Persebaya Surabaya

Berita Persebaya Hari Ini: 5 Laga 4 Pemain Kena Kartu Merah Ini Kata Pelatih Edu Perez

Lima laga terakhir, tim besutan Eduardo Perez itu sudah mendapat empat kartu merah.

Penulis: Wiwit Purwanto | Editor: Wiwit Purwanto
Foto Istimewa Persebaya Surabaya
DIHADANG - Pemain Persebaya, Francisco Rivera (kaus kuning menguasai bola) dihadang pemain PSBS Biak di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Jumat (24/10/2025) sore. Laga berakhir imbang 0-0 meski Persebaya menjalani laga dengan 9 pemain. 
Ringkasan Berita:
  • Lima laga terakhir, tim besutan Eduardo Perez itu sudah Lmendapat empat kartu merah.
  • Satu kerugian besar, apalagi Persebaya masih belum bisa memainkan Risto Mitrevski karena cedera.
  • Komentar di media sosial Persebaya dipenuhi kritik terhadap pelatih, strategi, dan manajemen.

SURYA.co.id Surabaya - Persebaya Surabaya menjadi salah satu tim yang cukup banyak mendapat kartu merah di Super League 2025/2026 ini.

Lima laga terakhir, tim besutan Eduardo Perez itu sudah mendapat empat kartu merah.

Keempatnya didapat Francisco Rivera, Dejan Tumbas, Leo Lelis, dan Mikael Tata.

Akibat kartu merah tersebut, tiga pemain Persebaya, yaitu Dejan Tumbas, Leo Lelis dan Mikael Tata harus absen saat Persebaya menjamu Persis Solo di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Minggu (2/10/11/2025) mendatang.

Satu kerugian besar, apalagi Persebaya masih belum bisa memainkan Risto Mitrevski karena pemulihan cedera.

Baca juga: Bonek Lirik Mantan Rp8,69 M Comeback Untuk Tandem Dengan Rivera, Persebaya Mau CLBK? 

Meski pemainnya gemar mendapat kartu merah, Eduardo Perez enggan menyalahkan pemain.

"Kita perlu memahami bahwa sepak bola adalah satu permainan dengan kontak (fisik)," kata Eduardo Perez.

Pelatih asal Spanyol itu juga tidak mau mengomentari tentang wasit atas kartu merah yang diberikan pada Persebaya.

"Sejak hari pertama, saya tidak bicara tentang wasit. Ini sangat sulit, tetapi saya akan terus maksimal menyiapkan tim," terangnya.Ia mulai mencari komposisi terbaik untuk menghadapi Persis Solo.Eduardo tidak ingin timnya kembali dipermalukan di kandang sendiri seperti saat tumbang 1-3 dari Persija Jakarta.

Untuk itu ia pantang menganggap remeh Persis Solo, tim yang tujuh laga terakhir puasa kemenangan.

"Kami tahu di liga ini, semua pertandingan sangat sulit. Setiap minggu, semua tim bisa saling mengalahkan," jelas Eduar

Hasil imbang 0-0 antara Persebaya Surabaya dan PSBS Biak di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Jumat (24/10/2025) memicu ledakan komentar dari suporter.

Meski bermain dengan sembilan pemain sejak babak pertama, Persebaya gagal mencetak gol dan hanya membawa pulang satu poin.

Eduardo Perez memuji perjuangan tim, menyebut para pemain menunjukkan kekuatan luar biasa.

Namun narasi klub soal “perjuangan luar biasa” justru memicu reaksi keras dari suporter.

Komentar di media sosial Persebaya dipenuhi kritik terhadap pelatih, strategi, dan manajemen.

Tagar #EduOut muncul ratusan kali, disertai seruan agar klub segera mengganti pelatih.

Sebagian menyebut permainan Persebaya sudah buruk sejak menit awal, bahkan saat masih bermain dengan 11 pemain.

“Mainmu cap gathel, kosongkan tribun,” tulis salah satu komentar bonek di akun Persebaya Surabaya.

Banyak yang menyebut pelatih minim taktik, dan menyarankan agar Persebaya segera merekrut Bernardo Tavares.

“Ganti pelatih ke @bernardotavares80. Jelas apik kui pelatih e,” tulis akun lain.

Beberapa komentar menyebut manajemen lebih fokus pada konten media sosial ketimbang prestasi.

“Kakean konten, bukane evaluasi & rombak besar-besaran,” tulis akun @rizal*****.

Ada pula yang menyarankan aksi kosongkan tribun sebagai bentuk protes terhadap manajemen.

“Wes talah rek, pokok mene tgl 2 kosongkan tribun ae ben manajement delok motoe,” tulis akun lain.

Sebagian suporter juga menyebut minimnya kreativitas lini tengah sudah terlihat sejak musim lalu.

Komentar juga menyoroti penjualan tiket laga Persebaya vs Persis Solo yang sudah dibuka.

Harga tiket dimulai dari Rp50.000 untuk pelajar hingga Rp300.000 untuk Superfans Bawah.

Penjualan tersedia via APPS Persebaya Selamanya dan website resmi www.persebaya.id.

Penukaran tiket dilakukan di lima outlet resmi, tidak tersedia di stadion.

Namun banyak suporter menyatakan enggan datang ke stadion karena kecewa dengan performa tim.

Sebagian memilih jadi penonton layar kaca, menyebut stadion bukan lagi tempat hiburan.

“Tak dadi bonek layar kaca ae. Babah di ilokno,” tulis akun lain.

Gelombang kritik ini menjadi sinyal kuat bahwa Persebaya harus segera melakukan evaluasi menyeluruh.

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved