Kronologi pengembalian benda purbakala fragmen kepala Ganesha berawal dua siswa SMKN 1 Ngasem Kabupaten Kediri.
Fragmen kepala Ganesha yang sempat hilang saat kerusuhan di kantor Pemkab Kediri akhirnya kembali
Sejumlah fasilitas publik di sekitar area perkantoran Pemkab Kediri juga menjadi sasaran penjarahan dan perusakan
Mas Dhito mengajak masyarakat untuk bergotong-royong bersama membersihkan kompleks Kantor Pemkab Kediri
apolda Jatim Irjen Pol Nanang Avianto menegaskan, penyampaian aspirasi harus dilakukan secara santun, bukan dengan cara rusuh
Ada 28 orang ditetapkan sebagai tersangka dalam peristiwa pembakaran dan kerusuhan di Kabupaten Kediri.
Pasca kerusuhan yang melanda kompleks Kantor Pemerintah Kabupaten Kediri, Jatim pada Sabtu (30/8/2025) lalu, upaya pembersihan kini terus dilakukan.
Pemerintah Kabupaten Kediri, Jatim, menaksir kerugian akibat kerusuhan, pengrusakan dan penjarahan mencapai sekitar Rp 500 miliar.
Keberadaan dapur umum sangat vital mengingat kegiatan pembersihan pasca kerusuhan membutuhkan energi dan keterlibatan banyak pihak.
Bupati Kediri Mas Dhito membuka layanan hotline khusus untuk memfasilitasi pengembalian barang-barang dan artefak yang dijarah
Warga berbondong-bondong mulai mengembalikan barang-barang penjarahan kantor Pemkab Kediri dan Gedung DPRD Kabupaten Kediri.
Polres Kediri menetapkan 28 orang sebagai tersangka pasca kerusuhan dan penjarahan Kantor Pemkab Kediri serta Gedung DPRD Kabupaten Kediri
Bupati Mas Dhito menyebut kerugian atas insiden kerusuhan pembakaran dan penjarahan di area gedung Pemkab Kediri mencapai Rp 500 miliar.
Layanan administrasi kependudukan (Adminduk) di Dispendukcapil Kabupaten Kediri lumpuh, imbas insiden kebakaran
Ketua DPRD Kabupaten Kediri, Murdi Hantoro, menegaskan aktivitas lembaga legislatif tetap berjalan normal.
Bupati Mas Dhito mengungkapkan sejumlah benda bersejarah di Museum Bagawanta Bari Kabupaten Kediri hilang
"Setiap kebijakan hari ini mau tidak mau saya harus katakan lumpuh. Tetapi pelayanan masyarakat adalah prioritas," tegasnya.
"Padahal cagar budaya ini milik kita semua. Kejadian kemarin sudah bukan demo lagi, tetapi merusak sejarah," tutur Idris.
Kantor DPRD Kabupaten Kediri dan kompleks perkantoran Pemkab Kediri berubah menjadi puing-puing.
Massa yang awalnya membakar Kantor DPRD Kota Kediri, lalu merembet ke Kantor DPRD Kabupaten Kediri, Jatim.