Berita Viral

Akhir Kasus Fery Irwandi usai TNI Tak Bisa Laporkan soal Pencemaran Nama Baik, Banyak Kesalahpahaman

Akhirnya polemik antara CEO Malaka Project, Ferry Irwandi, dan Tentara Nasional Indonesia (TNI), resmi berakhir

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
Kolase Youtube/Instagram
AKHIR - Ferry Irwandi, CEO Malaka Project 

SURYA.CO.ID - Akhirnya polemik antara CEO Malaka Project, Ferry Irwandi, dan Tentara Nasional Indonesia (TNI), resmi berakhir. 

Ferry, melalui unggahan Instagram @irwandiferry, menjelaskan bahwa dirinya sudah berdialog dengan Kapuspen TNI Brigjen TNI (Marinir) Freddy Ardianzah.

Komunikasi tersebut membahas tentang pelaporan dugaan pencemaran nama baik terhadap TNI yang terganjal putusan Mahkamah Konstitusi (MK).

Urusan saya dengan TNI telah selesai teman-teman,” tulis Ferry.

Ferry menyebut, polemik tersebut muncul karena kesalahpahaman. 

Yang intinya banyak ada banyak kesalahpahaman di antara situasi ini,” tulis Ferry.

Kini, Ferry mengaku bahwa pihak TNI telah meminta maaf kepadanya. Begitu sebaliknya. 

Banyak prajurit yang memang sangat mencintai negara ini dan melindungi warga negaranya saat ini, saya masih percaya itu,” tegas Ferry.

Ia memastikan tidak ada tindak lanjut hukum terhadap dirinya, sekaligus mengucapkan terima kasih atas berbagai bentuk dukungan yang ia terima.

Mari kita fokus ke tuntutan, ke kawan kita yang masih ditangkap dan teman-teman kita yang masih belum tahu nasibnya di mana,” kata Ferry.

Ferry juga kembali mengingatkan agar publik mengalihkan perhatian ke persoalan utama, yakni memperjuangkan nasib rekan-rekannya yang masih ditahan atau belum diketahui keberadaannya.

Mari saling jaga, jaga warga,” tegasnya.

Duduk Perkara

Kasus ini bermula dari empat perwira tinggi TNI mendatangi Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya, Senin (8/9/2025).

Mereka adalah Dansatsiber TNI Brigjen Juinta Omboh Sembiring, Danpuspom Mayjen Yusri Nuryanto, Kapuspen TNI Brigjen Freddy Ardianzah, dan Kababinkum TNI Laksda Farid Ma'ruf.

Kedatangan mereka disebut sebagai konsultasi, setelah menilai sejumlah pernyataan dan unggahan Ferry di media sosial mengandung unsur provokasi, fitnah, kebencian, serta framing negatif terhadap TNI.

“Intinya, ada dugaan pernyataannya di ruang publik, baik melalui media sosial maupun wawancara, yang berisi upaya-upaya provokatif, fitnah, kebencian, serta disinformasi yang dimanipulasi dengan framing untuk menciptakan persepsi dan citra negatif,” kata Freddy saat itu.

Terganjal Putusan MK

Wakil Direktur Reserse Siber Polda Metro Jaya, AKBP Fian Yunus, membenarkan bahwa konsultasi tersebut berkaitan dengan rencana pelaporan dugaan pencemaran nama baik.

Namun, ia menegaskan bahwa TNI sebagai institusi tidak bisa menggunakan pasal pencemaran nama baik dalam Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

“Kan menurut MK, institusi enggak bisa melaporkan, harus pribadi kalau pencemaran nama baik,” jelas Fian.

Siapa Sosok Ferry Irwandi?

Latar Belakang dan Pendidikan

Ferry lahir di Jambi, 16 Desember 1991. Ia menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN).

Dikutip dari Kompas.com, meski sempat hampir drop out akibat nilai rendah, ia berhasil menyelesaikan studi dengan IPK 3,61.

Perjalanan akademiknya berlanjut ke Central Queensland University, Australia.

Ferry juga mengaku proposal disertasinya diterima di Monash University. Bagi Ferry, pendidikan adalah pondasi perubahan.

“IP tinggi itu tidak menjamin masa depan, betul? Apalagi rendah. Jadi ingat tanggung jawab pertama kalian itu adalah menyelesaikan pendidikan sebaik-baiknya."

"Setuju gak? Mahasiswa itu adalah agen dari perubahan gitu. Bukan perubahan itu sendiri teman-teman."

"Kalau kalian jadi agen perubahan maka semakin besar kapasitas kalian, semakin bisa kalian bertanggung jawab dengan ilmu pengetahuan yang kalian miliki,” ungkapnya.

Karier dan Aktivisme

Sebelum menekuni dunia konten, Ferry bekerja selama 10 tahun sebagai pegawai negeri sipil di Kementerian Keuangan sebagai videografer humas.

Ia mengundurkan diri pada November 2022, lalu fokus mengembangkan diri sebagai pembuat konten edukatif.

Ia kerap melontarkan kritik tajam, termasuk menentang promosi judi online oleh influencer.

Selain itu, ia mendirikan Malaka Project, sebuah platform edukasi digital yang ditujukan untuk memberdayakan generasi muda dengan pemikiran kritis, empati, dan pandangan ilmiah.

Ferry juga membantu mahasiswa melalui program beasiswa bagi mereka yang kesulitan secara finansial.

===

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam Whatsapp Channel Harian Surya. Melalui Channel Whatsapp ini, Harian Surya akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur.  

Klik di sini untuk untuk bergabung 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved