Berita Kediri

Hendak Nyekar ke Makam Istri, Kakek Tuli di Kediri Tewas Ditabrak KA Dhoho

Pairin, kakek 84 tahun yang tuli tewas ditabrak kereta api Dhoho. Saat itu dia sedang dalam perjalanan ziarah ke makam istrinya

Penulis: Didik Mashudi | Editor: Eben Haezer Panca
surabaya.tribunnews.com/didik mashudi
Polisi mengevakuasi jasad kakek Pairin dengan kantong mayat karena hancur terseret KA Dhoho, Jumat (5/10/2018) 

SURYA.co.id | KEDIRI - Kecelakaan maut menimpa kakek Pairin (84). Warga desa Jambean, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri itu tewas terseret KA Dhoho ang melintas di dusun Pucung, Desa Jambean, Jumat (5/10/2018).

Kecelakaan itu terjadi saat Pairin dalam perjalanan melakukan ziarah ke makam istrinya. Perjalanan dia tempuh dengan menyusuri rel kereta api. 

Saat berjalan, KA Dhoho juga melaju di belakangnya. Ironisnya, kakek Pairin tuli sehingga tak bisa mendengar bunyi peringatan dari masinis KA. 

Dia pun tertabrak dan terseret hingga 200 meter. Saking kerasnya tabrakan, tubuhnya hancur. 

Haris (43), Ketua RT saksi yang dimintai keterangan petugas menjelaskan, kondisi korban yang sudah tua mengalami gangguan pendengaran. Sehingga korban tidak mendengar ada kereta yang tengah melintas.

"Pak Pairin mau nyekar ke makam istrinya berjalan lewat rel KA, saat kejadian ada kereta yang melintas sehingga tertabrak," jelasnya.

Kasubag Humas Polres Kediri AKP Setyabudi saat dikonfirmasi menjelaskan, korban menderita tuna rungu telah pamit anaknya untuk berziarah ke makam istrinya.

Korban tertabrak KA Dhoho nomer LOG 415 jurusan Blitar - Surabaya. KA Dhoho dikemudikan masinis Rudi.

Dari TKP petugas mengamankan sebuah HP merk Nokia, sebuah sabit serta satu bungkus bunga yang akan dipakai ziarah di makam istrinya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved