Berita Mojokerto
Kondisi Terbaru Siswi SMAN 1 Gondang Mojokerto yang Terancam Lumpuh Pasca Dihukum Squat Jump
Seperti ini kondisi terbaru siswi SMAN 1 Gondang Mojokerto yang terancam lumpuh pasca dihukum squat jump
Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.co.id | MOJOKERTO - Pasca perawatan medis dari dokter spesialis, kondisi kesehatan Mashanum Dwi Aprilia (16), siswi kelas XI SMAN 1 Gondang, Mojokerto yang sempat menderita lumpuh karena dihukum squat jump kini berangsur membaik.
Hasil evaluasi dua dokter spesialis saraf dan rehab medis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prof Dr Soekandar Mojosari Mojokerto, diperkuat foto Rontgen (Radiografi), menyatakan tidak ditemukan gangguan atau trauma pada tulang belakangnya.
Kasi Pelayanan Medis dr Rini Setyowati menjelaskan, kondisi awal pasien saat berada di ruang Unit Gawat Darurat mengalami penurunan fungsi pada sistem motoriknya.
Namun untuk fungsi refleks fisiologisnya masih bagus.
"Masih ada harapan (sembuh) pada saat itu setelah dilakukan observasi menunjukkan perkembangan yang baik," ujarnya, Senin (23/7/2018).
Menurut dia, keadaan Hanum saat ini ditinjau dari kondisi fisiologis telah membaik.
Ia sudah tidak merasakan nyeri pada kedua kakinya bahkan telah bisa berlatih untuk berjalan.
"Pasiennya mulai bisa kembali berjalan," ungkapnya.
Rini mengatakan terkait detail penyebab pastinya terkait kejadian yang menimpa Hanum hanya bisa disampaikan oleh dokter yang berwenang menanganinya.
Namun, dia informasi yang diperolehnya, dugaan penyebab Hanum sempat lumpuh sesaat hingga tidak bisa berjalan dikarenakan ada aktivitas berlebihan sehingga menyebabkan kondisi otot yang bersangkutan mengalami kelelahan.
"Dalam medis kelelahan otot bisa terjadi jika ada aktivitas yang terus diforsir atau gerakan berlebihan sehingga menyebabkan yang bersangkutan mengalami penurunan sistem motoriknya," bebernya.
Masih kata dia, penurunan sistem motorik ini biasa terjadi jika ada gerakan yang berlangsung kontinyu berulang kali dan berlebihan atau penekanan gerakan secara terus-menerus sehingga massa otot memperoleh beban yang berlebihan.
Dia memberikan contoh, jika lengan tangan mengalami kelelahan otot maka akan berpengaruh pada gerakannya.
"Fungsi motorik ya otot dan sarafnya saat itu memang tidak bisa jalan. Jika mengalami penurunan sistem motoriknya maka secara otomatis mempengaruhi gerakannya tidak berfungsi normal," ucapnya.
Ditambahkannya, kondisi korban saat itu kemungkinan memang sangat lemah sehingga tidak mampu berjalan.
"Untuk pasien masih terus dilakukan observasi hingga sembuh," pungkasnya.