Reuni Akbar Alumni 212

Novel Bamukmin Klaim Reuni Akbar Alumni 212 Dihadiri 4 Juta Orang, 20 Ribu Polisi Dikerahkan

Ketua Media Center PA 212, Novel Bamukmin hanya mengizinkan bendera berwarna putih boleh berkibar di Reuni Akbar Alumni 212 di Monas, Minggu (2/12/201

Editor: Iksan Fauzi
tribunnews
Para peserta aksi 212 di Monas, Jumat (2/12/2016) 

SURYA.co.id | JAKARTA - Ketua Media Center PA 212, Novel Bamukmin hanya mengizinkan bendera berwarna putih boleh berkibar di Reuni Akbar Alumni 212 di Monas, Minggu (2/12/2018).

Hal itu menurutnya sesuai dengan tagline yang dibawa dalam acara tersebut yaitu putihkan Jakarta. Ia mempekirakan Reuni Akbar Alumni 212 bakal dihadiri 3 juta sampai 4 juta orang.

“Tema yang kami bawa adalah putihkan Jakarta, jadi kami harap bendera yang dibawa hanya bendera berwarna putih dan juga hanya bendera Merah Putih, pakaian peserta juga diharapkan serba putih,” jelas Novel Bamukmin, Jumat (30/11/2018).

Novel Bamukmin menjelaskan pengibaran sejuta bendera yang akan dilakukan selama Reuni Akbar Alumni 212 berkaitan dengan kasus pembakaran bendera yang terjadi beberapa waktu lalu di Jawa Barat.

Sebut Jokowi Banci, Habib Bahar Dilaporkan ke Polda Metro, Ini 4 Fakta Sosoknya. Yusril Sarankan Ini

Reaksi Marsha Aruan, Kekasih El Rumi usai Tahu Ahmad Dhani Dituntut 2 Tahun Penjara

Ada Reuni Akbar Alumni 212 Tandingan Kapitra Ampera, Novel Bamukmin Khawatir Ada Gesekan

Novel juga menegaskan pihaknya melarang adanya atribut lain dalam Reuni Akbar Alumni 212 termasuk pengibaran bendera.

“Saya tegaskan bahwa tidak ada agenda politik di sini, tak akan ada yang bawa atribut politik, tapi tokoh politik siapapun boleh hadir, karena kami memang undang presiden, wakil presiden beserta capres dan cawapres,” katanya.

Aksi Reuni Akbar Alumni 212 itu diperkirakan akan dihadiri 3 juta sampai 4 juta peserta yang dikonsentrasikan di kawasan Monas.

Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini menyambut baik rencana digelarnya Reuni Akbar Alumni 212, di Lapangan Monas.

Menurutnya acara tersebut positif untuk mengokohkan ke-Indonesiaan.

"Saya lihat acara ini positif untuk mengokohkan keindonesiaan. Spirit 212 itu positif sejak awal karena ia lahir sebagai reaksi atas tindakan yang menodai keindonesiaan yaitu penistaan agama," kata Jazuli.

Menurutnya dalam acara Reuni Akbar Alumni 212 tampak kebhinekaan Indonesia. Pada aksi 212 dua tahun lalu acara dihadiri masyarakat dari berbagai latar belakang.

Tidak hanya dari Jakarta juga dari berbagai daerah di Indonesia. "Ini bukti kebhinnekaan dari aksi-aksi selama ini," tuturnya.

Karena itu, menurut Anggota Komisi I ini, tidak ada yang perlu dikhawatirkan dari acara Reuni Akbar Alumni 212.

Justru gerakan 212 bisa menghasilkan senyawa dan energi positif bagi bangsa karena nuansa ukhuwah yang sangat kental terasa pada gerakan ini.

Bukan hanya ukhuwah sesama umat Islam tapi juga sesama warga bangsa.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved