hari santri 2025

Khusus Hari ini Naik Bus Trans Jatim Gratis, Meriahkan Hari Santri Tanggal 22 Oktober

Kebijakan ini untuk merayakan Hari Santri 2025 sekaligus sebagai bentuk apresiasi Gubernur Khofifah kepada masyarakat

Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Wiwit Purwanto
surya/Fatimatuz Zahro
TRANS JATIM LAMONGAN - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menandai peluncuran Trans Jatim Koridor VII atau 'Trans Jatim Sunan Drajat', Selasa (7/10/2025). Koridor VII menjadi jalur penghubung strategis antara Paciran, Dukun Gresik, Karanggeneng, Sukodadi dan menuju ke Terminal Lamongan dan sebaliknya.Bertepatan dengan hari Santri tarif bus digratiskan 
Ringkasan Berita:
  • Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa membebaskan tarif seluruh pengguna layanan Bus TransJatim.
  • Tarif gratis Bus TransJatim di Hari Santri ini, sekaligus mengajak masyarakat untuk mulai beralih pada moda transportasi publik yang lebih ramah lingkungan.
  • Masyarakat diharapkan lebih memahami manfaat besar penggunaan transportasi umum dibandingkan kendaraan pribadi.

SURYA.co.id – Kabar gembira hari ini Rabu (22/10/2025), Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa membebaskan tarif seluruh pengguna layanan Bus TransJatim.

Kebijakan ini untuk merayakan Hari Santri 2025 sekaligus sebagai bentuk apresiasi Gubernur Khofifah kepada masyarakat atas dukungan dan partisipasinya dalam mewujudkan sistem transportasi publik yang inklusif, modern, berkelanjutan, sekaligus.

“Momentum Hari Santri kami maknai sebagai refleksi nilai pengabdian, keikhlasan, dan gotong royong. Semangat itu pula yang kami bawa dalam setiap kebijakan pembangunan, termasuk di sektor transportasi,” kata Gubernur Khofifah, Selasa (21/10/2025).

Dengan tarif gratis Bus TransJatim di Hari Santri ini, ia sekaligus mengajak mereka untuk mulai beralih pada moda transportasi publik yang lebih ramah lingkungan.

Gubernur Khofifah pun menegaskan bahwa transportasi publik merupakan hak seluruh warga negara, dan pemerintah berkewajiban untuk menghadirkannya sebagai bagian dari pelayanan publik dasar.

Baca juga: Hari Santri Nasional, Bupati Ponorogo Salurkan Bantuan Alat Kesehatan Untuk 32 Pesantren

“Transportasi massal bukan hanya soal kendaraan dan rute, tetapi tentang bagaimana kita membangun kebiasaan baru: berpindah bersama, saling menghormati di jalan, dan ikut menjaga bumi yang kita tinggali,” tambahnya.

Lebih lanjut, Gubernur Khofifah menjelaskan bahwa kebijakan tarif gratis Bus TransJatim ini juga memiliki fungsi edukatif.

Melalui kebijakan ini, masyarakat diharapkan lebih memahami manfaat besar penggunaan transportasi umum dibandingkan kendaraan pribadi.

“Kami ingin masyarakat merasakan langsung layanan Trans Jatim yang mengedepankan keamanan, kenyamanan, dan standar pelayanan modern. Dari situ akan tumbuh kesadaran baru bahwa transportasi publik adalah masa depan mobilitas perkotaan yang beradab dan efisien,” tuturnya.

Ia menambahkan, pemberlakuan tarif gratis Bus TransJatim pada Hari Santri ini juga sejalan dengan komitmen Pemprov Jatim dalam mendukung upaya nasional menekan kemacetan, mengurangi emisi gas buang, dan memperkuat ketahanan energi daerah.

Baca juga: Hari Santri Nasional 2025: ASN Banyuwangi Wajib Bersarung & Berbusana Muslimah Selama 3 Hari

“Ketika lebih banyak masyarakat beralih ke transportasi umum, kita tidak hanya mengurangi kepadatan lalu lintas, tetapi juga ikut menekan emisi karbon dan polusi udara. Ini adalah kontribusi nyata Jawa Timur dalam menjaga keberlanjutan lingkungan hidup,” terang Khofifah.

Program ini juga menjadi kesempatan bagi masyarakat untuk lebih mengenal layanan Bus TransJatim yang saat ini terus dikembangkan oleh Pemprov Jatim melalui perluasan koridor dan peningkatan fasilitas.

Dengan tarif gratis yang berlaku selama peringatan Hari Santri, masyarakat dapat menikmati perjalanan dengan layanan berstandar tinggi tanpa biaya.

Lebih lanjut, Gubernur Khofifah juga mengaitkan kebijakan ini dengan filosofi JATIM BISA singkatan dari Berdaya, Inklusif, Sinergis, dan Adaptif yang menjadi arah pembangunan Jawa Timur.

“Dalam konteks transportasi, JATIM BISA berarti Berdaya karena masyarakat memiliki akses transportasi yang layak, inklusif karena seluruh kalangan bisa menikmatinya tanpa batas, sinergis karena ini hasil kolaborasi lintas sektor dan adaptif karena Jawa Timur terus berinovasi menghadapi tantangan kota masa depan,” ujar Khofifah.

Ia menambahkan, nilai-nilai santri juga menjadi inspirasi dalam kebijakan publik yang berorientasi pada kemandirian dan kepedulian lingkungan.

“Santri mengajarkan kemandirian, kesederhanaan, dan tanggung jawab sosial. Ketika kita memilih naik Bus TransJatim, kita sedang menerjemahkan nilai-nilai itu dalam tindakan nyata: menghemat energi, mengurangi polusi, dan ikut membangun budaya tertib di jalan,” imbuhnya.

Khofifah berharap, melalui kebijakan tarif gratis Bus TransJatim pada Hari Santri 2025, masyarakat semakin terdorong menggunakan moda transportasi umum dalam aktivitas sehari-hari.

Pemerintah juga berkomitmen untuk terus memperluas jangkauan koridor, menambah armada, serta meningkatkan fasilitas halte dan sistem layanan digital agar Bus TransJatim semakin mudah diakses dan diminati masyarakat luas.

“Kami ingin momentum Hari Santri ini menjadi pengingat bahwa semangat santri bukan hanya milik pondok pesantren, tetapi milik seluruh masyarakat Jawa Timur. Semangat itu kami wujudkan melalui kerja nyata dan kebijakan yang berpihak pada kemaslahatan bersama. Naik Trans Jatim di Hari Santri adalah langkah kecil menuju perubahan besar menuju Jawa Timur yang tangguh, hijau, dan berkelanjutan,” pungkas Khofifah.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved