Berita Viral
Di Komisi 13, Keluarga Arya Daru Desak Autopsi Ulang: HP Hilang, Pintu Terkunci, Bukti Tak Sinkron
Kematian diplomat Arya Daru Pangayunan masih menyisakan misteri. HP hilang, pintu kos terkunci, dan bukti-bukti janggal membuat keluarga desak otopsi
Penulis: Adrianus Adhi | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan, terus menjadi sorotan publik.
Sejumlah kejanggalan dalam kasus ini membuat keluarga dan Komisi 13 DPR RI mendesak agar penyelidikan dibuka kembali.
Arya ditemukan tewas di kamar indekosnya di Menteng, Jakarta Pusat, pada 8 Juli 2025. Kondisi tubuhnya mengenaskan: kepala dibungkus plastik dan dililit lakban kuning.
Polisi menyatakan tidak ada indikasi keterlibatan pihak lain. Namun, keluarga menolak kesimpulan tersebut.
Mereka menilai banyak bukti yang belum diungkap dan sejumlah fakta yang janggal.
Salah satu temuan paling mencurigakan adalah kondisi pintu kamar indekos yang terkunci dari dalam. Namun, penjaga kos bisa membukanya menggunakan kartu akses.
“Pintu itu terkunci dari dalam, tapi bisa dibuka oleh penjaga kos,” kata kuasa hukum keluarga, Nicholay Aprilindo, dalam rapat dengar pendapat di Komisi 13, Selasa (30/9/2025).
Baca juga: Pita Tertawa Soal Temuan Alat Kontrasepsi di Kos Arya Daru: Itu Milik Saya, Barang Wanita Juga
Selain itu, handphone milik Arya Daru hingga kini belum ditemukan. Padahal, menurut kuasa hukum, HP tersebut adalah barang penting yang bisa mengungkap dinamika psikologis korban.
“Handphone yang sehari-hari digunakan juga belum ditemukan keberadaannya,” ujar Nicholay.
“Padahal untuk menemukan handphone itu di era sekarang sangatlah mudah bagi pihak kepolisian.”
Keluarga juga mempertanyakan hasil autopsi yang tidak disampaikan secara utuh. Mereka hanya menerima informasi garis besar, tanpa penjabaran detail dari ahli forensik.
“Ahli forensik minimal harus memberikan gambaran secara garis besar tentang hasil autopsi. Itu hak korban dan keluarga,” tegas Nicholay.
Lebih lanjut, ditemukan lebam-lebam di wajah dan tubuh Arya. Menurut kuasa hukum, lebam seperti itu tidak lazim dalam kasus bunuh diri.
“Kalau lebam di sekujur tubuh, biasanya bukan bunuh diri, tapi akibat benturan benda tumpul,” jelasnya.
Komisi 13 DPR RI pun menyoroti kejanggalan ini. Mereka mempertanyakan bagaimana mungkin seseorang melakban kepalanya sendiri lalu tidur dengan posisi rapi.
“Korban ditemukan dengan lakban di kepala, tubuh tertutup selimut, dan posisi tidur yang rapi. Ini tidak lazim,” ujar anggota Komisi 13, Umbu.
Baca juga: Kamar Kos Arya Daru Diperiksa, Lantai Dua Kosan Ternyata Punya Gudang Tersembunyi
Menurut Umbu, jika seseorang bunuh diri, gerakan fisiknya tidak akan terkontrol. “Biasanya ada goresan atau luka akibat alat yang digunakan,” tambahnya.
“TKP berantakan. Banyak pihak masuk sebelum proses penyelidikan selesai,” kata anggota Komisi 13, Januar.
Keluarga Arya Daru juga mengalami teror pasca kematian. Tiga teror tercatat: amplop misterius, makam diacak-acak, dan bunga berbentuk garis di pusara.
“Amplop berisi styrofoam bunga kamboja, hati, dan bintang. Itu teror pertama,” ungkap Nicholay.
Teror kedua terjadi pada 27 Juli, ketika makam Arya diacak-acak oleh orang tak dikenal. Teror ketiga muncul pada September, berupa bunga mawar merah berbentuk garis.
“Bagi kami, teror ini adalah pesan kepada keluarga, istri, dan orang tua almarhum,” tegas Nicholay.
Istri Arya, Meta Ayu Puspitantri, juga angkat bicara. Ia meminta agar kasus ini diselesaikan secara jujur dan transparan.
“Kami mengenal Daru melebihi dirinya sendiri. Saya mohon tidak ada lagi framing negatif untuk suami saya,” kata Meta.
Meta mengenal Arya sejak usia 10 tahun. Mereka berteman sejak SD dan akhirnya menikah. “Suami saya tidak neko-neko. Saya kenal betul suami saya,” ujarnya.
=====
Dapatkan berita terkini dan terpercaya seputar Surabaya, Sidoarjo, Gresik, dan berbagai peristiwa penting di Jawa Timur, termasuk kabar eksklusif tentang Persebaya Surabaya—langsung dari Harian Surya!
SURYA.co.id menghadirkan rekomendasi bacaan menarik yang tidak boleh Anda lewatkan, mulai dari update seputar klub kebanggaan Bonek, isu strategis daerah, hingga peristiwa terkini dari jantung Jawa Timur.
Bergabung sekarang di platform pilihan Anda:
- Whatsapp Channel Harian Surya: Klik di sini untuk bergabung
- Facebook SURYA.co.id: Klik di sini untuk bergabung
- Twitter SURYA.co.id: Klik di sini untuk bergabung
- Thread SURYA.co.id: Klik di sini untuk bergabung
- Instagram SURYA.co.id: Klik di sini untuk bergabung
- News Google SURYA.co.id: Klik di sini untuk bergabung
Gelagat Alvan Sebelum Tewas Tertimpa Runtuhan Ponpes Al Khoziny Sempat Ditolong Sepupu, Satu Dicari |
![]() |
---|
Sosok Taufik Aditiyawarman yang Jawab Kritikan Keras Menkeu Purbaya Soal Pertamina Malas-malasan |
![]() |
---|
Imbas Cucu Keracunan MBG di Yogyakarta, Eks Menko Polhukam Manfud MD Kritik Presiden Prabowo |
![]() |
---|
Janji Ahmad Sahroni Mau Jadi Pribadi Berbeda Usai Rumahnya Dijarah, Ini Kabar Terbarunya |
![]() |
---|
4 Kritikan Keras Menkeu Purbaya ke Pertamina hingga Ucap Malas-malasan dan Ancam Pangkas Anggaran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.