Berita Viral
Akhir Nasib Wahyudin Moridu Usai Dipecat dari DPRD Gorontalo Jadi Sopir Truk, Ini Calon Penggantinya
Begini lah akhir nasib Wahyudin Moridu, anggota DPRD Provinsi Gorontalo yang dipecat gara-gara viral menyebut akan merampok uang negara
SURYA.CO.ID - Begini lah akhir nasib Wahyudin Moridu, anggota DPRD Provinsi Gorontalo yang dipecat gara-gara viral menyebut akan merampok uang negara saat bepergian bersama perempuan yang disebutnya hugel alias hubungan gelapnya (selingkuhan).
Wahyudin Moridu dipecat dari keanggotaan DPRD Gorontalo oleh partai pengusungnya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan).
Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Provinsi Gorontalo, La Ode Haimudin mengatakan, pemecatan ini dilakukan karena Wahyudin Moridu dinilai nyata-nyata melanggar disiplin, norma, dan nilai-nilai yang harus dijunjung tinggi oleh seorang kader partai.
Pihak PDIP menegaskan tidak akan mentoleransi segala bentuk perilaku tidak terpuji yang dilakukan oleh kadernya.
"Saya tegaskan, ini bukan penonaktifan, pemberhentian sebagai anggota DPRD Provinsi Gorontalo," jelas La Ode dalam konferensi pers pada Minggu (21/9/2025).
Baca juga: Nasib Apes Wahyudin Moridu Dipecat PDIP, Ngaku Banting Setir Jadi Sopir Truk
Bagaimana nasib Wahyudin Moridu selanjutnya?
Dalam siaran langsung di akun TikTok istrinya, Mega Nusi, pada Sabtu (20/9/2025) malam, Wahyu mengakui kecerobohannya dan menyatakan menerima semua konsekuensi tanpa pembenaran.
"Apa yang saya sampaikan saya akui salah, teman-teman. Tidak ada yang membenarkan bahwa saya benar, tidak, tidak," ucap Wahyu yang saat itu didampingi sang istri.
Lebih lanjut, Wahyu berencana menghadiri aksi unjuk rasa di kantor DPRD Provinsi Gorontalo yang dijadwalkan pada Senin (22/9/2025) besok.
Ia akan memanfaatkan momen tersebut untuk meminta maaf secara langsung kepada publik.
"Teman-teman semua, saya akan hadir di demo itu, meminta maaf. Demonya itu hari Senin kalau tidak salah di DPRD Provinsi," jelas Wahyu.
"Saya akan minta maaf di situ dan sekaligus saya pamitan kepada seluruh staf saya di kantor," tambahnya.
Pria berusia 29 tahun ini mengaku akan kembali menjalani kehidupan awalnya sebagai sopir truk.
"Ya, teman-teman semua, saya mulai dari nol lagi. Jadi supir truk lagi. Dan pergaulan saya akan tetap seperti kemarin," beber Wahyudin Moridu.
Pada kesempatan itu, Wahyudin mengaku sempat menjadi korban pemerasan sebelum video tersebut viral.
Seseorang yang tidak ia sebutkan identitasnya meminta uang dengan jumlah fantastis.
“Ada seseorang yang sempat meminta dana ke saya dengan angka yang fantastis, dia minta Rp10 juta, teman-teman,” ungkap Wahyudin.
Ia menolak permintaan tersebut karena tidak memiliki cukup uang saat itu.
“Saat itu saya tidak punya uang,” akunya.
Menurut Wahyudin, penolakan inilah yang memicu oknum tersebut menyebarkan video yang kini menjadi sorotan publik.
Wahyudin juga menegaskan bahwa sang istri telah mengetahui potensi penyebaran video tersebut sejak lama.
Keduanya telah berdiskusi dan sepakat untuk tidak memenuhi permintaan uang dari si pemeras.
“Istri saya bilang, ‘Tidak usah kasih (uang). Kalaupun mau diunggah video ini, mekanismenya kamu harus dipecat, ya terima saja’,” kata Wahyudin menirukan pernyataan istrinya.
Selama siaran langsung yang disaksikan lebih dari seribu pengguna itu, ekspresi Wahyudin terlihat santai.
Ia bahkan sesekali bercanda saat menjawab komentar warganet, meskipun isu yang dibahas menyangkut masa depan politiknya.
Di balik sikap tenangnya, Wahyudin tetap menyampaikan permohonan maaf kepada publik atas ucapannya dalam video viral itu. Ia mengakui bahwa sebagai pejabat publik, seharusnya ia lebih berhati-hati.
“Saya pejabat publik yang memang tidak pantas mengeluarkan kata-kata itu,” bebernya.
Diberitakan sebelumnya, dalam video berdurasi pendek yang beredar luas di berbagai platform, Wahyudin terlihat berada di dalam sebuah mobil SUV bersama seorang wanita.
Yang membuat publik murka bukan hanya kebersamaannya dengan wanita yang diakui sebagai selingkuhan, tetapi juga ucapannya yang dianggap melecehkan amanah rakyat.
“Hari ini menuju Makassar menggunakan uang negara,” ujar Wahyudin dalam video tersebut, disusul dengan kalimat mengejutkan
“Kita rampok aja uang negara ini kan. Kita habiskan aja, biar negara ini makin miskin,” katanya sambil tertawa lepas.
Tak berhenti di situ, ia juga mengakui bahwa wanita yang bersamanya adalah selingkuhannya.
“Ini membawa hugel langsung ke Makassar menggunakan uang negara,” tambahnya santai sambil tertawa.
Sosok Penggantinya
Setelah pemecatan Wahyudin Moridu, nama Dedy Hamzah santer dikabarkan menjadi penggantinya.
Sekretaris DPD PDIP Provinsi Gorontalo, La Ode Haimudin mengatakan, saat ini DPD PDI Perjuangan Gorontalo sedang mempersiapkan pengganti Wahyudin Moridu melalui proses Pergantian Antar Waktu (PAW).
"Benar (penentuan PAW berdasarkan aturan yang berlaku)," tegas La Ode.
Namun saat ditanyai apakah Dedy Hamzah yang akan menggantikan Wahyudin Moridu, La Ode terdiam beberapa detik.
"Nanti ada ketentuan yang akan berproses," jelas La Ode.
Pria bernama lengkap Dedy Hamzah, S.Pd bukanlah nama baru di DPRD Provinsi Gorontalo.
Kader PDIP ini pernah menjabat sebagai anggota DPRD Provinsi Gorontalo selama dua periode.
Saat Pilkada 2024, Dedy Hamzah sempat maju sebagai calon Bupati Boalemo.
Berpasangan dengan Riko Jaini, mereka didukung oleh koalisi PDIP, Hanura, Demokrat, dan PBB. Keduanya mendaftar di KPU Boalemo pada 29 Agustus 2024.
Namun, Dedy Hamzah—Riko Djaini hanya mampu meraup 31,90 persen suara di Kabupaten Boalemo. Mereka harus puas berada di peringkat kedua, di bawah pasangan Rum Pagau dan Lahmudin Hambali.
Adapun perolehan suara Dedy dan Riko sebanyak 28.137 suara, berbanding 42.490 milik Rum Pagau dan Lahmuddin Hambali (48,18 persen).
Kini, setelah gagal di Pileg dan Pilkada 2024, Dedy Hamzah berpeluang mencetak periode ketiganya sebagai anggota DPRD Provinsi Gorontalo di tahun 2025.
Pria kelahiran 1980 ini tercatat pernah bersekolah di SMA Negeri 01 Telaga, Gorontalo (1997-2000).
Ia lalu melanjutkan studi S1 di Fakultas Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo dan selesai tahun 2006.
Dedy Hamzah pernah menjabat sebagai Anggota DPRD Provinsi Gorontalo periode 2009-2014 dan 2019-2024.
Ia juga merupakan Ketua Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Negeri Gorontalo (UNG).
Dedy saat itu terpilih dalam Kongres IKA UNG yang diselenggarakan pada Maret 2021.
Sosok Wahyudin Moridu

Dilansir dari berbagai sumber, Wahyudin Moridu ini lahir di Desa Kota Raja, Kecamatan Dulupi, Kabupaten Boalemo, pada tahun 1995, sehingga kini berusia 30 tahun.
Wahyu Moridu adalah putra dari mantan Bupati Boalemo, Darwis Moridu.
Jejak orangtuanya itu lah yang membuta Wahyudin mantap masuk ke politik.
Melalui Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Wahyudin akhirnya terpilih menjadi anggota DPRD Kabupaten Boalemo selama tiga periode.
Sebagai anggota DPRD kabupaten, ia bertugas memperjuangkan aspirasi warga, menyusun peraturan daerah kabupaten, serta mengawasi pelaksanaan program dan anggaran pemerintah setempat, dengan fokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Boalemo.
Setelah mengabdi di tingkat kabupaten, Wahyudin maju menjadi calon legislatif DPRD Provinsi Gorontalo periode 2024–2029.
Politisi PDIP ini maju dari Dapil V (Kabupaten Boalemo dan Kabupaten Pohuwato).
Pada pemungutan suara, Wahyudin sempat kalah, sebelum akhirnya diadakan pemungutan suara ulang.
Wahyudin akhirnya memperoleh 5.654 suara, sehingga berhasil menjadi anggota DPRD Provinsi Gorontalo.
Saat ini dia tergabung di Komisi I, yang membidangi hukum dan pemerintahan.
Komisi ini memiliki tanggung jawab melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan daerah, kebijakan pemerintahan, serta administrasi publik di tingkat provinsi.
Selain itu, Komisi I membahas rancangan peraturan daerah terkait hukum, menampung aspirasi masyarakat, dan memberikan rekomendasi agar penyelenggaraan pemerintahan berjalan efektif, transparan, dan sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
Rekam jejak Wahyudin tidak lepas dari kontroversi.
Pada Maret 2020, Wahyu Moridu ditangkap bersama dua anggota DPRD lainnya di Jakarta atas kasus penyalahgunaan narkoba.
Ia bahkan secara terbuka mengaku pernah kecanduan obat-obatan terlarang selama bertahun-tahun sebelum akhirnya menjalani rehabilitasi.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribungorontalo.com dengan judul Sosok Dedy Hamzah, Kandidat Kuat Calon Pengganti Wahyudin Moridu di DPRD Provinsi Gorontalo
Multiangle
Meaningful
Wahyudin Moridu
wahyudin Moridu dipecat PDIP
wahyudin moridu jadi sopir truk
Anggota DPRD Gorontalo
Pengganti Wahyudin Moridu
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
Belajar dari Ashanty yang Perjuangkan Sengketa Tanah Warisan, Ini Cara Selesaikan Sertifikat Ganda |
![]() |
---|
Modus Dokter Gadungan di Bantul: Lulusan SMA Tipu Warga hingga Setengah Miliar, Disebut Sakit HIV |
![]() |
---|
Siapa Jamaludin? Pria yang Nekat Berenang 17 Km Batam-Singapura Demi Cari Nafkah, Nasibnya Miris |
![]() |
---|
Gerah Silfester Matutina Tak Kunjung Dieksekusi, Roy Suryo Sindir Jaksa Agung: Jangan Ayam Sayur |
![]() |
---|
Sosok Anggota DPR yang Dukung Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk', Contohkan Dirinya Berangkat Lebih Awal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.