Berita Tulungagung
Warisah Diseret ke Dalam Mobil, Mulutnya Dibebat Kain, Kepala Ditekan hingga Tak Berdaya, lalu. . .
Karena terus berteriak, seorang pelaku melepas kain penutup kepala dan membebatkan ke mulut Warisah.
Penulis: David Yohanes | Editor: Musahadah
SURYA.co.id I TULUNGAGUNG - Warisah (51), warga Desa Betak, Kecamatan Kalidawir masih trauma dengan kejadian yang menimpanya sekitar seminggu lalu.
Warisah dihajar tiga orang dan perhiasannya dipreteli pelaku.
Warisah berkisah, tengah hari ada sebuah mobil Toyota Avanza warna hitam berhenti di depan rumahnya.
Mobil tersebut cukup lama parkir.
Warisah kemudian keluar rumah berniat menanyai pengendara mobil itu.
“Ada tiga orang laki-laki yang turun dari mobil itu. Mereka bertanya arah desa Pagersari,” tutur Warisah, saat ditemui di rumahnya, Kamis (26/10/2017).
Warisah pun menunjukkan arah Desa Pagersari.
Namun bukannya langsung berangkat, tiga orang tersebut menawari Warisah untuk diberi doa-doa agar mendapat barokah. Warisah menolak tawaran itu, karena merasa aneh.
“Dandannya memang pakai jubah seperti kyai. Saya tidak mau didoakan karena merasa tidak perlu, dan aneh dengan tawaran itu,” ucap Warisah.
Namun tiba-tiba para pelaku menyeret tubuh Warisah ke dalam mobil. Mereka kemudian melaju kencang ke arah Desa Pagersari. Di dalam mobil itu, Warisah sempat berteriak minta tolong.
Para pelaku memukulinya berkali-kali agar diam. Karena terus berteriak, seorang pelaku melepas kain penutup kepala (serban) dan membebatkan ke mulut Warisah. Pelaku juga menekan kepala Warisah ke bangku mobil.
“Begitu mulut saya diikat terus kepala saya dibenamkan ke kursi mobil, sudah saya tidak bisa melawan lagi,” ucap Warisah.
Dalam keadaan tidak berdaya, pelaku melucuti kalung dan cincin emas yang dikenakan Warisah.
Totalnya mencapai 25 gram, atau jika diuangkan sekitar Rp 6.000.000. Warisah dibawa ke Pagersari, kemudian diturunkan di Dusun Bocor, Desa Pakisaji, Kecamatan Kalidawir.
Pelaku kemudian menurunkan Warisah di tengah jalan, saat kondisi sepi.
Saat diturunkan mulut Warisah bermuluran darah karena luka pukul yang dialaminya. Seorang warga kemudian menolongnya, dan diantar pulang ke Desa Betak.
“Saya masih ketakutan, makanya tidak berani lapor polisi. Suami saya juga bilang, sudah diikhlaskan saja,” katanya.
Seorang tetangga bernama Siswoyo mengaku sempat melihat ada Toyota Avanza hitam berutar di depan rumahnya.
Mobil itu kemudian berhenti di depan rumah Warisah. Siswoyo mengira mobil itu milik anaknya.
“Mobil anak saya juga Avanza, makanya saya tidak curiga. Tetangga lain juga banyak yang melihat mobil itu, dan tidak ada yang curiga,” terang Siswoyo.
Kejadian ini sempat membuat Desa Betak gempar. Sebab kabar ada dua korban lain yang turut menjadi korban kelompok ini.
“Yang dua korban itu malah dirampas kalungnya saat di dalam rumah. Jadi pelaku masuk kemudian merampas kalungnya,” tandas Siswoyo.
Kapolsek Kalidawir, AKP M Ilyas mengaku tidak mendapat laporan maupun informasi kejadian itu. Ilyas berharap, korban mau melapor agar tahu detail pelaku dan bisa dilacak.
“Yang kami tangani perambasan di Tunggangri, tapi pelaku menggunakan motor. Kalau yang pakai mobil itu tidak ada laporan,” ujar Ilyas.
