Berita Viral

Sepak Terjang Bjorka dan Aktivitasnya di Dark Web, Tak Cuma Bobol 4,9 Juta Data Nasabah Bank Swasta

Pemuda 22 tahun berinisial WFT ditangkap usai mengaku Bjorka dan meretas jutaan data nasabah bank. Inilah sepak terjangnya.

Kolase Kompas.com
HACKER BJORKA - Kolase foto pemilik akun X Bjorka dengan username @bjorkanesiaaa, WFT (22), yang ditangkap terkait kasus dugaan pembobolan 4,9 juta data nasabah salah satu bank swasta di Indonesia. 

“Dari hasil penjualan tersebut, pelaku menerima pembayaran melalui akun-akun kripto yang dimiliki oleh pelaku dan secara rutin pelaku ini juga selalu mengganti,” jelas Direktur Siber Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Ade Herman, melansir dari Kompas.com.

“Jadi, setelah akun tersebut di-suspend, maka dia akan selalu mengganti dengan akun-akun yang baru dan menggunakan email yang baru,” imbuhnya.

Nilai transaksi data di dark web mencapai puluhan juta rupiah, tergantung kesepakatan antara penjual dan pembeli.

3. Aktivitas di Dark Web

Wakil Direktur Reserse Siber, AKBP Fian Yunus, menuturkan bahwa WFT mulai menelusuri dark web sejak 2020.

Di sana, data hasil peretasan dan serangan ransomware sering diperjualbelikan oleh akun anonim.

Namun, sejumlah platform yang biasa digunakan WFT kini telah ditutup oleh Interpol, FBI, serta kepolisian Prancis dan AS.

“Sehingga si pelaku ini akan lompat dari satu aplikasi dark web ke aplikasi dark web yang lain. Tetapi perangkat bukti digital yang kita temukan itu masih tersimpan di dalam perangkat-perangkat tersebut dalam bentuk jejak digital,” ujar Fian.

Ia menambahkan, sejak Desember 2024 WFT aktif di forum darkforum.st dengan nama Bjorka.

Kemudian, ia berganti identitas menjadi SkyWave, lalu ShinyHunter (Maret 2025), hingga akhirnya memakai nama Opposite 6890 (Agustus 2025).

“Jadi tujuan pelaku melakukan perubahan nama-perubahan nama ini adalah untuk menyamarkan dirinya dengan membuat menggunakan berbagai macam, tentunya email atau nomor telepon atau apa pun itu sehingga yang bersangkutan sangat susah untuk dilacak,” jelas Fian.

4. Bukan Ahli IT

Meski sempat membuat geger dunia maya, WFT ternyata bukan seorang ahli IT.

“Hanya orang yang tidak lulus SMK. Namun, sehari-hari secara otodidak dia selalu mempelajari IT,” ucap Fian.

Herman menambahkan, WFT sehari-hari tidak memiliki pekerjaan dan lebih banyak menghabiskan waktu di depan komputer sejak 2020. Dari situlah ia mulai belajar mencari uang melalui aktivitas ilegal di dunia maya.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved