SURYA Kampus

Sosok Hawa Ainur Maulida, Wisudawan Terbaik UNJ yang saat Kuliah Harus Tempuh 80 Km Setiap Hari

Hawa Ainur Maulida dinobatkan sebagai Wisudawan Terbaik Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Ini sosok dan perjuangannya.

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
UNJ
WISUDAWAN - Hawa Ainur Maulida menggunakan baju toga usai prosesi wisuda 

SURYA.CO.ID - Pencapaian Hawa Ainur Maulida adalah definisi dari ketekunan.

Demi mengejar ilmu di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), setiap hari ia harus menempuh perjalanan pulang-pergi (PP) sejauh 80 kilometer (Km) dari Kabupaten Bogor ke Jakarta.

Kini, usaha keras dan pengorbanan Hawa selama masa kuliah itu terbayar tuntas.

Dia dinobatkan sebagai Wisudawan Terbaik UNJ.

Sosok yang akrab disapa Hawa ini merupakan lulusan Program Studi Psikologi, Fakultas Psikologi UNJ.

Dia menerima medali Wisudawati Terbaik Fakultas Psikologi pada Wisuda Semester Genap Tahun Akademik 2024/2025, yang disematkan langsung oleh Rektor UNJ, Komarudin.

Tempuh 80 Km Naik TransJakarta Setiap Hari

Predikat wisudawati terbaik bukanlah gelar yang didapat dengan mudah.

Hawa menceritakan perjuangannya menyeimbangkan antara kuliah, organisasi, dan jarak tempuh yang dilalui.

Berdomisili di Kabupaten Bogor, ia harus menempuh perjalanan menggunakan TransJakarta menuju kampusnya di Halimun, Jakarta Selatan.

Baca juga: Perjuangan Sutarwo Petani Asal Tegal Kuliahkan Anak di UNJ, Mata Berkaca-kaca saat Hadir Wisuda

“Perasaan saya campur aduk seperti es doger. Tapi yang pasti, saya sangat senang dan bersyukur,” ujarnya sambil tertawa, dikutip SURYA.CO.ID dari laman UNJ.

Dia bahkan tak percaya mendapat predikat wisudawan terbaik.

“Waktu dengar nama saya disebut, saya cuma bisa bilang, ‘Hah? Masa sih?” kenangnya.

Selain jarak, ia juga dituntut pandai mengatur waktu karena padatnya kegiatan.

“Kegiatan saya juga banyak banget, jadi harus pintar-pintar mengatur waktu,” ungkapnya.

Strategi andalannya adalah membuat jadwal terperinci mulai dari bulanan, mingguan, hingga harian.

“Kalau sudah dibreakdown dan dijalani dengan konsisten, semuanya aman terkendali,” jelasnya.

Alasan Tertarik Psikologi

Sejak awal, Hawa mantap memilih Psikologi, karena ketertarikan untuk memahami manusia dan membantu mereka berkembang. 

“Saya tahu bahwa lingkungan Psikologi di UNJ sangat positif untuk menunjang perjalanan akademik dan non-akademik saya,” tuturnya.

Dari berbagai cabang ilmu psikologi, ia memilih mendalami Psikologi Industri dan Organisasi (PIO), bidang yang dinilainya sangat relevan dengan dunia kerja.

“Saya paling menikmati mata kuliah ini. Walaupun menantang, tetap menyenangkan,” katanya. Menariknya, salah satu mata kuliah favoritnya justru adalah Psikologi Keluarga dan Konseling Perkawinan.

“Kapan lagi bisa mempersiapkan pernikahan dari bangku kuliah?” ujarnya sambil tersenyum.

Aktif Berorganisasi

Prestasi akademik Hawa ditunjang oleh aktivitasnya yang bejibun. Ia pernah menjadi anggota Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) Psikologi, aktif di komunitas Movie on Campus dan Psychological Health Care, hingga menjadi Project Officer Pengabdian Masyarakat.

Di luar kampus, ia dipercaya sebagai pengurus inti di beberapa organisasi, serta kerap menjadi moderator dan MC acara.

Skripsi yang mengantarkannya menjadi wisudawan terbaik mengangkat tema “Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Etos Kerja Generasi Z”.

“Katanya Gen Z etos kerjanya rendah. Emang iya? Nah, di penelitian ini saya cari tahu faktor-faktor yang memengaruhi hal itu, salah satunya budaya organisasi,” jelasnya.

Ketika ditanya mengenai sosok yang paling berpengaruh, Hawa tanpa ragu menyebut dua perempuan istimewa.

 “Ibu dan mama. Dua sosok perempuan yang paling kuat dan paling sabar. Mereka inspirasi saya untuk terus melangkah.”

Pesan dan Rencana Masa Depan

Hawa mengakui bahwa pendidikan di Fakultas Psikologi UNJ telah mengubah cara pandangnya.

“Dulu saya sering overthinking, sekarang jadi lebih analitis dan kritis,” katanya.

Ia juga memberikan pesan inspiratif untuk mahasiswa lain. “Cari kerja itu sulit, tapi kalau kalian punya prestasi, semua akan lebih mudah,” ucapnya.

Setelah resmi menyandang gelar Sarjana Psikologi, Hawa berencana langsung terjun ke dunia kerja.

“Saya ingin eksplorasi bidang kerja dulu, memperluas pengalaman, dan tentu saja, semoga sukses sampai kaya raya,” ujarnya sambil tertawa.

Meskipun siap menatap masa depan, ia tak melupakan almamaternya.

“UNJ sudah jadi rumah kedua saya. Perjalanannya memang tidak mudah, tapi saya belajar banyak hal yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya,” ucapnya penuh syukur.

Hawa menutup dengan harapan untuk Fakultas Psikologi UNJ.

“Menjadi kampus terbaik bukan soal slogan, tapi soal komitmen dan evaluasi yang berkelanjutan."

"Semoga fakultas kita (Psikologi) terus maju dan melahirkan lebih banyak psikolog hebat,” tutupnya.

===

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam Whatsapp Channel Harian Surya. Melalui Channel Whatsapp ini, Harian Surya akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur.  

Klik di sini untuk untuk bergabung 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved