katanya. Sementara itu, informasi lain yang diperoleh menyebut, selain Gus Son, polisi juga mengamankan lima orang lainnya. Salah satu di antaranya, Makhrodji, koordinator Lembaga Pemberdayaan Rakyat (LPR). Makhrodji diamankan aparat setelah diambil dari rumahnya sekitar pukul 02.00 dini hari kemarin. Polisi juga melakukan penggeledahan terhadap rumah Gus Son dan Posko Tim Berdikari (Tim Gus Dim) di jalan Raya Bangsal. Namun, belum diketahui, apa yang diperoleh polisi dalam penggeledahan di dua tempat tersebut. Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Pudji Astuti, menyatakan, enam orang yang baru diamankan di Mapolda Jatim, termasuk Gus Son, masih dalam proses pemeriksaan. ”Apakah mereka saksi atau tersangka, kami belum memberikan status, karena masih dimintai keterangan,” kata Pudji. Kuasa Hukum Gus Son, Athoillah SH, ketika dihubungi mengatakan, kliennya ditanya 19 pertanyaan terkait perencanaan aksi. ”Salah satunya, klien saya mengaku bila dia ikut rapat di rumah salah satu anggota LPR (Lembaga Pemberdayaan Rakyat) pada H-1,” kata Athoillah. Menurut Gus Son, kedatangannya itu atas undangan Makhrodji, koordinator LPR. Tentang isinya, Athoillah mengaku masih belum diungkapkan. nrie/fai/Imam Hidayat
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved