Budayawan Ungkap Keterkaitan Spiritual Tragedi KM Sinar Bangun Dengan Penangkapan Ikan Mas 'Raksasa'

Sirait menyadari bahwa tulisannya yang mengaitkan tenggelamnya KM Sinar Bangun terkait dengan penangkapan ikan mas raksasa menuai kontroversi

Tribun Medan
Kapal Tenggelam di Medan 

SURYA.co.id - Kapal Motor (KM) Sinar Bangun yang memboyong puluhan penumpang tenggelam di perairan Danau Toba, Senin (18/6/2018) kemarin. 

Baca: Inilah Potret Cantiknya Paula Verhoeven, Wanita yang Dikabarkan Akan Jadi Calon Istri Baim Wong

Baca: Terbongkar Petunjuk Soal Suami Pertama Nikita Mirzani, Kalau Masyarakat Indonesia Tahu Bisa Gempar

Baca: Ramalan Isi Hati Ashanty & Aurel Hermansyah, Ada Penyesalan yang Mendalam Hingga Kemelut Asmara!

Dilansir dari Tribun Medan, insiden tersebut terjadi sekitar pukul 17:30 Wib.

KM Sinar Bangun bergerak diketahui dari Pelabuhan Simanindo, Kabupaten Samosir menuju Tigaras, Kabupaten Simalungun.

Dalam insiden ini ada penumpang yang terenggut nyawanya. Ada pula penumpang yang mengisahkan dirinya selamat lantaran helm yang dipegangnya.

Warga, polisi, Basarnas bahu membahu memberi pertolongan setelah peristiwa ini terjadi.

Budayawan muda Batak, Rismon Raja Mangatur Sirait meyakini badai besar dan tenggelamnya Kapal Motor Sinar Bangun ada kaitannya dengan penangkapan ikan mas raksasa oleh masyarakat sekitar Danau Toba sehari sebelumnya.

Tulisan Sirait tentang kaitan ikan mas raksasa dan kecelakaan kapal di akun Facebook-nya itu viral  dan dibagikan ribuan kali sejak dimuat Rabu (20/6/2018) siang.

Menurut Sirait, Sabtu (17/6/2018) sekitar pukul 16.30, seorang pemancing di Desa Paropo, Tao Silalahi, mendapatkan ikan mas seberat 14 Kg.

Hasil pancingan ini cukup menghebohkan warga sekitar karena ukurannya yang luar biasa.

 Sirait bahkan menyatakan bahwa ikan itu adalah ikan mas terbesar yang pernah didapat di Danau Toba dalam kurun waktu 20 tahun terakhir.

“Bicara hal mistis, percaya atau tidak percaya, semua kembali ke pribadi masing-masing,” tulisnya.

“Menurut cerita di sana, para pemancing tidak mengindahkan larangan dan saran orangtua agar ikan mas ini dilepas kembali ke Danau Toba,” tegas Sirait.

Sirait mengatakan, dengan bangganya para pemancing tidak mengindahkan saran orang tua disana dan langsung membawa ikan mas ini ke rumah untuk di masak dan dimakan.

Sehari kemudian, sambung Sirait, terjadilah angin puting beliung di atas Danau Toba tepat di Tao Silalahi Paropo, hingga menimbulkan ombak besar.

Menurut warga di pinggiran Danau Toba, sebelumnya belum pernah melihat ombak setinggi 3-4 meter dan ketebalan ombak 2 meter seperti yang terjadi pada sore itu.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved