Viral Kisah Bocah SD Naik KRL dari Kemayoran ke Depok Demi Sekolah, Tetangga Sebut Anak Cerdas
Kisah Karim Maullah, bocah kelas tiga yang setiap hari naik KRL dari Kemayoran ke Depok sempat menghebohkan jagat maya.
Penulis: Arum Puspita | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Kisah Karim Maullah, bocah kelas tiga yang setiap hari naik KRL dari Kemayoran ke Depok sempat menghebohkan jagat maya.
Hal ini lantaran foto Karim Maullah saat berada di KRL dengan mengenakan seragam sekolah dan sandal jepit tersebar di media sosial.
Menurut informasi yang didapatkan Tribun Jakarta (grup SURYA.co.id), Karim Maullah tinggal di sebuah kontrakan di Jalan Angkasa Gang Motor Pool, RT 13/06, Kelurahan Gunung Sahari Selatan, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Setelah ditelusuri, kediaman Karim tidak jauh dari Stasiun Kemayoran yakni hanya berjarak 1,1 kilometer saja.
Tim Tribun Jakarta pun berhasil mendatangi kediaman Karim, namun ternyata kontrakan tersebut telah kosong.
Menurut Tri, tetangga Karim menyebutkan bahwa bocah 10 tahun itu sudah pindah sejak pagi.
"Karim dan neneknya sudah pindah ke Depok, tadi pagi mereka sudah bawa baju-baju," ucapnya dikutip dari Tribun Jakarta artikel 'Viral Bocah SD Naik KRL dari Kemayoran ke Depok, Begini Kondisi Tempat Tinggalnya'.
• VIRAL VIDEO Detik-detik Satu Keluarga Terombang-ambing di Lautan Ternate, Endingnya Bikin Trenyuh
Ia menyebut, Karim dan neneknya bernama Diana (61) mendapat bantuan dari sebuah komunitas sosial sehingga mereka memutuskan untuk pindah ke Depok.
"Kabarnya mereka dicarikan kontrakan dan sudah dibayarkan untuk satu tahun tinggal di kontrakan itu oleh Komunitas Indonesia Berbagai," ujarnya.
"Enggak cuma itu, kabarnya nenek juga dikasih warung untuknya berjualan,"tambahnya menjelaskan.
Tri bercerita, sudah lebih dari tiga tahun Karim beserta kakek dan neneknya tinggal bersebelahan dengan dirinya.

"Sudah lama mereka tinggal disini, sudah tiga tahun lebih, bahkan sejak kecil memang Karim tinggal disini sama nenek dan kakeknya," kata Tri.
Sementara itu, Tri mengaku tidak mengetahui persis keberadaan kedua orang tua Karim.
"Kalau bapaknya denger-denger kerja serabutan di Manggarai, kalau ibunya terakhir saya dengar sakit parah. Tapi enggak tahu sudah sembuh atau belum," ucapnya.
"Mereka kesini juga jarang, paling bapaknya itu kalau lebaran kesini nengok anaknya," tambahnya menjelaskan.