Gunung Lewotobi Meletus Pagi Tadi,  Langit Tertutup Abu, Bandara Ditutup 

Imbas letusan itu memuntahkan abu tebal setinggi 1.500 meter di atas puncak, atau sekitar 3.084 meter di atas permukaan laut. 

Penulis: Wiwit Purwanto | Editor: Wiwit Purwanto
kompas.com
Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) meletus lagi, Kamis (9/10/2025) pukul 06.07 Wita. 

Seismograf mendeteksi berbagai jenis gempa — mulai dari gempa non-harmonik, vulkanik dalam, hingga tektonik lokal dan jauh.
Secara visual, puncak gunung tampak tertutup kabut, dengan asap putih tipis setinggi 100–200 meter yang keluar dari kawah. 

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menetapkan status Level III (Siaga) bagi Gunung Lewotobi Laki-laki, mengingat intensitas aktivitas vulkanik terus meningkat sejak awal Oktober. 

Ancaman Lahar dan Dampak ke Warga Selain abu vulkanik, hujan deras yang kerap mengguyur kawasan Flores Timur menimbulkan ancaman baru, yakni banjir lahar dingin. 

Material vulkanik dari puncak gunung berpotensi terbawa ke pemukiman warga yang berada di bantaran sungai. 

Petugas mengimbau masyarakat agar tidak beraktivitas di radius 3 kilometer dari kawah dan menjauhi jalur aliran lahar. 

Warga juga diminta selalu menggunakan masker serta menjaga pasokan air bersih agar tidak tercemar abu. 

 “Warga diharapkan tetap waspada terhadap kemungkinan hujan abu dan lahar, terutama saat hujan deras,” kata Emanuel. 

Gunung Lewotobi dikenal sebagai gunung kembar, terdiri dari Lewotobi Laki-laki dan Lewotobi Perempuan, yang keduanya sama-sama aktif. 

Gunung ini telah berkali-kali meletus sepanjang sejarah, dengan erupsi besar terakhir terjadi pada awal 2024 yang memaksa ribuan warga mengungsi. 

Kini, setelah serangkaian letusan pada Oktober 2025, warga kembali dihadapkan pada situasi penuh kewaspadaan. 

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved