Berita Viral

Rekam Jejak Taufik Aditiyawarman, Direktur KPI Ungkap Pertamina Bangun Kilang Minyak di Balikpapan

Inilah rekam jejak Taufik Aditiyawarman, Direktur PT KPI yang membeberkan progres kilang minyak Pertamina di Balikpapan.

|
instagram Kilang Pertamina Internasional
KILANG MINYAK PERTAMINA - Direktur PT Kilang Pertamina Internasional Taufik Aditiyawarman yang ungkap proyek kilang minyak di Balikpapan. 

Proyek ini diproyeksikan mampu melipatgandakan produksi LPG dari 48 ribu ton per tahun menjadi 384 ribu ton per tahun. Tambahan kapasitas ini diperkirakan bisa mengurangi impor LPG hingga 4,9 persen.

"Proyek ini erat kaitannya dengan arah pembangunan nasional yang tertuang dalam Asta Cita, delapan program prioritas. Proyek akan berkontribusi langsung dalam memperkuat ketahanan ekonomi, melalui peningkatan kapasitas kilang dan kemandirian pasokan energi," ucap Taufik.

Salah satu unit utama yang ditargetkan beroperasi pada kuartal IV 2025 adalah Residue Fluid Catalytic Cracking (RFCC).

Unit ini menjadi prioritas lantaran mampu mengolah residu menjadi produk bernilai tinggi dengan kapasitas mencapai 90 ribu barel per hari.

"Nantinya, unit RFCC ini akan menambah produk hasil pengilangan yaitu gasoline, LPG, dan bahan baku plastik propylene," imbuh Taufik.

Dampak Ekonomi dan Sosial

Proyek RDMP Balikpapan dirancang untuk tiga tujuan utama:

  1. Meningkatkan kapasitas pengolahan dari 260 ribu barel per hari menjadi 360 ribu barel per hari.
  2. Menghasilkan produk BBM dengan standar Euro 5 yang lebih ramah lingkungan.
  3. Meningkatkan kompleksitas kilang dari indeks NCI 3,7 menjadi 8,0 agar lebih efisien dan fleksibel dalam mengolah berbagai jenis minyak mentah.

Selain memperkuat ketahanan energi, proyek ini juga membawa dampak ekonomi signifikan bagi masyarakat sekitar.

"Dampak positifnya terlihat dari penyerapan hingga 24.000 tenaga kerja pada puncak konstruksi. UMKM, warung-warung makan, laundry, kendaraan pengantaran, rumah kontrakan semuanya kebanjiran rezeki," ungkap Taufik.

Rekam Jejak Taufik Aditiyawarman

Taufik Aditiyawarman adalah sosok profesional yang meniti karier panjang di tubuh Pertamina hingga akhirnya dipercaya sebagai Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) sejak Maret 2022. Lahir dan besar di Indonesia, ia menempuh pendidikan sarjana di bidang Teknik Mesin di Institut Teknologi Bandung. Ketertarikannya pada dunia energi dan industri pengolahan minyak kemudian ia lengkapi dengan pendidikan Magister Manajemen di Universitas Indonesia, sebelum melanjutkan jenjang akademik hingga meraih gelar doktor dalam bidang Teknik Metalurgi dan Material di kampus yang sama.

Selain itu, Taufik juga membekali dirinya dengan berbagai program sertifikasi dan pendidikan eksekutif, mulai dari Project Management Professional (PMP), Post Graduate Certificate in Project Management dari University of Manchester, hingga Executive Development Program di Wharton Business School, University of Pennsylvania. Bekal akademik dan profesional itu membuatnya memiliki pondasi kuat untuk memimpin bisnis yang kompleks seperti kilang minyak.

Kariernya di Pertamina terbilang cemerlang. Ia pernah menjabat sebagai Direktur Pengembangan di PT Pertamina EP Cepu, kemudian dipercaya memimpin operasi dan produksi di PT Pertamina Hulu Energi, hingga akhirnya menduduki kursi Direktur Pengembangan dan Produksi di perusahaan yang sama. Pengalaman panjang di sektor hulu ini memberinya wawasan komprehensif tentang bagaimana energi diproduksi, dikelola, dan dimaksimalkan untuk kebutuhan nasional.

Di bawah kepemimpinannya, KPI tidak hanya fokus pada optimalisasi bisnis kilang yang sudah ada, tetapi juga melangkah ke arah transisi energi. Taufik menekankan pentingnya strategi pertumbuhan ganda, menjaga legacy business di sektor pengolahan minyak sekaligus mengembangkan low carbon business, seperti pembangunan green refinery dan pengembangan biofuel. KPI juga semakin gencar melakukan digitalisasi, dengan memanfaatkan ratusan aplikasi operasional dan pengembangan dashboard monitoring untuk mendukung pengambilan keputusan berbasis data.

Komitmen pada keberlanjutan juga menjadi perhatian Taufik. Ia mendorong proyek pemanfaatan gas sisa (flare gas to power) untuk mengurangi emisi, serta menjalin kerja sama internasional, misalnya dengan bp, dalam pengembangan gas dan injeksi CO₂ untuk produksi blue ammonia. Langkah-langkah ini sejalan dengan visi menuju net zero emission yang dicanangkan pemerintah.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved