Demi Kencani Pramugari, Pria ini Nekat Layangkan Ancaman Bom Palsu & Bikin Pesawat Delay 8 Jam

Seorang pria nekat membuat ancaman bom palsu di pesawat maskapai Jerman Lufthansa demi bisa berkencan dengan salah satu pramugarinya

travelandleisure.com
Ilustrasi 

SURYA.co.id - Seorang pria berusia 65 tahun nekat membuat ancaman bom palsu di pesawat maskapai Jerman Lufthansa demi bisa berkencan dengan salah satu pramugarinya.

Dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Ingin Berkencan dengan Awak Kabin Lufthansa, Pria 65 Tahun Buat Ancaman Bom Palsu', aksi pria ini berawal saat dia bertemu dengan dua pramugari maskapai itu, dan mengundang mereka untuk makan malam, namun ditolak.

Pria yang tak disebutkan identitasnya itu mengaku suka dengan salah pramugari di pesawat itu. Namun dia gagal untuk mengajaknya berkencan.

Tempat tidur pramugari di dalam pesawat
Tempat tidur pramugari di dalam pesawat (Boeing)

Karena itu dalam upayanya untuk memastikan si pramugari tidak meninggalkan Serbia dan bisa berkencan, dia memutuskan untuk membuat ancaman palsu soal ancaman bom tersebut.

Pria Serbia itu lalu membuat panggilan telepon soal bom dan membuat Lufthansa dengan penerbangan LH 1411 dari Belgrade ke Frankfurt pada Kamis (18/7/2019) harus dievakuasi.

Dilansir Sky News Sabtu (20/7/2019), sebanyak 130 penumpang dan lima awak kabin harus keluar sementara polisi melakukan penggeledahan di seluruh pesawat dibantu anjing pelacak.

Aksinya terbongkar setelah polisi melacak teleponnya dan menangkap pria itu Jumat (19/7/2019).

Penangkapan itu juga dibenarkan juru bicara jaksa penuntut.

Kepada media setempat, juru bicara kejaksaan menyatakan pria itu dijerat dengan pasal membuat kepanikan dan kegaduhan, serta tidak diperkenankan bebas bersyarat.

ilustrasi
ilustrasi (Reader's Digest)

Kementerian Dalam Negeri Serbia merilis pernyataan bahwa aksi pria itu pagi hari pukul 06.00 waktu setempat di mana dia menelepon dan mengaku ada bom di pesawat menuju Frankfurt.

"Polisi menyelidiki apakah peristiwa itu merupakan alarm palsu dan bekerja keras mengidentifikasi siapa pelaku sebenarnya," demikian pernyataan kementerian.

Akibat ulahnya, penumpang mengalami penundaan hingga delapan jam dengan beberapa di antaranya memilih terbang menggunakan pesawat lain daripada menunggu.

Sebelumnya, ancaman bom palsu juga sempat menimpa sebuah pesawat wisata tujuan Spanyol

Dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Bocah Usia 11 Tahun Bikin Ancaman Bom Palsu, Penumpang Pesawat Dievakuasi', Petugas polisi dengan anjing pelacak segera dikerahkan untuk memeriksa seluruh sudut pesawat jet yang diparkir di landasan pacu di Canary Island, Fuerteventura itu.

Sebuah pesan ancaman yang menyebut adanya sebuah alat dengan kandungan senyawa peledak gliserin telah disembunyikan di atas pesawat milik maskapai Vueling Airlines itu ditandatangani oleh "teroris".

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved