Berita Surabaya
Dapat Rejeki Rp 300 Juta saat Anak Sakit Demam, Warga Petemon Surabaya Menang Program Ichi Tan Ini
Ichi Tan menyediakan sembilan pemenang untuk program "Mendadak Jutawan" yang digelar di tahun kedua ini.
Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: irwan sy
SURYA.co.id | SURABAYA - Program Ichi Tan Mendadak Jutawan 2, tidak hanya dimenangkan oleh satu warga Surabaya saja. Setelah Laura Martini, warga Banyu Urip, penerima uang tunai Rp 300 juta dari tutup minuman Ready To Drink (RTD) Ichi Tan, juga diterima oleh dua warga kota Surabaya lainnya.
Salah satunya adalah pasangan suami istri Lindyana Wulansari, 30, dan Reymond Sagita, 33, warga Petemon. Mereka mendapat keberuntungan uang tunai Rp 300 juta disaat anak semata wayangnya, Sheryl, 6, sedang sakit demam.
"Kemarin saat menerima uang tunai dari Ichi Tan, Sheryl sedang demam. Bagi kami ini adalah anugerah yang tak terhingga," kata Wulan, Selasa (3/4/2018).
Saat penyerahan hadiah yang dilakukan langsung oleh Ichi Tan, keluarga kecil ini ditemukan tinggal di rumah kos yang hanya terdiri dari satu ruangan kecil untuk berkumpul dan beristirahat.
Keluarga kecil ini adalah salah satu contoh keluarga tangguh yang terus berjuang hidup di bawah kerasnya kota Surabaya. Hal tersebut dapat dilihat dari kisah perjuangan mereka yang dimulai sejak awal pernikahan.
Sejak 2012, sepasang suami istri ini pernah bekerja di tempat yang sama, di salah satu restoran di pusat tempat perbelanjaan Surabaya. Namun di tahun 2017, tempat kerja mereka mengalami kebangkrutan.
Kini Wulan berprofesi sebagai ibu rumah tangga, sementara Reymond yang merupakan lulusan SMP, bekerja sebagai pengemudi ojek online. Karena berlatar belakang lulusan SMP, Reymond sering ditolak berkerja di banyak perusahaan.
Sebagai pengemudi ojek online, penghasilan Reymond setiap harinya tidak menentu. Hal tersebut dikarenakan penghasilan Reymond yang bergantung kepada jumlah order, situasi dan kondisi.
"Bila jumlah order ojek online sedang ramai, bisa membawa pulang hingga Rp 140.000 per hari. Bahkan tak jarang saya hanya bawa pulang Rp 30.000 per hari atau tidak sepeser pun, kalau pas sepi," ungkap Raymond.
Bisa dikatakan tahun 2017-2018 adalah titik terendah dalam kehidupan mereka. Terdengar isak tangisdari pasangan ini, ketika sedang menceritakan kisah perjuangan mereka.
Untuk memenuhi biaya hidup yang tinggi di Surabaya, mereka terpaksa terlilit hutang sebesar Rp 7 juta. Di kosan kecil yang hanya berisikan sebuah tempat tidur, Wulan, Reymond, dan anak semata wayangnya harus hidup tanpa lemari, kulkas, dan televisi karena barang-barang tersebut harus dijual untuk membayar dan memenuhi kebutuhan hidup.
Bahkan, kasur yang mereka gunakan sehari-hari untuk beristirahat adalah kasur yang dipinjamkan oleh pemilik kosan. Sempat tidak tega dengan kondisi yang ada, mereka mengajak anaknya untuk tinggal di rumah salah satu saudaranya yang ada di Malang.
Namun sang anak tidak betah dan mereka pun diajak kembali ke kosan yang terdahulu. Di satu sisi, baik Wulan maupun Reymond dapat dibilang memiliki hubungan yang tidak dekat dan kurang harmonis dengan kedua orang tuanya.
Sementara bagi PT Ichi Tan Indonesia, kebahagian para pemenang itu merupakan berkah bagi perusahaan. Sintorn Santitorn, Director of PT Ichi Tan Indonesia, mengatakan, mereka menyediakan sembilan pemenang untuk program "Mendadak Jutawan" yang digelar di tahun kedua ini.
"Masing-masing pemenang dapat Rp 300 juta. Ada 30 tutup yang kami siapkan ada nomor unik sebagai pemenang, sehingga ada Rp 9 miliar dana yang kami siapkan," ungkap Sintorn.