Berita Blitar

Jenazah Remaja 16 Tahun yang Gantung Diri di Blitar Masih Disemayamkan, Seperti Ini Duka Orangtuanya

Jenazah remaja 16 tahun yang gantung diri di Blitar itu masih disemaymkan. Seperti ini duka kedua orangtuanya.

Penulis: Samsul Hadi | Editor: Titis Jati Permata
surya/samsul hadi
Pelayat sedang memberikan penghormatan terakhir ke jenazah EPA, siswi berusia 16 tahun yang tewas gantung diri, yang disemayamkan di Wisma Paramita. 

SURYA.co.id | BLITAR - Jenazah EPA, remaja usia 16 tahun yang tewas gantung diri di kamar kos masih disemayamkan di Wisma Paramita, Jl Mawar, Kota Blitar, Kamis (31/5/2018).

Rencananya, jenazah EPA akan dimakamkan di tempat pemakaman umum di wilayah Srengat, Kabupaten Blitar, Jumat (1/6/2018).

Sejumlah kerabat dan teman orang tua EPA terlihat masih banyak yang berdatangan ke Wisma Paramita.

Mereka mengucapkan belasungkawa dengan peristiwa yang menimpa EPA.

Kedua orang tua EPA juga terlihat berada di lokasi.

Tetapi, kedua orang tua EPA tidak mau diwawancara. Mereka masih berduka.

"Maaf orang tuanya tidak berkenan untuk wawancara, masih berduka. Sebelum meninggal, korban juga menulis wasiat agar tidak mengabarkan kepergiaannya ke teman-temannya," kata salah satu kerabat korban di tempat persemayaman Wisma Paramita.

Menurutnya, korban akan dimakamkan, Jumat (31/5/2018) sekitar pukul 09.00 WIB.

Korban akan dimakamkan di tempat pemakaman umum di wilayah Srengat.

"Rencananya besok akan dimakamkan di Srengat, dekat rumah orang tuanya," ujarnya.

Sebelumnya, EPA (16) ditemukan tewas bunuh diri di kamar kos, Jl A Yani, Kelurahan/Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, Selasa (29/5/2018).

Siswi yang baru lulus SMP tahun ini ditemukan tewas dengan cara menggantung di pintu kamar kos.

Jasad EPA pertama kali ditemukan menggantung di kusen pintu kamar oleh Mariani.

Baca: Remaja 16 tahun yang Gantung Diri di Blitar Itu Tinggalkan Empat Surat Wasiat, Isinya Bikin Trenyuh

Baca: Fakta-Fakta Pilu Siswi SMP Gantung Diri hanya Gara-gara Takut Tak Masuk SMA Favorit

Baca: Misteri Motif Bunuh Diri Remaja 16 tahun di Kota Blitar, Ia Sempat Curhat ke Temannya Soal Ini

Tubuh Mariani langsung lemas begitu melihat anak asuhnya meninggal dengan cara tragis.

Mariani merupakan pengasuh EPA sejak kecil. Mariani ikut tinggal di tempat kos bersama EPA.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved