Uno Mania Tampilkan Koreo “Pray for Al-Khoziny” di Hari Pertama Round 2 DBL Surabaya

SURYA.co.id, Sidoarjo – Indonesia kembali berduka atas musibah ambruknya bangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, yang terjadi pada Senin (29/9/2025). Insiden ini berlangsung saat ratusan santri tengah melaksanakan salat Asar berjamaah.

Berdasarkan data terbaru dari Basarnas, sebanyak 104 santri dinyatakan selamat, sementara 15 lainnya meninggal dunia akibat tertimpa reruntuhan bangunan.

Sebagai bentuk penghormatan terhadap para korban, aksi solidaritas mengalir dari berbagai pihak, termasuk dari partisipan Honda DBL with Kopi Good Day 2025 East Java-North. Salah satu yang paling menyentuh datang dari Uno Mania, suporter SMAN 1 Waru.

Pada hari pertama Round 2 DBL Surabaya, Sabtu (4/10/2025), Uno Mania membentangkan koreografi tiga dimensi bergambar bangunan Ponpes Al-Khoziny. Di atas koreo tersebut, mereka menuliskan pesan “Pray for Al-Khoziny” sebagai bentuk penghormatan.

“Kita sudah ngikuti berita ini dari lama, Kak,” ujar Kevin Kodrat, koordinator Uno Mania.

“Kita kasihan juga melihatnya, kasihan sama korban dan keluarganya. Jadi, ini bentuk solidaritas dan penghormatan kita buat korban Ponpes Al-Khoziny,” tambahnya.

Kevin mengatakan, kedekatan lokasi antara SMAN 1 Waru dan Ponpes Al-Khoziny membuat mereka merasa turut merasakan duka yang mendalam. Aksi ini menjadi wujud kepedulian pelajar terhadap sesama di wilayah yang sama.

Menariknya, koreo “Pray for Al-Khoziny” digarap hanya dalam waktu satu malam.

“Sekitar 30 orang membantu mengerjakan koreo ini. Dari siang, sampai siang lagi. Kita ujian dulu di sekolah, pulangnya langsung garap. Dan hari ini alhamdulillah bisa tayang,” ungkap Kevin.

Sebelumnya, Uno Mania juga sempat membentangkan koreo 3D bergambar karakter laki-laki bermata satu saat kuarter ketiga dimulai.

“Artinya sebagai pesan untuk basket putra dan putri Smantaru. Sudah masuk Round 2, artinya ini babak puncak. Kalian harus fokus buat meraih tujuan,” pungkas Kevin.

Aksi Uno Mania menjadi bukti bahwa Honda DBL bukan sekadar kompetisi basket, tapi juga ruang ekspresi dan kepedulian sosial pelajar