Berita Viral

Gaya Koboi Menkeu Purbaya Dapat Sindiran Keras dari Mahfud MD, Diingatkan Soal 3 Syarat Pejabat

Gaya bicara Menteri Keuangan (Menkeu), Purbaya Yudhi Sadewa, mendapat sindiran dari mantan Menko Polhukam Mahfud MD

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
Kolase Kompas TV/Instagram @pyudhisadewa
GAYA KOBOI - (kiri) Mantan Menkopolhukam Mahfud MD (kanan) Menkeu Purbaya 

Menurut Mahfud MD, penting bagi seorang pejabat untuk memiliki track record dan integritas, bukan hanya sekadar kompetensi.

"Tapi kalau orang sudah punya pengalaman, makanya orang menjabat itu harus ada track record juga, kompetisi its oke, tapi kalau tidak punya track record memimpin, menghadapi masyarakat itu bisa salah," jelasnya.

Mahfud menambahkan, seorang pemimpin harus memiliki tiga syarat utama: kompetensi, track record, dan integritas.

"Lalu ada integritas. Kan tiga syarat itu saja kalau mau memimpin."

"Masalahnya, banyak orang tidak punya kompetensi, track record, lalu terjeblos," pungkasnya.

Di akhir wawancaranya, Mahfud MD tetap memuji keputusan Presiden Prabowo yang mereshuffle para menterinya.

"Mantap, dua jempol. Saya lihat itu bagian dari langkah awal," tandas Mahfud.

Gebrakan Menkeu Purbaya 

Baru beberapa hari usai dilantik pada Senin (8/9/2025), Purbaya langsung membuat gebrakan. Ia menarik sebagian dana pemerintah yang selama ini mengendap di Bank Indonesia (BI). Dari total Rp 425 triliun, sebanyak Rp 200 triliun dialihkan ke sistem perbankan.

Tujuannya jelas: memperbesar ruang penyaluran kredit demi menggerakkan roda perekonomian.

“Sudah, sudah setuju (Presiden, red.),” kata Purbaya usai bertemu Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (10/9/2025) malam, dikutip SURYA.CO.ID dari Kompas.com.

Ia menegaskan bahwa penempatan dana ini bukan untuk membeli Surat Utang Negara (SUN).

“Ini seperti Anda naruh deposito di bank, kira-kira gitu kasarnya. Nanti penyalurannya terserah bank, tetapi bukan untuk membeli SUN lagi,” jelasnya.

Purbaya juga meminta BI tidak kembali menyerap dana tersebut. Dengan demikian, likuiditas benar-benar masuk ke sektor riil.

“Jadi, uangnya betul-betul ada dalam sistem perekonomian sehingga ekonominya bisa jalan,” ujarnya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved