Berita Viral
Sosok Taufik Aditiyawarman yang Sebut Pertamina sedang Bangun Kilang Minyak di Balikpapan
Taufik Aditiyawarman, Direktur PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) mereaksi kritikan keras Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa.
SURYA.co.id - Inilah sosok Taufik Aditiyawarman, Direktur PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) yang menjelaskan kalau Pertamina telah membangun Kilang di Balikpapan, Kalimatan Timur.
Taufik memaparkan hal ini dalam pers realease tertanggal 1 Oktober 2025, yang SURYA.co.id terima.
Taufik Aditiyawarman menyebut proyek kilang minyak atau Refinery Development Master Plan (RDMP) di Balikpapan saat ini memasuki fase krusial, yakni uji coba peralatan (commissioning) dan awal pengoperasian kilang (start-up).
Sedangkan terminal Lawe-Lawe menjadi tempat penerimaan, penyimpanan dan penyaluran minyak mentah yang terhubung dengan RDMP Balikpapan.
Hingga pekan empat September 2025, proyek RDMP Balikpapan dan terminal Lawe-Lawe telah mencapai progres 96,5 persen.
"Saat ini, RDMP Balikpapan dan Lawe-Lawe memasuki fase krusial menuju tahap uji coba peralatan dan awal pengoperasian kilang. Tahap ini menjadi penentu keberhasilan proyek dalam meningkatkan kapasitas produksi dan kualitas bahan bakar minyak," ujar Taufik dalam keterangannya, Rabu (1/10/2025).
Ia menuturkan, KPI melalui PT Kilang Pertamina Balikpapan (KPB) saat ini terus memperkuat dan fokus pada aspek keselamatan serta kesiapan operasi.
Hingga saat ini, sejumlah fasilitas utama proyek RDMP Balikpapan telah start up, di antaranya unit revamping pengolahan minyak mentah (crude), fasilitas gas Senipah, fasilitas tangki penyimpanan crude, Single Point Mooring (SPM) dan pipeline Lawe-Lawe.
Selain itu, berbagai utilitas utama juga telah start up, seperti Brackish Water Reverse Osmosis (BWRO), cooling tower, Gas Turbine Generator (GTG), dan tangki penyimpanan feed RFCC serta Main Control Room (MCR).
"Kehadiran fasilitas-fasilitas ini telah meningkatkan efisiensi operasional kilang, mengurangi konsumsi LPG untuk operasional kilang, serta memperkuat infrastruktur energi nasional," jelasnya.
Kemudian, unit-unit pendukung lainnya juga telah siap, seperti pembangkit listrik (Gas Turbine Generator), penghasil steam (Boiler), sistem pendingin (Cooling Water System), jalur pipa minyak mentah dari terminal Lawe-Lawe, hingga flare system, cerobong api yang berfungsi sebagai membakar gas buang untuk pengamanan proses operasional kilang.
"Baru-baru ini, KPI juga telah berhasil mengoperasikan unit baru Saturated LPG Treater. Unit ini berfungsi membersihkan LPG hasil proses kilang dari zat pengotor, terutama sulfur yang berbau dan bersifat korosif," kata Taufik.
Proyek RDMP Balikpapan diyakini memperkuat ketahanan energi nasional, sebab selain meningkatkan kapasitas pengolahan, kilang ini juga akan menghasilkan produk bahan bakar minyak berkualitas setara Euro 5.
Proyek ini memiliki target meningkatkan produk LPG yang awalnya 48.000 ton per tahun menjadi sebesar 384.000 ton per tahun.
Kenaikan sebesar 336.000 ton per tahun ini berpotensi menurunkan impor LPG sekitar 4,9 persen.
"Proyek ini erat kaitannya dengan arah pembangunan nasional yang tertuang dalam Asta Cita, delapan program prioritas. Proyek akan berkontribusi langsung dalam memperkuat ketahanan ekonomi, melalui peningkatan kapasitas kilang dan kemandirian pasokan energi," ucap dia.
Unit utama lain yang juga direncanakan akan beroperasi di kuartal IV tahun ini adalah Residue Fluid Catalytic Cracking (RFCC).
Taufik menjelaskan, unit RFCC yang menjadi prioritas utama dalam proyek RDMP Balikpapan akan mampu mengolah residu menjadi produk bernilai tinggi dengan kapasitas mencapai 90.000 barel per hari.
"Nantinya, unit RFCC ini akan menambah produk hasil pengilangan yaitu gasoline, LPG, dan bahan baku plastik propylene," imbuhnya.
Pada fase persiapan, di Agustus 2025 lalu, telah dilakukan pemasukan (loading) catalyst ke dalam penampung (hopper) yang menjadi tahap penting sebelum unit RFCC dijalankan untuk pertama kalinya (initial start up).
Proyek RDMP Balikpapan sendiri memiliki tiga tujuan utama, yaitu meningkatkan kapasitas pengolahan kilang dari semula 260.000 barel per hari (kbpd) menjadi 360.000 barrel per hari.
Selain itu, meningkatkan kualitas produk dari standar setara Euro 2 menjadi standar Euro 5 yang lebih ramah lingkungan, serta meningkatkan kompleksitas kilang guna mendorong efisiensi operasional dan memperluas jangkauan produk.
Kompleksitas kilang juga akan naik dari skala NCI (Nelson Complexity Index) 3,7 menjadi 8,0 yang mencerminkan kemampuan kilang mengolah minyak mentah dengan kualitas beragam menjadi produk bernilai tinggi.
Taufik menyebut proyek RDMP ini turut memicu pertumbuhan pusat-pusat ekonomi baru di sekitar lokasi yang mendorong aktivitas perdagangan, jasa, dan industri penunjang.
"Dampak positifnya terlihat dari penyerapan hingga 24.000 tenaga kerja pada puncak konstruksi. UMKM, warung-warung makan, laundry, kendaraan pengantaran, rumah kontrakan semuanya kebanjiran rezeki," ungkap dia.
Sosok Taufik Aditiyawarman
Dikutip dari laman PT Kilang Pertamina Internasional, Taufik Aditiyawarman saat ini berusia 56 tahun.
Dia merupakan lulusan Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung (ITB), lalu mengambil magister di Universitas Indonesia (UI) dengan mengambil jurusan Manajemen (Financial Administration Business).
Selanjutnya, Taufik turut mengambil doktoral di jurusan Metalurgi di UI.
Selain itu, dia juga memperoleh beberapa sertifikasi seperti PMI's Project Management Professional di University of Pennsylvania.
Kemudian, Taufik turut mengambil Post Graduate Certificate in Project Management di University of Manchester, serta Executive Development Program, Wharton Business School, di University of Pennsylvania.
Sementara, kariernya di Pertamina berawal ketika ditunjuk menjadi Vice Presiednt Surface Facilities di PT Pertamina EP pada 2016-2019.
Adapun PT Pertamina EP merupakan subholding PT Pertamina (Persero) Tbk yang bergerak di bidang pengeboran migas.
Lalu, Taufik menjabat sebagai Direktur Pengembangan PT Pertamina EP di Cepu, Jawa Tengah selama tujuh bulan dari Januari-Agustus 2019.
Kemudian, dirinya ditunjuk menjadi Direktur Operasi dan Produksi PT Pertamina Hulu Energi pada 2019-2020.
PT Petamina Hulu Energi merupakan subholding PT Pertamina di bidang hulu minyak dan gas.
Lantas, Taufik ditunjuk menjadi Direktur Pengembangan dan Produksi PT Pertamina Hulu Energi pada 2020-2022.
Dia baru ditunjuk sebagai Dirut PT Kilang Pertamina Internasional pada Maret 2022 dan menjabat sampai sekarang.
Dikutip dari Kontan, penunjukkan Taufik berdasarkan Keputusan Pemegang Saham secara Sirkuler PT Kilang Pertamina Internasional tertanggal 15 Maret 2022 tentang Pemberhentian, Pengalihan Tugas, dan Pengangkatan Anggota Direksi melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tanggapi Kritik Purbaya, Pertamina Sebut Proyek Kilang RDMP Balikpapan Sudah 96,5 Persen"
Purbaya Yudhi Sadewa
Menkeu Purbaya
Menkeu Purbaya Kritik Keras Pertamina
Direktur PT Kilang Pertamina Internasional
Taufik Aditiyawarman
Multiangle
Meaningful
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
Imbas Cucu Keracunan MBG di Yogyakarta, Eks Menko Polhukam Manfud MD Kritik Presiden Prabowo |
![]() |
---|
Janji Ahmad Sahroni Mau Jadi Pribadi Berbeda Usai Rumahnya Dijarah, Ini Kabar Terbarunya |
![]() |
---|
4 Kritikan Keras Menkeu Purbaya ke Pertamina hingga Ucap Malas-malasan dan Ancam Pangkas Anggaran |
![]() |
---|
Ternyata Dwi Hartono Cs Bukan Bobol Rekening Dormant Rp 204 Miliar, OJK Beber 3 Fakta Baru |
![]() |
---|
Sosok 2 Anggota Brimob yang Disanksi Minta Maaf di Kasus Kematian Affan Sopir Ojol Dilindas Rantis |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.