Berita Viral

Sosok Deni Surjantoro, Pejabat Kemenkeu yang Viral Tak Disalami Menkeu Purbaya, Kariernya Cemerlang

Sosok seorang pejabat Kemenkeu, Deni Surjantoro, mendadak jadi sorotan karena diduga tak disalami Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa.

Kolase Medsos X dan Kemenkeu
SALAMAN DITOLAK - (kiri) Momen Menkeu Purbaya tak mau disalami Deni Surjantoro pejabat Kemenkeu. (kanan) Deni Surjantoro. 
Ringkasan Berita:
  • Deni Surjantoro viral setelah momen jabat tangannya tak disambut Menkeu Purbaya.
  • Ia merupakan Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kemenkeu sejak 2023.
  • Deni juga Memiliki pengalaman luas di bidang audit, intelijen, dan manajemen risiko.

 

SURYA.co.id - Sosok seorang pejabat Kemenkeu, Deni Surjantoro, mendadak jadi sorotan karena diduga tak disalami Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa.

Nama Deni Surjantoro tengah menjadi perbincangan hangat di jagat maya.

Hal ini bermula dari video viral yang memperlihatkan Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menolak bersalaman dengannya ketika baru turun dari mobil dinas.

Adegan singkat itu sontak memicu rasa penasaran publik.

Banyak yang bertanya-tanya, siapakah sebenarnya pejabat yang sempat “diabaikan” oleh sang Menkeu ini, dan bagaimana perjalanan kariernya di Kementerian Keuangan (Kemenkeu)?

Sosok Deni Surjantoro

Melansir dari Bangka Pos, Deni Surjantoro bukan nama baru di lingkungan birokrasi keuangan.

Lahir di Temanggung pada 4 Februari 1973, ia dikenal sebagai pejabat senior dengan pengalaman panjang di bidang komunikasi publik dan diplomasi keuangan.

Sejak 2023, Deni dipercaya memimpin Biro Komunikasi dan Layanan Informasi (BKLI) Kemenkeu, posisi strategis yang menjadi wajah institusi di mata publik.

Sebelum menduduki jabatan tersebut, ia pernah mengemban sejumlah posisi penting, antara lain:

  • Atase Keuangan RI di Singapura (hingga 2023)
  • Kepala Subdirektorat Komunikasi dan Publikasi DJBC (hingga 2020)
  • Kedua posisi itu menunjukkan kapasitasnya yang tak hanya administratif, tapi juga diplomatis.

Rekam Jejak dan Karier Internasional

Selama lebih dari dua dekade mengabdi di Kemenkeu, Deni dikenal sebagai sosok dengan keahlian lintas bidang, mulai dari audit dan intelijen hingga manajemen risiko.

Baca juga: Sosok Ahmad Nawardi, Anggota DPD yang Ditawari Purbaya Pindah IKN karena Ngeluh Ruang Rapat Sempit

Ia aktif mengikuti berbagai pelatihan dan konferensi internasional yang memperkaya perspektif globalnya.

Bidang Audit:

  • Audit Electronic Data Processing
  • Post Clearance Audit Technique
  • Statistical Audit Sampling
  • Custom Enforcement and Compliance Working Group (Jepang dan Thailand)

Bidang Intelijen:

  • Implementation of Border Measures for IPR Protection
  • Complex Financial Investigation
  • Counter Terrorism Intelligence
  • Weapons of Mass Destruction (Peru, Thailand, Australia, AS)

Bidang Manajemen Risiko:

  • Risk Management Comparative Study
  • Trade Facilitation
  • Risk-Based Passenger Selectivity (Belanda, AS, Singapura, Korea)

Selain itu, Deni juga kerap tampil dalam forum dunia seperti WCO IT/TI Conference di Azerbaijan dan Strategic Communication Conference di Brussel, Belgia.

Puncak dari pengembangan dirinya adalah ketika ia mengikuti program “Authentic Leader Development” di Harvard Business School, Boston, Amerika Serikat, sebuah pengalaman prestisius yang jarang dimiliki pejabat birokrasi.

Riwayat Pendidikan dan Kepemimpinan

Kombinasi antara kompetensi teknis, pengalaman global, dan pelatihan kepemimpinan menjadikan Deni Surjantoro dikenal sebagai figur berintegritas tinggi di Kemenkeu.

Reputasinya tidak hanya dibangun dari jabatan, tetapi juga dari dedikasi dan komitmennya dalam memperkuat komunikasi publik keuangan negara.

Pengalamannya di luar negeri turut memperkokoh posisi Indonesia dalam kerja sama fiskal dan diplomasi ekonomi internasional.

Dengan portofolio karier yang mentereng dan kekayaan yang tergolong wajar, Deni kerap dianggap sebagai contoh pejabat yang profesional dan berdedikasi.

Meski sempat menjadi perbincangan karena insiden jabat tangan yang “diabaikan”, karier dan rekam jejaknya tetap mencerminkan etos kerja tinggi dan loyalitas terhadap institusi.

Fenomena viral yang menimpa Deni Surjantoro memperlihatkan betapa cepatnya opini publik terbentuk di era media sosial.

Namun di balik momen singkat itu, terdapat sosok birokrat yang memiliki karier panjang dan kontribusi nyata bagi negara.

Deni menunjukkan bahwa profesionalisme tidak ditentukan oleh satu kejadian viral semata. 

Ia adalah contoh aparatur yang terus belajar dan beradaptasi di kancah internasional.

Publik seharusnya menilai pejabat publik berdasarkan rekam jejak, bukan potongan video.

Saya melihat Deni sebagai figur yang mencerminkan konsistensi dan ketenangan dalam menghadapi dinamika birokrasi.

Kisahnya menjadi pengingat bahwa di balik sorotan media, masih banyak pejabat yang bekerja dalam diam untuk kepentingan bangsa.

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved