BRIDA Jatim Didorong Maksimalkan Anggaran Tambahan Guna Riset Pengentasan Kemiskinan

Anggota Komisi A DPRD Jatim, Yordan Batara Goa, menegaskan bahwa riset tidak boleh berhenti sebagai kajian akademis semata

surya/yusron naufal putra
RISET - Anggota Komisi A DPRD Jatim Yordan M Batara Goa saat ditemui di Gedung DPRD Jatim, Rabu (3/9/2025). Yordan Batara Goa, menegaskan riset tidak boleh berhenti sebagai kajian akademis semata. 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Jawa Timur mendapat sorotan dari DPRD Jatim untuk memanfaatkan tambahan anggaran dalam Perubahan APBD 2025 secara optimal. Fokus utamanya menghasilkan riset yang berdampak nyata bagi masyarakat, terutama dalam upaya menurunkan angka kemiskinan.

Anggota Komisi A DPRD Jatim, Yordan Batara Goa, menegaskan bahwa riset tidak boleh berhenti sebagai kajian akademis semata. Ia menekankan pentingnya hasil penelitian yang mampu menjawab tantangan ekonomi di daerah.

“Penambahan anggaran ini harus digunakan untuk riset yang berdampak langsung bagi masyarakat Jawa Timur. Dampaknya tentu kesejahteraan bisa lebih naik dan merata,” ujar Yordan, Senin (15/9/2025).

Sebagai politisi dari Fraksi PDI Perjuangan, Yordan menyoroti kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya stabil. Ia mendorong BRIDA untuk menggali potensi lokal yang bisa meningkatkan taraf hidup warga, sekaligus menyentuh isu-isu strategis seperti pengentasan kemiskinan.

Tak hanya itu, BRIDA juga berencana mengajukan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Inovasi Daerah pada tahun 2026. Yordan menyambut baik langkah tersebut dan berharap regulasi itu menjadi pijakan kuat bagi riset dan inovasi yang melahirkan kebijakan berbasis data ilmiah.

“Perda ini penting agar penelitian tidak hanya dipublikasikan, tapi bisa diadaptasi pemerintah daerah untuk memperbaiki ekonomi masyarakat,” tegasnya.

Dalam PAPBD 2025, anggaran BRIDA mengalami kenaikan dari Rp31,405 miliar menjadi Rp33,188 miliar. Komisi A juga merekomendasikan tambahan dana sebesar Rp500 juta untuk mendukung kajian pendirian usaha berbasis inovasi IPTEK, termasuk analisis terhadap inovasi unggulan hasil riset.

“Ini yang kita dorong: kebijakan berbasis riset. Karena itu, kami sangat mengandalkan BRIDA,” pungkas Yordan, yang juga menjabat sebagai Plt Ketua DPC PDIP Surabaya.

BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved