Berita Viral

KRONOLOGI Maba Unsri Berciuman Massal, Dipaksa Senior, Kini Viral Diserbu Netizen

Maba dipasangkan laki-laki dengan laki-laki dan perempuan dengan perempuan. Mereka disuruh mencium kening teman di hadapannya.

Editor: Wiwit Purwanto
Kanal YouTube Tribun Sumsel
VIRAL UNSRI - Video maba Unsri berciuman massal viral, dan akhirnya panen hujatan dari ratusan warganet. Mereka menilai aksi perpeloncoan sudah seharusnya tidak ada lagi di dunia pendidikan, terlebih perguruan tinggi. 

SURYA.CO.ID-  Video mahasiswa baru (maba) Universitas Sriwijaya (Unsri) viral di media sosial karena adegan berciuman massal.

Pada awal rekaman tampak puluhan maba diposisikan duduk saling berhadap-hadapan.

Maba dipasangkan laki-laki dengan laki-laki dan perempuan dengan perempuan.

Mereka disuruh mencium kening teman di hadapannya.

Berdasarkan penelusuran Tribunnews, video maba Unsri dipaksa berciuman diunggah sejumlah akun Instagram @fakta.indo.

Baca juga: Hari Perdamaian Dunia 2025, Mahasiswa Baru Universitas Muhammadiyah Surabaya Buat The Wall of Peace

"Sekarang prosesi penciuman," ungkap perekam sambil tertawa terbahak-bahak.

Hingga Selasa (23/9/2025) petang, video senior paksa maba Unsri berciuman sudah ditonton lebih dari ratusan ribu kali.

Video tersebut akhirnya panen hujatan dari ratusan warganet.

Mereka menilai aksi perpeloncoan sudah seharusnya tidak ada lagi di dunia pendidikan, terlebih perguruan tinggi.

Ada warganet membanding-bandingkan orientasi maba di Indonesia dengan luar negeri.

Baca juga: Pembukaan MOX 2025 Mahasiswa Baru UM Surabaya, Layang-layang Jadi Media Ekspresi

"Kenapa sistem kampus kita masih sibuk dengan OSPEK yang tak jelas faedahnya? Adakah di luar negeri maju tradisi semacam ini?," tulis akun chavefootball.

Ada juga menyoroti aksi tidak terpuji dari para senior.

"Alumni bukannya cari kerja tapi masih dtg aktualisasi diri.... itulah pendidikan indonesia," timpal akun @rayrammang.

Belakangan terungkap, kegiatan tersebut digelar oleh Himpunan Mahasiswa Teknologi Pertanian (HIMATETA).

Acara berupa penyambutan mahasiswa baru dalam jurusan pada 20 September 2025 lalu.

Ketua Umum (Ketum) HIMATETA, Ivandi Cesario Amar membenarkan kegiatan yang ada dalam video.

"Saya Ivandi Cesario Amar, selaku ketua umum Himpunan Mahasiswa Teknologi Pertanian kepengurusan 2025, menanggapi video viral melalang buana di media sosial dengan terjadinya kegiatan yang terjadi," katanya, dikutip dari TribunSumsel.com, Selasa.

Ivandi mengakui aksi saling cium yang dilakukan maba adalah perbuatan keliru.

Oleh karenanya, ia siap menerima sanksi dari pihak kampus.

"Dengan semua hal yang terjadi kami tidak memikirkan jangka panjangnya, kami mengucapkan beribu-ribu minta maaf, kami menerima konsekuensi yang diberi pihak kampus," katanya.

Kegiatan HIMATETA Dibekukan

Pihak Unsri sudah mengambil langkah tegas dengan membekukan kegiatan HIMATETA selama satu tahun ke depan.

Kampus menilai, kegiatan tersebut sudah melanggar aturan dalam Surat Edaran Rektor Nomor 0003/UN9/SE.BAK.KM/2025 tentang Ketentuan Pelaksanaan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Sriwijaya Tahun Akademik 2025/2026, pada poin 10 dan 11 yang berbunyi:

"Kepada Mahasiswa Baru Universitas Sriwijaya agar tidak melayani ajakan dari pihak manapun untuk melakukan pelanggaran terhadap aturan Universitas Sriwijaya berupa tindak kekerasan, perpeloncoan, perundungan, pelecehan seksual, dan intoleransi. Jika terjadi pelanggaran seperti tersebut, maka akan diberikan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku di Universitas Sriwijaya."

Sehubungan dengan di kegiatan yang dilakukan oleh HIMATETA UNSRI, Pimpinan Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya telah memanggil dan melakukan investigasi kepada Ketua dan Wakil Ketua Himpunan Mahasiswa Teknologi Pertanian, Ketua Angkatan 2023, serta Ketua dan anggota Panitia Pelaksana Kegiatan tersebut. 

"Selanjutnya Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Perguruan Tinggi (PPKPT) UNSRI akan melakukan investigasi terhadap pelaku perundungan," kata Unsri dalam keterangan tertulisnya.

Kecaman BEM UNSRI

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unsri mengecam keras aksi perpeloncoan yang terjadi di HIMATETA.

"Mengutuk keras dan mengambil langkah untuk mencegah terjadinya hal serupa dengan menjaring informasi baik dari korban maupun saksi, dan menyediakan ruang aman untuk korban yang membutuhkan dukungan psikis secara khusus," kata BEM UNSRI lewat akun Instagram resminya.

Berikut pernyataan sikap BEM Unsri selengkapnya:

1. Menolak dan mengutuk dengan keras segala bentuk perundungan, perpeloncoan, tindakan intimidasi dan perbuatan mempermalukan di depan umum dalam lingkungan perguruan tinggi;

2. ⁠Mengawal dan mendukung penuh proses hukum yang sedang berjalan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

3. ⁠ Meminta perhatian pihak Universitas Sriwijaya untuk memastikan terselenggaranya perlindungan, pendampingan, dan pemulihan secara utuh bagi korban serta saksi;

4. ⁠Menegaskan komitmen kami untuk selalu menjadi garda terdepan dalam mengawal, mengadvokasi dan menyuarakan perlawanan terhadap seluruh tindakan kekerasan yang terjadi di lingkungan perguruan tinggi khususnya Universitas Sriwijaya;

5. ⁠ Mengharapkan Pimpinan Universitas Sriwijaya segera mengambil langkah nyata dalam mencegah terjadinya kekerasan di lingkungan perguruan tinggi, agar peristiwa serupa tidak kembali terjadi.

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved