Berita Viral

BSU Dibahas Menkeu Purbaya saat Pertemuan di Danantara, Benarkah Bantuan Subsidi Upah Cair Lagi?

BSU masuk dalam agenda pembahasan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa saat pertemuan di kantor Danantara. Akan cair lagi?

Kompas.com
BSU CARI LAGI - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa saat ditemui di Istana, Jakarta, Selasa (30/9/2025). Ia baru saja melakukan pertemuan membahas BSU dan stimulus ekonomi lainnya. 

4. Subsidi Iuran BPJS Ketenagakerjaan untuk Pekerja Informal

Ojek online, sopir, kurir, hingga pekerja logistik mendapat subsidi 50 persen iuran JKK dan JKM. Program ini mencakup 731.361 pekerja dengan biaya Rp 36 miliar. Manfaat yang diterima antara lain santunan kematian hingga 48 kali gaji, santunan cacat tetap 56 kali gaji, beasiswa maksimal Rp 174 juta untuk dua anak, serta manfaat tambahan Rp 42 juta.

5. Dukungan Pembiayaan Perumahan BPJS Ketenagakerjaan

Skema relaksasi bunga KPR dan KPA diberikan untuk 1.050 unit rumah dengan dana Rp 150 miliar. Menurut Airlangga, "Itu bisa untuk menyicil rumah, bisa untuk down payment, dan juga untuk pada developer yang tadinya BI Rate plus 6, diturunkan juga menjadi 4 persen."

Baca juga: Benarkah BSU 2025 Cair Lagi Akhir Tahun Ini? Isunya Viral, Begini Jawaban Menaker Yassierli

6. Padat Karya Tunai

Melalui Kementerian Perhubungan dan Kementerian PUPR, program ini ditargetkan memberi manfaat kepada 609.465 penerima sepanjang September–Desember 2025. Anggaran disiapkan Rp 5,3 triliun.

7. Percepatan Deregulasi

Pemerintah mempercepat implementasi PP 28 dengan mengintegrasikan sistem antar-kementerian dan penyelarasan rencana detail tata ruang melalui OSS.

8. Proyek Percontohan Kota di DKI Jakarta

Program urban pilot project ini diarahkan untuk meningkatkan kualitas hunian sekaligus menyediakan ruang kerja bagi pekerja di sektor gig economy. Total anggaran Rp 2,7 triliun berasal dari Pemprov DKI dan Kemenparekraf.

Melihat rangkaian program yang diumumkan pemerintah, saya menilai langkah ini menjadi sinyal kuat bahwa arah kebijakan fiskal tahun 2025 benar-benar diarahkan pada pemulihan daya beli masyarakat dan penguatan sektor riil. Kehadiran berbagai menteri dalam satu forum menunjukkan koordinasi lintas sektor yang serius.

Dari delapan program yang dipaparkan, beberapa di antaranya tampak sangat dekat dengan kebutuhan masyarakat sehari-hari. Misalnya, bantuan pangan beras dan subsidi iuran BPJS Ketenagakerjaan. Program semacam ini memberi rasa aman bagi pekerja informal, yang sering kali menjadi kelompok paling rentan ketika terjadi guncangan ekonomi.

Namun, saya juga melihat tantangan besar di tahap implementasi. Program magang bagi lulusan baru, misalnya, memang terdengar menjanjikan. Tetapi tanpa eksekusi yang matang, bisa saja hanya menjadi formalitas tanpa menghasilkan skill nyata yang relevan dengan industri. Hal yang sama berlaku untuk program padat karya: alokasi anggarannya besar, tetapi efektivitasnya sangat tergantung pada kecepatan birokrasi dan transparansi pelaksanaan.

Pernyataan Airlangga tentang relaksasi bunga KPR dan KPA menarik perhatian saya. "Itu bisa untuk menyicil rumah, bisa untuk down payment, dan juga untuk pada developer yang tadinya BI Rate plus 6, diturunkan juga menjadi 4 % ." Langkah ini tentu memberi harapan bagi pekerja muda atau keluarga baru untuk memiliki rumah dengan beban cicilan lebih ringan.

Bila benar semua paket kebijakan ini berjalan mulus, saya percaya stimulus senilai Rp 16,23 triliun bisa menjadi dorongan signifikan bagi ekonomi nasional. Apalagi dengan adanya proyek percontohan perkotaan di Jakarta yang menyasar gig economy, pemerintah tampaknya mulai mengakui peran pekerja digital sebagai bagian penting dalam lanskap ekonomi baru.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved