Pilpres 2019
Begini Permintaan Eks Panglima GAM pada Mahfud MD Soal Komentar Aceh Provinsi Garis Keras
Eks Penglima GAM ( Gerakan Aceh Merdeka), Muzakir Manaf alias Mualem meminta Mahfud MD menyampaikan permintaan maaf atas sebutan Islam Garis Keras.
SURYA.co.id | BANDA ACEH - Eks Penglima GAM ( Gerakan Aceh Merdeka), Muzakir Manaf alias Mualem meminta Mahfud MD menyampaikan permintaan maaf atas sebutan 'provinsi garis keras'.
Pernyataan tersebut dilontarkan oleh mantan Ketua Mahkamah Konstitusi setelah menyebut daerah yang dimenangkan capres/cawapres Prabowo-Sandi dulunya dianggap 'provinsi garis keras'.
Pernyataan itu pun menjadi heboh. Berbagai pihak, termasuk Wakil Ketua DPR, Fadli Zon ikut menanggapinya.
Tanggapan sejumlah pihak juga ramai di sejumlah sosial media sejak Senin (29/4/2019), baik nasional maupun lokal.
Muzakir Manaf alias Mualem, mantan Panglima GAM secara khusus kepada Serambinews.com (grup SURYA.co.id), Senin (29/4/2019) dalam keterangan tertulisnya mengatakan, pernyataan Mahfud MD itu berpotensi menebar kebencian dan pecah belah antardaerah dan rakyat Indonesia.
"Rakyat Aceh telah berkomitmen merawat NKRI melalui berbagai proses panjang di mana nilai-nilai Islam yang rahmatan lilalamin tetap dijaga melalui syariat Islam," kata Mualem.
• Jokowi Putuskan Ibu Kota Dipindah ke Luar Jawa, Ini 3 Kota yang Jadi Pilihan di Kalimantan
• Reaksi Anies Baswedan setelah Jokowi Putuskan Ibukota Jakarta Dipindah ke Luar Jawa
• Kesedihan Soekarno atas Gugurnya 7 Jenderal TNI Korban G30S/PKI, Begini Proses Penemuan Jasad Mereka
• Kronologi Uang Rp 100 Juta di Rekening Lenyap Usai Dapat Telepon via Whatsapp, Ada Kejanggalan
Mualem mengatakan, pernyataan Mahfud MD seperti itu sangat menyakitkan rakyat Aceh, karena Aceh seolah-olah dilabelkan sebagai kelompok Islam garis keras.
"Kami rakyat Aceh memang garis keras dalam menentang penjajah Indonesia, penista agama, dan orang-orang culas dalam merusak demokrasi apalagi terhadap komunisme," kata Mualem.
Mualem menjelaskan, masyarakat Aceh memang akan benar-benar keras bila berhadapan dengan penista agama Islam, bila berhadapan dengan penjajah bangsa.
"Jelas kami bersikap keras terhadap penjual negara, kami bersikap keras terhadap mereka-mereka yang tidak berpihak terhadap rakyat, kami akan bersikap keras terhadap kecurangan-kecurangan oleh negara, dan kami akan selalu bersikap keras terhadap ketidakadilan," tegas Mualem.
Ketua Umum Partai Aceh ini juga mengatakan, mayoritas rakyat Aceh yang mencintai damai, mendukung penuh terhadap pilihan capres nomor urut 02, Prabowo-Sandi yang merupakan pilihan tepat dan meyakini pasangan Prabowo-Sandi mampu membawa Indonesia melindungi akidah, agama, dan menjadi rahmatan lilalamin.
"Karena Prabowo-Sandi adalah hasil ijtima' ulama ditambah lagi dukungan penuh dari eks kombatan GAM," kata Mualem.
"Jadi, kami meminta saudara Mahfud MD untuk segera meminta maaf secara tertulis di media cetak nasional selama seminggu berturut-turut kepada rakyat Aceh, terkait statement yang memecah belah tersebut," beber Mualem.
Sebelumnya diberitakan, Mahfud MD menyebut Aceh adalah salah satu daerah yang memenangkan Prabowo-Sandi pada Pilpres 2019.
Menurutnya, kemenangan Prabowo-Sandi di Aceh karena Aceh tergolong provinsi 'garis keras'.