Budayawan Ungkap Keterkaitan Spiritual Tragedi KM Sinar Bangun Dengan Penangkapan Ikan Mas 'Raksasa'

Sirait menyadari bahwa tulisannya yang mengaitkan tenggelamnya KM Sinar Bangun terkait dengan penangkapan ikan mas raksasa menuai kontroversi

Tribun Medan
Kapal Tenggelam di Medan 

Lepas dari pembahasan masalah mistis, Sirait juga menambahkan bawa zona lintasan kapal KM Sinar Bangun yang kecelakaan di Danau Toba Senin lalu merupakan  zona berbahaya yang dilintasi ombak besar yang tidak seperti lazimnya.

Saat dihubungi Tribun Medan, Sirait menyadari bahwa tulisannya yang menghubungkan kejadian tenggelamnya Kapal Motor Sinar Bangun terkait dengan penangkapan ikan mas raksasa menuai kontroversi.

“Itu hak orang tidak setuju dengan saya. Saya tidak paksakan percaya. Tapi saya bicara dari kearifan lokal dan spiritual,” katanya.

Sirait yang menyebut diri sebagai Guru Spiritual Danau Toba menuturkan bahwa dirinya percaya penangkapan ikan mas berbuah malapetaka karena dirinya telah menjalankan ritual di Danau Toba.

“Saya percaya karena saya semalam sudah melakukan parsantabian penghormatan ke penghuni dan penjaga Danau Toba, Sitolu sadalanan, yaitu Sibiding Laut, Siboru Pareme, dan Namboru Naiambaton.”

“Semalam pukul 11 di TKP (tempat kejadian) saya sudah sampaikan napuran pitu atup,” ujarnya.

Napuran pitu atup adalah daun sirih tujuh lapis dengan telor ayam kampung betina tiga buah yang dibarengi dengan pembakaran dupa serta kemenyan.

 *Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Budayawan Sebut Ikan Mas 'Raksasa' yang Ditangkap dan Dibunuh Penyebab Badai Dahsyat

7 Fakta tenggelamnya KM Sinar Bangun

Inilah tujuh fakta sementara dari tragedi terbaliknya KM Sinar Bangun

1. Satu Korban Meninggal Dunia Sudah Diidentifikasi

Badan SAR Nasional (Basarnas) telah mengevakuasi satu korban meninggal dunia dalam peristiwa terbaliknya Kapal Motor (KM) Sinar Bangun yang tengah melaju dari Kabupaten Samosir menuju Kabupaten Simalungun.

Korban yang ditemukan meninggal dunia tersebut yakni Tri Suci Wulandari (24), warga Kabupaten Aceh Tamiang. Dari identitas korban, diketahui mendiang sebagai mahasiswa.

Tri Suci Wulandari merupakan satu dari 18 korban yang ditemukan Tim Basarnas.

Mayat Tri Suci dibawa ke Rumah Sakit Djasamen Saragih, Siantar.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved