Putera Sampoerna Foundation Dorong Transformasi Pendidikan Berkelanjutan Lewat ESG

Putera Sampoerna Foundation perkuat pendidikan lewat ESG. Jembatani SDGs, kembangkan kompetensi hijau & sosial guru untuk Indonesia Emas.

Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: Cak Sur
Istimewa
WORKSHOP ESG - Maria R Nindita Radyati, Pendiri Institute for Sustainability and Agility (ISA), saat memberi paparan dalam kegiatan Workshop on ESG-Driven Education Impact dengan tema “Driving Impactful and Sustainable Change Through Education with ESG”. ESG menjadi jembatan penting dalam memperkuat pendidikan sebagai salah satu agenda Sustainable Development Goals (SDGs) dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Putera Sampoerna Foundation (PSF) menegaskan komitmennya untuk mendorong transformasi pendidikan berkelanjutan di Indonesia. 

Melalui penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG), PSF memperkuat kolaborasi lintas sektor yang diwujudkan dalam Workshop on ESG-Driven Education Impact bertema “Driving Impactful and Sustainable Change Through Education with ESG.”

Pendidikan merupakan fondasi krusial bagi pembangunan berkelanjutan dan penentu kualitas bangsa. Namun, Elan Merdy, Senior Director Putera Sampoerna Foundation, menyoroti tantangan yang masih ada seperti keterbatasan akses, kualitas, dan adaptasi digital.

"Pendidikan adalah investasi jangka panjang yang menentukan kualitas bangsa. Namun, kita masih menghadapi tantangan nyata, mulai dari akses hingga kualitas pembelajaran," ujar Elan, Sabtu (11/10/2025). 

Ia menambahkan, melalui ESG, PSF berupaya memperluas kolaborasi agar pendidikan tidak hanya fokus pada akademik, tetapi juga membangun karakter generasi yang siap masa depan.

ESG Jembatan Solusi & Indonesia Emas 2045

Meskipun kepedulian terhadap lingkungan dan pendidikan tinggi, banyak korporasi belum sepenuhnya memahami implementasi ESG

Juliana, Head of Program Development and Guru Binar Putera Sampoerna Foundation, menjelaskan tujuan workshop ini untuk memetakan langkah bersama dalam transformasi pendidikan berkelanjutan.

"Saya melihat bahwa tidak sedikit korporasi yang masih berpikiran secara segi finansial dan bukan segi dampaknya. Padahal, melihat dampak pada masyarakat dan lingkungan, itu juga tidak kalah penting demi tercapai tujuan besar Indonesia Emas 2045," ungkap Juliana.

Sejalan dengan itu, Maria R Nindita Radyati, Pendiri Institute for Sustainability and Agility (ISA), menegaskan ESG sebagai jembatan penting dalam memperkuat pendidikan sebagai bagian dari Sustainable Development Goals (SDGs) PBB. 

"Pendidikan di zaman sekarang lebih berfokus pada pengembangan kemampuan sosial yang mencakup kolaborasi, berpikir kritis, memiliki nilai-nilai kemanusiaan, serta memecahkan masalah holistik," terang Maria.

Kompetensi Sosial dan Hijau untuk Guru

Maria menekankan pentingnya guru memiliki kompetensi sosial dan "kompetensi hijau" (green skills) di era ini. 

Kompetensi hijau tidak hanya meliputi pengelolaan limbah dan optimalisasi sumber daya, tetapi juga literasi digital, aplikasi model bisnis sirkular, serta kebijakan hijau.

"Penting bagi para guru untuk memiliki kompetensi-kompetensi ini, agar generasi muda Indonesia menjadi pembawa perubahan yang kompeten, inklusif, tangguh dan berdaya saing global," imbuh Maria. 

Sumber: Surya
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved