Pilkada 2018

Ulama Besar Kiai Sholeh Qosim Wafat, Gus Ipul Ikut Kehilangan

Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut dua, Gus Ipul ikut berbelasungkawa atas meninggalnya almarhum KH Sholeh Qosim, Kamis (10/5/2018).

ist
Kebersamaan Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut dua, Saifullah Yusuf dengan almarhum KH Sholeh Qosim, pada Haul KH Dimyathi Romly di Pondok pesantren Darul Ulum Peterongan Jombang pada Kamis (26 April 2018) silam. 

SURYA.co.id | JEMBER - Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut dua, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) ikut berbelasungkawa atas meninggalnya almarhum KH Sholeh Qosim, Kamis (10/5/2018).

Gus Ipul pun menyampaikan belasungkawa sedalamnya atas meninggalnya Pengasuh Pondok Pesantren Bahauddin Al-Islami, Ngelom, Sepanjang, Sidoarjo, Jawa Timur ini.

"Kita kehilangan satu di antara seorang ulama besar. Kami mengucapkan belasungkawa sedalamnya," kata Gus Ipul saat ditemui di sela acara pengajian di Jember, Kamis (10/5/2018).

Gus Ipul terakhir bertemu dengan Kiai Qosim pada saat Haul KH Dimyathi Romly di Pondok pesantren Darul Ulum Peterongan, Jombang, 26 April 2018 lalu.

Saat itu, Kiai Qosim menyampaikan dua amanat kepada jemaah, termasuk kepada Gus Ipul. Satu di antara cerita Kiai Qosim tentang cerita masa ketika Kiai Qosim masih menempuh pendidikan di Pesantren Darul Ulum Peterongan.

Di pesantren inilah, Kiai Qosim bertemu dan menjadi sahabat dekat Ahmad Yusuf Cholil, ayah Gus Ipul.

Bahkan, Kiai Qosim juga menjadi mentor Ahmad Yusuf di pesantren tersebut.

Alasan inilah yang menjadi pertimbangan utama Kiai Qosim ikut mendorong Gus Ipul untuk maju di Pilkada 2018 sebagai calon Gubernur.

"Saat itu, beliau mendoakan saya. "Sampean tak ewangi, tak dongakno (Anda saya bantu, saya doakan jadi gubernur). Abah samean itu momonganku ning pondok (Sebab, ayah Anda muridku di pondok)"," kata Gus Ipul mengulang perkataan Kiai Qosim di Pesantren tersebut.

Bahkan, Kiai Qosim juga sempat menelpon Gus Ipul sehari sebelum Kiai berusia 87 tahun ini wafat (Rabu, 9/5/2018). Sayang, telepon tersebut tak sempat terangkat oleh Gus Ipul.

"Kemarin beliau sempat menelpon sampai dua kali. Namun belum terangkat. Saya telepon balik, gagal menyambung," cerita Gus Ipul.

Sebagai seorang santri, Gus Ipul menyebut mengambil banyak nilai kehidupan dari sosok Kiai Qosim.

"Beliau tak hentinya memberikan dakwah, bahkan menjelang beliau tutup usia. Mau pengajian besar, pengajian kecil, beliau tetap datang," kata Gus Ipul yang juga Ketua PBNU ini.

"Bahkan beliau sempat menjadi figur teladan di Peringatan HUT TNI tahun lalu. Presiden Jokowi pun mencium tangan beliau," kata Gus Ipul.

Gus Ipul yang hingga Kamis Malam masih menghadiri agenda pengajian di Pesantren Al Qodiri, Patrang, Jember, rencananya akan segera melayat ke rumah duka.

"Beliau adalah seorang ulama kekasih Allah. Beliau Insyaallah meninggal dalam keadaan Khusnul Qotimah," kata Gus Ipul mengakhiri.

Untuk diketahui, Kiai Qosim baru saja meninggal dunia pada Kamis (10/5/2018) malam.

Kiai Qosim merupakan salah satu ulama besar di Indonesia. Beliau juga pernah tergabung dalam Laskar Sabilillahh yang ikut memerdekakan Republik Indonesia. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved