Berita Viral

Sosok Taufik Aditiyawarman yang Sebut Pertamina sedang Bangun Kilang Minyak di Balikpapan

Taufik Aditiyawarman, Direktur PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) mereaksi kritikan keras Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa. 

|
Editor: Musahadah
Tangkapan layar dari laman PT Kilang Pertamina Internasional
PERTAMINA - Direktur Utama (Dirut) PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), Taufik Adityawarman 

"Proyek ini erat kaitannya dengan arah pembangunan nasional yang tertuang dalam Asta Cita, delapan program prioritas. Proyek akan berkontribusi langsung dalam memperkuat ketahanan ekonomi, melalui peningkatan kapasitas kilang dan kemandirian pasokan energi," ucap dia.

Unit utama lain yang juga direncanakan akan beroperasi di kuartal IV tahun ini adalah Residue Fluid Catalytic Cracking (RFCC).

Taufik menjelaskan, unit RFCC yang menjadi prioritas utama dalam proyek RDMP Balikpapan akan mampu mengolah residu menjadi produk bernilai tinggi dengan kapasitas mencapai 90.000 barel per hari.

"Nantinya, unit RFCC ini akan menambah produk hasil pengilangan yaitu gasoline, LPG, dan bahan baku plastik propylene," imbuhnya.

Pada fase persiapan, di Agustus 2025 lalu, telah dilakukan pemasukan (loading) catalyst ke dalam penampung (hopper) yang menjadi tahap penting sebelum unit RFCC dijalankan untuk pertama kalinya (initial start up).

Proyek RDMP Balikpapan sendiri memiliki tiga tujuan utama, yaitu meningkatkan kapasitas pengolahan kilang dari semula 260.000 barel per hari (kbpd) menjadi 360.000 barrel per hari.

Selain itu, meningkatkan kualitas produk dari standar setara Euro 2 menjadi standar Euro 5 yang lebih ramah lingkungan, serta meningkatkan kompleksitas kilang guna mendorong efisiensi operasional dan memperluas jangkauan produk.

Kompleksitas kilang juga akan naik dari skala NCI (Nelson Complexity Index) 3,7 menjadi 8,0 yang mencerminkan kemampuan kilang mengolah minyak mentah dengan kualitas beragam menjadi produk bernilai tinggi.

Taufik menyebut proyek RDMP ini turut memicu pertumbuhan pusat-pusat ekonomi baru di sekitar lokasi yang mendorong aktivitas perdagangan, jasa, dan industri penunjang.

"Dampak positifnya terlihat dari penyerapan hingga 24.000 tenaga kerja pada puncak konstruksi. UMKM, warung-warung makan, laundry, kendaraan pengantaran, rumah kontrakan semuanya kebanjiran rezeki," ungkap dia. 

Sosok Taufik Aditiyawarman

Dikutip dari laman PT Kilang Pertamina Internasional, Taufik Aditiyawarman saat ini berusia 56 tahun.

Dia merupakan lulusan Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung (ITB), lalu mengambil magister di Universitas Indonesia (UI) dengan mengambil jurusan Manajemen (Financial Administration Business).

Selanjutnya, Taufik turut mengambil doktoral di jurusan Metalurgi di UI.

Selain itu, dia juga memperoleh beberapa sertifikasi seperti PMI's Project Management Professional di University of Pennsylvania.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved