Di Luar Dugaan Tuan Guru Bajang (TGB) Sebut Menteri Susi Kerahkan 20 Bus di Aksi 212
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dikenal berperilaku 'urakan' namun berhati lembut dan Islami.
SURYA.CO.ID - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dikenal berperilaku 'urakan' namun berhati lembut.
Menteri Susi juga disebut-sebut sangat Islami dengan caranya sendiri, seperti dia akan menghentikan aktivitas saat mendengar azan berkumandang.
Terbaru, kabar tak terduga diungkap Gubernur NTB, Zainul Majdi atau yang lebih dikenal sebagai Tuan Guru Bajang (TGB) tentang sosok Menteri Susi.
TGB beberapa waktu lalu menyampaikan ceramahnya di UIN Jambi.
Dalam kegiatannya tersebut, terdapat satu pertanyaan yang dilontarkan oleh salah satu hadirin terkait dengan tuduhan radikal karena pernah mengikuti aksi 212.
Menjawab pertanyaan itu, TGB mengatakan bahwa aksi 212 itu bukan masalah agama dan nasionalis, tapi murni masalah pelecehan agama.
Baca: Susi Pudjiastuti Menjawab Rumor Kerahkan 20 Bus di Aksi 212, Berarti Siapa yang Bohong?
Baca: Siapa Bilang Ahok Sombong dan Raja Tega? Inilah Hal-hal yang Belum Terungkap Tentangnya
Baca: Survei Terbaru Ahok Capres Terkuat Setelah Jokowi dan Prabowo, Mungkinkah Dia Bisa Nyapres?
Baca: Kondisi Terbaru Veronica Tan Bikin Sedih, Wajah dan Tubuhnya Berubah Setelah Dicerai Ahok

Bahkan TGB menyebut Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyewa 20 bus untuk mengangkut peserta yang berangkat ke Monas untuk mengikuti aksi 212.
"Susi Pudjiastuti, Menteri Perikanan dan Kelautan, dia ngomong sama saya. Beliau menyampaikan kepada Pak Presiden pada masa 212 itu: 'Pak, saya ini bapak tahu lah. Ya saya kalau ibadah mungkin tidak seperti yang lain. Pakaian saya kan bapak tahu, tapi mohon Pak mohon maaf saya menyewa 20 bus dari Pangandaran. Tetangga-tetangga saya semua pada berangkat ke Monas'.
Kenapa? Karena ucapan itu menyentuh isi terdalam saya sebagai seorang muslim. Jadi ini bukan masalah politik sebenarnya.
Jadi kalo orang-orang pada nanya kenapa TGB ikut 411 sampai berjalan, sederhana saja. Supaya saya bisa jawab kalau Munkar-Nakir tanya.
Ketika kitabmu diomongin, dengan sesuatu yang tidak tercover pembelaanmu terhadap Al-Quran, hanya itu saja," ujarnya.