Berita Kediri
Guru Honorer K2 di Kediri Unjuk Rasa Meminta Diangkat CPNS Tanpa Seleksi
Ratusan guru honorer K2 di Kediri berunjuk rasa menuntut agar mereka diangkat CPNS tanpa melalui proses seleksi.
Penulis: Didik Mashudi | Editor: Eben Haezer Panca
SURYA.co.id | KEDIRI - Ratusan guru anggota Forum Honorer Kategori 2 (FHK2) Kabupaten Kediri menggelar unjuk rasa di Lapangan Katang, depan Kantor Pemkab Kediri, Selasa, 18 September 2018.
Mereka menuntut agar diangkat menjadi CPNS tanpa seleksi.
Mereka juga meminta penerimaan CPNS Pemkab Kediri dengan kuota lebih dari 400 orang, ditunda.
Sesuai rencana, Pemkab Kediri membuka formasi seleksi penerimaan CPNS dengan kuota 400 tenaga kesehatan dan kependidikan di bawah usia 35 tahun melalui tes.
Susilo Setia Nugroho, pengurus FHK2 Kabupaten Kediri mengungkapkan, meski seleksi CPNS dari pusat, pihaknya minta kebijakan dari pemerintah daerah untuk menunda dan jangan memberikan kuota.
Masalahnya para honorer K2 yang telah mengabdi selama puluhan tahun dan dites pada 2013, sampai sekarang belum mendapat kejelasan soal nasib karir mereka.
"Waktu itu nilai tidak keluar atau tidak dikoreksi. Teman-teman kami K2 ada yang diangkat, nilainya tidak keluar tapi SK pengangkatan keluar," ungkapnya.
Baca: Pemotongan Dana Jaspel di Puskesmas Porong Sudah Bertahun-tahun
Sedangkan K2 lainnya yang mengikuti tes, tidak mendapatkan SK dan tidak mendapat nilai.
Sehingga para honorer K2 meminta perhatian dan keadilan dari pemerintah daerah.
Saat ini anggota FHK2 Kabupaten Kediri mencapai 800 orang yang benar-benar lulus dan lolos penelitian. Selain itu masih bekerja secara terus menerus tanpa putus mulai 2005 sampai sekarang.
Jumlah terbesar adalah tenaga guru yang berjumlah 450 orang serta Pegawai Tidak Tetap (PTT) sekitar 300 anggota.
Tuntutan lainnya para honorer meminta untuk dipertemukan dengan Bupati Kediri, Haryanti Sutrisno dan kepala BKD Kabupaten Kediri guna melihat data K2.
Dalam aksi tersebut, para guru honorer K2 dilarang masuk ke halaman kantor Pemkab Kediri karena tidak mengantongi izin.
Aksi para honorer ini dilakukan dengan meminta izin para kepala sekolah dan satker tempat K2 mengabdi.
"Ini aksi spontanitas dan kami sudah izin kepala sekolah. Tugas kami diganti guru piket," ungkapnya.