Pesawat Lion Air Jatuh
Sosok Alviani Hidayatul Solikha, Pramugari Asal Madiun yang Jatuh Bersama Pesawat Lion Air JT610
Sosok Alviani Hidayatul Solikha, pramugari yang menjadi korban dalam jatuhnya pesawat Lion Air JT610 di perairan Karawang, Jawa Barat, Senin pagi.
Penulis: Akira Tandika | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Alfiani Hidayatul Solikha menjadi satu di antara pramugari Pesawat Lion Air JT610 yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat setelah melakukan penerbangan pada pukul 06.20 WIB dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Pangkal Pinang.
Pramugari cantik ini terbang dalam pesawat yang dikomandoi Captain Bhavye Suneja dengan kopilot Harvino dan lima awak kabin lainnya, Shintia Melina, Citra Noivita Anggelia, Damayanti Simarmata, Mery Yulianda, dan Deny Maula.
SURYA.co.id berkesempatan menemui kelurga Alfiani yang berada Dukuh Gantrung, Desa Mojorejo, Kabupaten Madiun, Senin (29/10/2018) siang.
Baca: 5 Fakta Pesawat Lion Air JT 610 yang Jatuh di Laut, Pramugari Asal Madiun Turut Jadi Penumpang
Baca: Pramugari Cantik Lion Air JT 610 Asal Madiun Itu Anak Mantan TKW di Arab Saudi
Baca: Jadi Komunikasi Terakhir, Pramugari Lion Air Alviani Sempat Telepon Kerabat Sebelum Terbang, Isinya
Suasana duka tampak menyelimuti rumah Alfiani Hidayatul Solikha, yang berada di RT14/RW07 tersebut.
Ketua RW 14, Dukuh Gantrung, Desa Mojorejo, Kabupaten Madiun, Suwito mengatakan, keluarga Alfiani masih mengalami shock dan belum dapat dimintai keterangan.
"Jangan dulu (ditemui), mereka masih shock," kata Suwito saat ditemui di lokasi.

Sosok Alviani diketahui baru dua bulan bekerja sebagai pramugari di Lion Air.
"Baru dua bulan," kata saudara Alvi yang bernama Wijayanti.
Tetangga korban yang enggan disebutkan namanya, mengatakan Alvi baru saja lulus dari sekolah pramugari.
Di mata tetangganya, Alvi dikenal sebagai anak yang ramah dan baik.
"Anaknya anteng (pendiam), baik dengan tetangga. Cantik anaknya," kata seorang tetangga korban saat ditemui di rumah korban.

Alviani Hidayatul Solikha atau yang akrab disapa Alvi merupakan anak tunggal pasangan dari Sukartini dan Slamet.
Ibunya adalah mantan TKW di Saudi Arabia, sedangkan ayahnya sehari-hari bekerja sebagai petani.
"Ibunya mantan TKW di Saudi Arabia, baru anak satu. Ayahnya petani," kata Ketua RW 14/RT 07.
Sebelum terbang, Alviani Hidayatul Solikha sempat menelpon kerabatnya.