Inilah Suci Izdihar Hulwa, Anak Penjual Lontong yang Ikut Kibarkan Sang Merah Putih di Istana Negara
Suci Izdihar Hulwa patut berbangga hati karena ia merupakan salah satu dari 68 anggota Paskibraka di Istana Negara, berikut latar belakangnya!
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
SURYA.co.id - Pada Rabu (15/8/2018), Presiden Joko Widodo telah mengukuhkan 68 anggota Pasukan Pengibar bendera Pusaka (Paskibraka) di Istana Negara.
Suci Izdihar Hulwa patut berbangga hati karena ia merupakan salah satu dari 68 anggota Paskibraka tersebut.
Pastinya hal ini merupakan momen tak terlupakan bagi Suci dan teman-temannya yang telah berlatih keras demi mengemban tugas membentangkan sang saka Merah Putih pada 17 Agustus 2018.
Baca: 2 Hal Rutin yang Dilakukan Soekarno Menjelang HUT Kemerdekaan RI, Tak Boleh Ada yang Mengganggunya
Baca: Dibalik Mundurnya Bung Hatta dari Wapres – Politik Mengecewakan, Soekarno Melanggar Undang-undang
Dilansir dari Kompas.com, hal ini disampaikan oleh Suci saat diwawancarai usai prosesi pengukuhan.
"Bangga dapat hadir di sini, perasaan saya senang dan lebih bersemangat." ujarnya seperti dikutip dari Kompas.com.
Hal senada diungkapkan Paskibraka rekan Suci yang sama-sama mewakili Provinsi Sumatera Utara, Lucas Alexiendre.
Anak kedua dari tiga bersaudara itu ingat betul ketika dinyatakan lulus seleksi nasional dan dipercaya bertugas di Istana Presiden.
Saat itu, ia menelepon orangtuanya untuk memberitahukan kelulusannya. "Jawaban Mama, serius Nak? Mama mau pingsan ini, gitu. Saya menjadi terharu," ujar Lucas.
Selama ini Suci dan teman-temannya sudah mendapatkan banyak tempaan fisik dan mental.
Suci juga mengaku tegar melewati semua latihan berat itu demi membanggakan orang tua di kampung halamannya.
"Bapak dan Ibu saya di Sumatera Utara.
"Bapak kerja wiraswasta, tapi kadang bekerja, kadang tidak.
"Kalau Ibu, menjual lontong. Ini semua demi mereka," ujar Suci
Suci ternyata berasal dari keluarga yang sangat sederhana.
Dilansir dari Tribunnews, sehari-harinya sang ibu, Zainimar, hanya membuka warung nasi dan bejualan lontong di depan rumahnya.