Komisi D Sikapi Kurangnya Guru Pendamping Khusus di Surabaya
Para siswa inklusi itu mengikuti pelajaran jadi satu dengan siswa reguler di banyak SMPN di Surabaya.
Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Titis Jati Permata
Ketua Fraksi Gerindra ini menyebut ada banyak siswa tersebar di sejumlah sekolah. Intervensi pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus ini harus dilakukan oleh pendamping.
GPK ini harus memiliki keahlian khusus, baik dari sisi psikologi perkembangan, pedagogi khusus, maupun teknik interaksi belajar yang sesuai.
Pemkot Surabaya didorong untuk memperkuat komunikasi dengan Kementerian Pendidikan dan BKN agar formasi GPK bisa segera dibuka. Terlebih, Surabaya merupakan kota dengan komitmen besar untuk pendidikan inklusif.
“Upaya ini harus terus didorong. Dari audiensi kemarin, SDM sebenarnya sudah siap. Yang dibutuhkan sekarang adalah percepatan agar anak-anak mendapatkan guru yang ideal,” tandas Ajeng.
BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS
| PT Berkah Industri Mesin Angkat Ajak Warga Kenjeran Surabaya Kelola Jelantah Jadi Bernilai Lebih |
|
|---|
| Kaji Yes Targetkan Pembangunan Jalan di Lamongan Tuntas Tahun 2026 |
|
|---|
| Genjot Infrastruktur Tangani Banjir, Wakil Ketua DPRD Surabaya Ingatkan Partisipasi Warga |
|
|---|
| Rekam Jejak Denny Indrayana Eks Wamenkumham Pengacara Roy Suryo Cs, Pernah Minta Jokowi Dilengserkan |
|
|---|
| Dana Rp1,4 M buat Perbaiki Bandara Notohadinegoro, WK Kom C DPRD Jember Ikbal Wilda: Marka Tak Layak |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/kurangnya-guru-pendamping-khusus-GPK.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.