Berita Viral
Akhir Nasib Kontraktor Bongkar Drainase, Pemkot Pekanbaru Janji Lunasi Utangnya Kurang Rp 180 Juta
Aksi pembongkaran drainase di Pekanbaru viral. Wali Kota Agung Nugroho buka suara soal utang tunda bayar dan janji penyelesaian pembayaran.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
Ringkasan Berita:
SURYA.co.id - Kasus kontraktor bongkar drainase di Pekanbaru gara-gara Pemkot nunggak utang kini telah memasuki babak akhir.
Pemkot Pekanbaru berjanji bakal segera melunasi utangnya di tahun 2025 ini.
Wali Kota Pekanbaru, Agung Nugroho, akhirnya memberikan penjelasan terkait aksi pembongkaran proyek fisik oleh kontraktor yang menuntut pembayaran pekerjaan mereka.
Insiden yang terjadi pada pembangunan drainase di Jalan Letkol Hasan Basri, Senin (17/11/2025), langsung menyita perhatian masyarakat karena dilakukan secara terbuka menggunakan alat berat.
Agung memaparkan bahwa Pemerintah Kota Pekanbaru (Pemko) terus mempercepat penyelesaian utang tunda bayar yang merupakan warisan dari pemerintahan sebelumnya.
Total utang awal mencapai Rp 467 miliar, dan sebagian besar sudah diselesaikan. Kini, jumlah yang tersisa hanya sekitar Rp 95 miliar.
"Kita targetkan tahun ini bisa lunas semuanya, tapi sesuai dengan mekanisme dan pengawasan, serta audit BPK dan inspektorat," paparnya, melansir dari Tribun Pekanbaru.
Meskipun masih memiliki beban finansial tersebut, Agung menegaskan bahwa roda pemerintahan tetap berjalan dan seluruh program prioritas tetap dilaksanakan.
Terkait pembongkaran proyek drainase yang viral, ia menjelaskan bahwa kejadian tersebut merupakan kesalahpahaman antara Dinas Perumahan Rakyat dan Permukiman (Perkim) dan pihak rekanan.
Nilai pembayaran yang belum diterima kontraktor diperkirakan berada di kisaran Rp 180 juta.
"Tapi kami pastikan sudah masuk dalam jadwal untuk dibayarkan pada tahun ini," ujarnya.
Agung menyayangkan aksi pembongkaran yang dilakukan rekanan hingga menarik perhatian publik.
Ia mengungkapkan bahwa kontraktor tersebut hanya menangani dua proyek, dan keduanya merupakan kontrak baru yang ditandatangani pada Desember 2024, bukan proyek lama dari dua tahun sebelumnya.
Menurutnya, pembayaran belum cair karena proses pencairan tetap mengikuti antrean sesuai urutan kontrak yang lebih dulu selesai.
"Proses pembayarannya segera dilakukan, soal motifnya, kami juga tidak tahu. Semoga nanti tidak ada lagi kejadian serupa," jelasnya.
Sebelumnya, Video aksi kontraktor bongkar drainase viral di Kota Pekanbaru, Riau.
Kontraktor bernama Hendrik itu kesal lantaran utang pembangunan sebanyak Rp800 juta tak kunjung dibayarkan oleh pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Pekanbaru.
Kesabaran Hendrik sudah habis setelah menunggu 2 tahun lamanya.
Ia kemudian melakukan aksi nekat dengan mendatangkan alat berat di Jalan Letkol Hasan Basri, Kecamatan Sail, Kota Pekanbaru, pada Senin (17/11/2025).
Hendrik memilih membongkar drainase yang sudah dibangunnya dulu.
Aksinya viral setelah diunggah sejumlah akun Instagram, seperti @fakta.indo, pada Rabu (20/10/2025).
Pembongkaran drainase tersebut berbuntut panjang.
Pihak Pemkot Pekanbaru malah mengancam memidanakan Hendrik dengan alasan merusak fasilitas umum.
Di sisi lain, pemerintah daerah berjanji segera memproses utang kepada Hendrik.
Hingga Kamis (20/11/2025), video Hendrik bongkar saluran drainase sudah ditonton 2,3 juta kali.
Warganet ikut meramaikan dengan berbagai komentarnya.
Termasuk mendesak agar pemkot segera melaksanakan kewajibannya membayar utang.
Hendrik dalam kesempatannya meluapkan kekesalannya.
"Siapa yang tak kecewa haknya tak dikasih. Sudah hampir dua tahun saya menunggu, tapi tak juga dibayar sama Pemkot Pekanbaru."
"Karena tak dibayar makanya saya bongkar, itu hak saya," katanya, dikutip dari TribunPekanbaru.com.
Hendrik mengaku sudah berkali-kali menagih uang kepada pihak Pemkot Pekanbaru.
Awalnya ia dijanjikan akan dibayar pada 2024 lalu.
Namun setelah ganti tahun, hingga kini utang sebanyak Rp800 juta tak kunjung dibayarkan.
Hendrik menegaskan, ia membutuhkan uang itu untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
"Saya tidak mencari kaya dari proyek ini. Tapi, kami butuh makan."
"Saya pakai uang orang, tentu bunganya harus saya bayar."
"Ini enggak dibayar, cari ribut namanya. Kita perlu makan buat keluarga," tandasnya
Hendrik Minta Maaf
Terbaru, tersebar video permintaan maaf dari Hendrik.
Ia mengakui tindakannya membongkar saluran drainase adalah langkah yang salah.
"Dengan hormat melalui pernyataan ini saya dengan tulus mengajukan permohonan maaf dan klarifikasi."
"Saya menyadari bahwa tindakan tersebut menyebabkan beberapa dampak negatif, seperti kekecewaan, kesalahpahaman, atau kerugian pada fasilitas umum," katanya, dikutip dari video viral.
"Saya mengakui hal tersebut adalah kesalahan besar dari pihak saya," lanjutnya.
Hendrik juga menyatakan siap bertanggung jawab memperbaiki saluran drainase yang sebelumnya ia bongkar.
"Saya bangun kembali," tandas dia.
berita viral
Multiangle
Meaningful
Pekanbaru
Kontraktor Bongkar Drainase
Wali Kota Pekanbaru
Agung Nugroho
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
| 4 Gelagat Aneh AKBP Basuki saat Olah TKP Kematian Dosen Untag Semarang, Keluarga: Ada Kepanikan |
|
|---|
| Rekam Jejak Maruarar Siahaan Eks Hakim MK yang Singgung Sikap Jokowi di Kasus Tudingan Ijazah Palsu |
|
|---|
| Viral Pedagang Thrifting Ngaku Setor Rp 550 Juta Direspon Menkeu Purbaya, Pengamat: Ada Pejabat |
|
|---|
| Kisah Masa Kecil Menkeu Purbaya Ternyata Tinggal Dekat IPB, Punya Kebiasaan Dilakoni Tiap Jam 5 Pagi |
|
|---|
| 3 Hari Sebelum Dosen Untag Semarang Tewas, Teman Sempat Peringatkan Hubungan Berisiko |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/Akhir-Nasib-Kontraktor-Bongkar-Drainase-Pemkot-Pekanbaru-Janji-Lunasi-Utangnya-Kurang-Rp-180-Juta.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.