Berita Viral
Yakin 100 Persen Briptu Rizka Tak Bunuh Brigadir Esco, Ayah Bongkar Wataknya: Pengecut
Penetapan Briptu Rizka Sintiyani sebagai tersangka pembunuhan suaminya, Brigadir Esco Faska Rely, masih membuat pihak keluarga tak percaya.
Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID - Penetapan Briptu Rizka Sintiyani sebagai tersangka pembunuhan suaminya, Brigadir Esco Faska Rely, masih membuat pihak keluarga tak percaya.
Ayah tiri Briptu Rizka, Samsudin, meyakini bahwa putrinya bukan pembunuh.
Samsudin bercerita, Briptu Rizka sempat menceritakan permasalahan dengan Brigadir Esco.
Rizka mengaku sulit menghubungi suaminya.
"Ada dia cerita, dari cerita dia itu di-WA (WhatsApp) ndak mau balas, ditelepon ndak mau ngangkat katanya, suaminya," kata Samsudin dikutip dari Youtube Koranlombok.
Samsudin pun percaya pengakuan Rizka.
Ia yakin, Rizka tak mungkin tega menghabisi nyawa suaminya sendiri.
"Saya yakin 1000 100 persen anak saya ini bukan dia yang bunuh, karena saya tau watak anak saya ini orangnya pengecut, lihat darah aja dia takut."
"Saya tahu dari kecilnya, saya yakin seyakin-yakinnya bukan dia lah anak saya itu yang melakukannya," kata Samsudin.
Dia bercerita bahwa tak banyak perbincangan ketika menjenguk Rizka di Polda Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Ndak pernah dia cerita banyak-banyak ke saya, dia cerita itu aja bukan dia melakukan ndak pernah dia."
"Karena kan dia sampai berapa hari sampai syok itu kan dari hari pertama kedua, jadi dia itu syok kan," katanya.
Samsudin berpesan, pada penyidik untuk lebih dalam menyelidiki kasus kematian Brigadir Esco Faska Rely.
Ia meyakini bahwa ada pelaku lain.
"Saya minta sama semua aparat penegak hukum Kepolisian saya minta siapa sebenarnya yang melakukan bunuh menantu saya itu karena bukan anak saya yang melakukan."
"Jangan sampai pelakunya ketawa-ketawa di luar sedangkan anak saya ndak pernah melakukan jadi korban, sedih hati saya," katanya.
Baca juga: Cara Cari Ide Judul Skripsi dan Jurnal Relevan Pakai AI, Lengkap Contoh Prompt
Samsudin bahkan sampai menangis meratapi kondisi yang menimpa keluarga Rizka.
"Sudah anak saya jadi korban, suaminya hilang dibunuh begitu saja, anaknya diambil, udah lagi disangkakan, kakeknya ninggal, apa ndak perih saya jadi orang tuanya walaupun saya bapak tirinya," katanya.
"Itu yang saya ndak rido benar diginikan anak saya, sampai saya siang malam ndak makan minum, sampai kerjaan saya saya tinggalkan," tambahnya.
Motif Pembunuhan
Sementara hingga kini polisi belum merilis kronologi pembunuhan hingga motif yang melandasi Briptu Rizka menghabisi nyawa Brigadir Esco.
Menurut Mantan Kapolda Jabar Irjen (purn) Anton Charliyan, dalam kasus pembunuhan harus ada motif yang terungkap.
Jika memang benar pelakunya adalah istri korban (Briptu Rizka), bisa jadi motifnya karena masalah internal, seperti kurang transparansi keuangan, adanya wanita idaman lain (WIL) atau pria idaman lain (PIL).
"Masalah-masalah itu pasti sangat urgen, sehingga sampai mengakibatkan ada yang terbunuh," katanya.
Anton juga menduga, jika pelakunya istri korban (Briptu Rizka), maka kemungkinan besar ada kerjasama dengan pihak lain.
"Seandainya betul istrinya sebagai tersangka, pasti dilakukan oleh beberapa orang," katanya.
Untuk memastikan hal ini, Anton meminta Polri harus segera merilis kasus ini mulai dari motif, saksi tersangka dan lainnya.
"Daripada sekarang masyarakat bertanya kurang transparansi polri," ujar Anton.
Kuasa hukum Briptu Rizka Sintiani, Rossi mengakui selama ini Briptu Rizka dikenal baik di masyarakat.
“Beliau (Briptu Rizka) ini dikenal baik oleh warganya,” kata Rossi melalui pesan singkat kepada Tribun Lombok (grup surya.co.id) , Senin (22/9/2025).
Rossi juga membantah isu perselingkuhan yang diduga menjadi pemicu berujung tewasnya Brigadir Esco.
“Itu semua tidak benar (isu perselingkuhan), itu fitnah,” tegas Rossi.
"Iya betul, surat penahanan sudah kami terima," kata Rossi.
Rossi belum memastikan upaya hukum yang akan dilakukan terhadap kliennya, termasuk untuk mengajukan penangguhan penahanan.
"Sementara ini kami sedang dalami dulu untuk tindakan yang akan kami lakukan," ucapnya.
Di bagian lain, Briptu Rizka justru menunjukkan perilaku janggal setelah pembunuhan suaminya hingga sebelum ditetapkan tersangka.
Berikut uraiannya:
- Ngaku ke dukun
Sebelum jasad Brogadir Esco ditemukan, Briptu Rizka menyusun siasat agar tidak dicurigai.
Briptu Rizka sempat berdalih pergi ke dukun untuk mencari keberadaan suaminya yang hilang.
Hal tersebut diakui Rizka saat ditanya pihak keluarga Brigadir Esco yang kesulitan mencari keberadaan sang polisi.
Menurut kuasa hukum keluarga korban, Anton Hariyawan, Rizka sempat mengatakan kepada ayahnya bahwa berdasarkan pernyataan dukun yang ditemuinya, Brigadir Esco sudah jauh dari rumah.
"Brigadir Esco itu hilang pada tanggal 19 Agustus. Jadi, lima hari menghilang, ibu dari korban bertanya kepada menantunya atau istri dari korban. Jadi hasil bertanyanya (ibu Brigadir Esco) tersebut dia WhatsApp-lah, 'kenapa HP anak saya tidak pernah aktif?' tapi dijawab sama si pelaku 'saya juga mencari keliling, saya sudah meminta kepada dukun katanya bahwa si almarhum sudah jauh dari lokasi rumah'," kata Anton dikutip dari program Kompas Malam di YouTube Kompas TV, Minggu (21/9/2025).
Namun, sang ibu tidak mempercayai perkataan menantunya.
Ia meyakini anaknya masih berada di sekitar rumah.
"Ibu dari korban menjawab 'saya yang melahirkan anak saya, saya yakin anak saya masih berada di sekitar rumah tersebut'. Maka besok paginya, jenazah itu ditemukan," ujar Anton.
2. Tak mau lapor
Meski kehilangan suami berhari-hari, Briptu Rizka tidak mau melapor ke perangkat desa .
Hal ini diakui Suhaimi, kepala desa setempat.i.
“Istrinya nggak pernah lapor kalau suami belum pulang, dan ndak pernah dia lapor kasih tahu tetangga atau kadusnya,” ungkap Suhaimi saat diwawancarai Tribun Lombok, Senin (25/8/2025) lalu.
Bahkan, setelah jasad Brigadir Esco ditemukan, Briptu Rizka tetap tidak mau melapor.
Padahal hasil autopsi menunjukkan Brigadir Esco bukan bunuh diri, melainkan dibunuh.
DI kemudian hari, laporan justru dibuat oleh ayah Brigadir Esco yaitu Samsul Herwadi.
"Dan yang janggal, mengapa setelah hasil autopsi di mana almarhum ini bukan bunuh diri tetapi dibunuh, yang melaporkan (ke kepolisian) justru ayahnya bukan istrinya. Istrinya ini malah nggak pernah membuat LP (laporan kepolisian)," ungkap Anton.
3. Hanya datang saat pemakaman
Gelagat janggal Briptu Rizka lainnya adalah ketika keluarga korban menggelar acara tahlilan, polisi yang juga Bhabinkamtibmas desa setempat itu tidak pernah hadir.
Briptu Rizka hanya hadir saat pemakaman Brigadir Esco.
Hal ini memunculkan kecurigaan keluarga setelah sebelumnya orangtua BRogadir Esco juga curiga dengan pengakuan Rizka yang mencari dukun.
"Awalnya tidak ada kecurigaan, tetapi ketika ada kontak dari ayah dan ibu Brigadir Esco, kecurigaan (Briptu Rizka terlibat) timbul karena selaku istri, dia menyampaikan bahwa sudah mencari dukun atau orang pintar untuk mencari keberadaan Brigadir Esco. Kecurigaan kedua, tersangka ini kan datangnya hanya saat pemakaman saja. Di acara tahlilan, tidak pernah hadir," kata Anton.
===
Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam Whatsapp Channel Harian Surya. Melalui Channel Whatsapp ini, Harian Surya akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur.
Klik di sini untuk untuk bergabung
berita viral
Briptu Rizka Sintiyani
Brigadir Esco Faska Rely
SURYA.co.id
Istri bunuh suami
surabaya.tribunnews.com
Nasib Ken dan Dwi Hartono, Otak Penculikan Bos Bank Plat Merah usai Jadi Tersangka 2 Kasus Berbeda |
![]() |
---|
Geram 18 Tahun Tak Diperbaiki, Emak-emak di Brebes Patungan dan Turun Tangan Perbaiki Jalan Desa |
![]() |
---|
3 Nasib Wahyudin Moridu usai Viral Ucap Ingin Rampok Uang Negara, Minta Maaf Tak Cukup |
![]() |
---|
Rekam Jejak Dadang Herli Saputra Pengacara Wapres Gibran di Kasus Ijazah Palsu, Pensiunan Polri |
![]() |
---|
Siapa Zita Anjani, Viral Gara-gara Batal Jadi Pembicara Seminar di Unpad? Kini Berujung Minta Maaf |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.