KKB Papua Dikabarkan Rekrut Pasukan Anak-anak via Medsos, TNI Bereaksi: Itu Tindakan Terkutuk
TNI bereaksi terkait kabar KKB Papua yang didalangi oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM) tengah merekrut anak-anak sebagai prajuritnya
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - TNI bereaksi terkait kabar kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua yang didalangi oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM) tengah merekrut anak-anak sebagai pasukannya
Dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'OPM Rekrut Anak-anak Sebagai Pasukan, Ini Tanggapan TNI', KKB Papua melakukan perekrutan pasukan anak-anak itu secara terang-terangan di akun media sosial mereka
Merespon hal tersebut, TNI menyebut tindakan itu telah melanggar Hukum Humaniter Internasional yang relevan untuk melindungi anak-anak.
"Sejatinya bila ada dua atau lebih pihak yang yang bertikai maka semua pihak wajib hukumnya untuk memberikan perlindungan kepada anak-anak, wanita dan lanjut usia (lansia)," ujar Kapendam XVII Cenderawasih, Kolonel Inf. Muhammad Aidi, melalui pesan singkat, Jumat (28/06/2019).
• Gerebek Markas KKB Papua, Prajurit Kopassus ini Tersesat 18 Hari & Alami Hal Tak Masuk Akal
• Perjuangan Anak Asongan hingga Jadi Perwira TNI AD, Kini Namanya Masuk dalam Sejarah Amerika Serikat

Secara tegas ia menyatakan bila ada pihak yang melibatkan anak-anak, wanita dan lansia dalam pertikaian atau pertempuran maka pihak tersebut telah melanggar hukum HAM dan Humaniter.
Bila benar KKB Papua telah merekrut anak-anak untuk ikut dalam pertempuran, terang Aidi, maka hal tersebut menunjukkan bahwa mereka adalah kelompok-kelompok liar yang tidak beradab yang tidak mengerti aturan, hukum dan perundang-undangan.
Menurut dia dengan tindakan kekerasan yang dilakukan, KKB Papua telah merampas hak asasi warga, merampas hak warga untuk mendapatkan pendidikan, pelayanan kesehatan dan kesempatan untuk mendapatkan kehidupan yang layak.
"Dan apabila informasi tentang ekploitasi anak yang dilakukan oleh KSB untuk menjadi kombatan dan mengangkat senjata adalah benar, maka lagi-lagi KSB telah merampas hak asasi anak, dan merupakan tindakan sangat terkutuk dalam peradaban dunia," tuturnya.

Di sisi lain, Aidi menyebut negara tengah membangun infrastruktur untuk menjamin keadilan sosial agar dapat dirasakan oleh seluruh warga negara sampai ke pelosok paling dalam.
Negara berusaha menjamin peningkatan kesejahteraan rakayat sesuai dengan tuntutan gelobalisasi dan berusaha menjamin terwujudnya kewibawaan dan kepastian hukum di seluruh wilayah NKRI dengan melaksanakan operasi penegakan hukum.
Daftar Korban KKB Papua Setahun Terakhir
Perburuan kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua selama setahun terakhir memang banyak menimbulkan korban
Selama perburuan KKB Papua tak hanya menimbulkan korban jiwa, tapi juga korban luka-luka hingga korban pemerkosaan
Korban tewas dalam perburuan KKB Papua sudah mencapai 27 orang dalam satu tahun ini, termasuk 4 anggota TNI dan seorang anggota Brimob.
27 korban KKB Papua itu masing-masing terjadi pada 25 Juni 2018 (tiga warga meninggal), 1-2 Desember 2018 (19 warga meninggal), 3 Maret 2018 (seorang anggota TNI gugur), 7 Maret (tiga TNI gugur) dan terakhir 20 Maret 2019 (seorang Brimob gugur)