Kasus First Travel
Istri Bos First Travel Jual Baju ke Pasar Internasional, Harga yang Dibandrol Bikin Melongo
Anniesa Hasibuan, istri bos First Travel, Andikan Surachman dikenal sebagai seorang desainer. Bandrol harga baju yang dijualnya bikin melongo
SURYA.co.id - Anniesa Hasibuan, istri bos First Travel, Andikan Surachman dikenal sebagai seorang desainer.
Ia nyatanya memasarkan busana muslim hasil karyanya ke pasar internasional.
Melalui alamat situs online https://www.modanisa.com, Annisa yang kini menjadi tersangka kasus penipuan itu memasarkan pakaian, hijab, maupuan berbagai jenis busana muslim lainnya ke sejumlah negara seperti Perancis, Turki, Inggris, Jerman, dan Arab.

Annisa juga tidak hanya merancang busana muslim semata, tetapi juga pakaian kasual untuk wanita.
Penelusuran Wartakotalive.com, dalam situs ini disebutkan, busana Cardigan dijual 275,42 dolar AS atau setara Rp 3,5-an juta jika kurs 1 dolar = Rp 13.000.
(Saldo Hanya Tersisa Rp 1,3 Juta, First Travel Tak Mampu Kembalikan Uang Calon Jemaah Umrah?)
Tetapi, harga itu kemudian didiskon menjadi 148.26 dolar AS atau setara Rp 1,9 juta.
Ada juga pakaian berwarna putih yang dijual seharga 343,22 dolar AS atau setara Rp 4,4 juta.

Anniesa sebelumnya juga sering muncul di televisi sebagai nara sumber yang dianggap sukses dalam bisnis, terutama bisnis busana muslimah.
Dia bahkan pernah menjadi tamu khusus di acara Sarah Sechan di Net TV sebagaimana diberitakan iyaa.com.
Nama Anniesa Hasibuan melambung tinggi sejak ia mengikuti peragaan busana di Kaftan Festival Westfield, London.
(Seperti Ini Penampakan Rumah Mewah Bos First Travel, yang Melihatnya Bisa Silau)
Menjadi desainer bagi Annisa tidak semudah membalikan telapan tangan. Perempuan manis kelahiran asli Jakarta 30 Juli 1986 ini harus berjuang hingga meraih kesuksesan.
Bahkan dulunya Annisa dan suaminya rela berjualan pulsa dan hamburger selama 3 tahun.
"Kalau sebagai desainer karena baru dimulai saat bulan Maret, lebih ke perjalanan sebagai entrepreneur-nya sih. Karena dulu di usiaku yang baru 19 tahun dan suami masih 20 tahun, kita ini harus dipaksa untuk berusaha mandiri. Jadi perjalanan itulah yang bisa dibilang keringat juga, airmata juga, yah mungkin juga bisa dibilang pengorbanan suatu proses," papar Annisa saat itu.