Berita Viral

Rekam Jejak Bibit Waluyo, Purnawirawan TNI yang Dapat Pangkat Istimewa dari Presiden Prabowo

Inilah rekam jejak Bibit Waluyo, purnawirawna TNI yang mendapat Pangkat Istimewa dari Presiden Prabowo Subianto. Mantan Gubernur Jateng.

Kolase Tribun Jateng
PANGKAT ISTIMEWA - Kolase foto Bibit Waluyo, Purnawirawan TNI yang Dapat Pangkat Istimewa dari Presiden Prabowo. 

 Program ini menuai pro dan kontra. Namun di sisi lain, program ini berhasil membawa Jawa Tengah menjadi provinsi yang bisa swasembada beras pada tahun 2012. Bibit Waluyo juga punya catatan kontroversi pada masa pemerintahannya, termasuk soal keretakan hubungannya dengan wakilnya Rustriningsih.

Bibit juga kerap melontarkan pernyataan-pernyataan kontroversial, antara lain pernyataannya yang menghina Wali Kota Surakarta Joko Widodo, yang dianggap bodoh karena tidak memberikan izin pembangunan mal Saripetojo, sehingga menyebabkan warga Surakarta melarangnya datang ke Surakarta. serta pernyataannya pada tahun 2012 pada acara yang dihadiri delegasi negara lain yang menyebutkan bahwa seni kuda lumping merupakan seni yang paling jelek di dunia.

Riwayat jabatan:

Dantonpur Kodam II/Bukit Barisan (1973)
Danyonif 407/Padma Kusuma (1986–1988)
Dandim 0703/Cilacap (1992–1993)
Danrem 043/Garuda Hitam (1996–1997)
Kasdam IV/Diponegoro[6] (1997–1999)
Pangdam IV/Diponegoro[6] (1999–2000)
Komandan Seskoad (2000–2001)
Panglima Kodam Jaya (2001–2002)
Panglima Kostrad (2002–2004)
Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Fraksi Utusan Daerah Lampung (1997–Gubernur Jawa Tengah (2008–2013).

Penganugerahan pangkat istimewa kepada Bibit Waluyo dan 10 purnawirawan TNI lainnya oleh Presiden Prabowo Subianto bukan hanya sekadar seremoni militer. Dari kacamata penulis, langkah ini merupakan simbol penghargaan negara terhadap loyalitas, dedikasi, dan pengorbanan panjang yang kerap terlupakan setelah seorang prajurit menanggalkan seragamnya.

Tradisi memberikan pangkat kehormatan juga bisa dimaknai sebagai cara bangsa ini menjaga ingatan kolektif terhadap para penjaga kedaulatan.

Meski para penerimanya sudah pensiun, jasa dan kontribusi mereka tetap menjadi fondasi penting bagi generasi penerus TNI.

Bagi publik, khususnya masyarakat sipil, momen ini dapat menjadi pengingat bahwa pengabdian kepada bangsa tidak berhenti ketika masa jabatan atau karier formal usai. Sebaliknya, dedikasi itu akan selalu dihargai dan dikenang, bahkan dengan cara yang istimewa seperti penyematan pangkat kehormatan.

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved