Sambang Kampung

Warga Kampung Kue membutuhkan Uluran Pemerintah atau BUMN untuk Membantu Permodalan

Para pengunjung yang datang ke kampung Kue Rungkut Lor, tak hanya lintas daerah. Kini sudah banyak tamu dari mancanegara.

Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Iksan Fauzi
SURYA.co.id/HABIBUR ROHMAN
KAMPUNG KUE - Warga memproduksi aneka kue pesanan di Kampung Kue Rungkut Lor Gang II (Choirul Mahpuduah) Surabaya, Senin (22/11/2018). 

SURYA.co.id | SURABAYA - Para pengunjung yang datang ke kampung Kue Rungkut Lor, tak hanya lintas daerah. Kini sudah banyak tamu dari mancanegara.

Para tamu yang berkunjung bisa melihat para ibu-ibu memproduksi kue basah tradisional di tempat sempit.

Ketua Kampung Kue, Choirul Mahpuduah berharap kepada pemerintah membuatkan akses menuju kampung wisata dan edukasi serta pembangunan tempat pusat kegiatan warga.

Baca: Ingin Belajar Bikin Kue Tradisional? Silakan Berkunjung ke Kampung Kue Kali Rungkut

Baca: Geliat Warga Kedung Asem Bentuk Kampung Destinasi Wisata BUNAKEM. Ini Awal Mulanya

Baca: Cerita Warga Wisma Kedung Asem Indah Tangkap Basah Tetangga yang Jadi Simpanan Kapolres

"Kalau balai RT atau RW itu juga sempit, dan selama ini sudah digunakan untuk perpustakaan dan kumpul-kumpul lainnya,"urainya.

Pusat kegiatan warga ini setidaknya bisa mewakili penjamu para tamu yang memang berniat mengetahui lebih jauh tentang kampung Kue.

Karena kampung kue yang berdiri sejak 2005 bergerak dari dapur tiap produsen kue di kampung tersebut.

Ia pun berharap akan adanya instansi swasta, pemerintah, dan BUMN yang selama ini banyak mem­bantu keberadaan kampung tersebut dalam hal permodalan atau sponsorship.

Ia ingin mereka melirik dan memberikan peluang kepada warga Kampung Kue untuk tampil lebih layak.

Kampung Kue di Rungkut Lor Gang 2 merupakan salah satu ikon kampung di Surabaya.

Dengan dana mandiri dan sistem pemasaran tradisional, ibu-ibu di kawasan RT 4 RW 5 Kelurahan Kali Rungkut, Rungkut, Surabaya ini telah berhasil menjual ribuan kue tradisional tiap harinya.

Mulai dini hari hingga subuh aktivitas jual beli kue tradisional banyak terlihat di gang selebar tiga meter ini.

Karena telah terkenal sebagai pemasok aneka jajanan kue basah di Surabaya, para tamu telah berdatangan ke kampung ini.

Mulai dari sekedar melihat hingga ikut terjun membuat aneka produksi kue basah ini.

Sebelumnya, Choirul Mahpuduah mengungkapkan melihat fenomena ini ia ingin menggagas kampung wisata dan Edukasi sebagai bagian dari kampung Kue ini.

"Karena setiap dapur produksi ibu-ibu ini bisa jadi area belajar jajanan tradisional yang tidak ada di pabrik-pabrik besar,"ungkapnya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved