Berita Viral

Benarkah 1 dari 3 Pembunuh Haji Sahroni Sekeluarga Sudah Tertangkap? Polisi Wanti-wanti Ini ke Warga

Kasus pembunuhan Haji Sahroni sekeluarga yang jasadnya dikubur di rumah semakin ramai jadi sorotan. Kabarnya, 1 dari 3 pelakunya ditangkap.

Kompas.com
PEMBUNUH HAJI SAHRONI - Karangan bunga berjejer di depan rumah TKP dugaan pembunuhan satu keluarga di Kelurahan Paoman, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Jumat (5/9/2025). 

SURYA.co.id - Kasus pembunuhan Haji Sahroni sekeluarga yang jasadnya dikubur di rumah semakin ramai jadi sorotan.

Terlebih lagi, media sosial banyak beredar kabar yang simpang siur terkait kasus pembunuhan di Indramayu, Jawa Barat ini.

Kabar mengenai penangkapan pelaku pembunuhan satu keluarga di Kelurahan Paoman Indramayu, Jawa Barat beredar luas di media sosial.

3 pembunuh Haji Sahroni dan anak cucunya itu dikabarkan orang-orang yang tinggal tak jauh dari kediamannya.

Dari tiga pelaku pembunuhan 1 keluarga di indramayu tersebut, 1 di antaranya sudah ditangkap.

Baca juga: Misteri Baru Pembunuhan Haji Sahroni Sekeluarga di Indramayu: Mobil Korban Ditemukan 6,5 Km dari TKP

Hal ini diunggah oleh akun facebook@Dina Setiawati Qurotulainin.

“Katanya pelaku pembunuhan 1 keluarga BPK hj Sahroni sudah ditangkap."

"3 orang pelaku ketangkep sementara 2 orang pelaku masih dicari. Itu orang dekat sini, Indramayu kota. Semoga secepatnya ditemukan semua dan dihukum seberat-beratnya. Aamiin ya Allah. Nyawa dibayar dengan nyawa!”

Kabar ditangkapnya para pembunuh Haji Sahroni itu kemudian ditanggapi polisi.

Kasi Humas Polres Indramayu, AKP Tarno saat dikonfirmasi melalui pesan singkat membantah adanya penangkapan.

“Wa’alaikum salam wr wb, sampai saat ini belum ada pelaku yang diamankan."

"Kami sedang dan terus melakukan pencarian pelaku,” ujar Tarno, Kamis (4/9/2025), melansir dari Tribun Jabar.

Ia menambahkan, penyidik Polres Indramayu masih mendalami kasus tragis ini.

Polisi Wanti-wanti Warga

Selain itu, berbagai spekulasi mengenai dugaan pembunuhan dan identitas terduga pelaku pun marak beredar di media sosial.

Pihak keluarga korban membantah informasi yang beredar terkait kedatangan tamu dari Tangerang sebelum kejadian.

Menyikapi beredarnya kabar simpang siur tersebut, Polres Indramayu turun tangan.

Kasi Humas Polres Indramayu, AKP Tarno, meminta masyarakat untuk tidak menyebarkan isu-isu liar yang dapat merugikan pihak keluarga.

“Kami imbau kepada masyarakat, khususnya masyarakat Indramayu. Saya yakin masyarakat Indramayu adalah masyarakat yang religius.

Mohon untuk tidak menyebarkan berita-berita hoaks yang justru akan menambah kesedihan keluarga maupun kerabatnya,” ujar Tarno, Jumat (5/9/2025), melansir dari Kompas.com.

Tarno menegaskan, Polres Indramayu selalu siap memberikan informasi resmi yang dapat dipertanggungjawabkan.

“Silakan bisa konfirmasi ke kami, kami update. Hal ini untuk meluruskan berita-berita itu, kami siap untuk di-update,” tambahnya.

Baca juga: Imbas Haji Sahroni Sekeluarga Terbunuh, Jasad Dikubur di Rumah: Warga Ketakutan, Sumber Uang Terkuak

Pihak kepolisian juga meminta doa dan dukungan dari masyarakat agar proses penyelidikan dapat berjalan lancar.

“Kami berharap doa dari masyarakat Indramayu agar kasus ini segera terungkap sehingga bisa memberikan keadilan bagi keluarga korban dan juga korban tentunya,” tutup Tarno.

Kasus ini masih dalam penyelidikan, dan masyarakat diharapkan untuk tetap tenang serta tidak terpengaruh oleh informasi yang tidak jelas.

Imbas Haji Sahroni Sekeluarga Terbunuh

Pembunuhan Ahmad Sahroni sekeluarga yang jasadnya dikubur di area rumah membuat tetangganya di Desa Paoman, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, ketakutan. 

Warga sampai takut ke luar rumah karena sampai saat ini tersangka pembunuhnya belum tertangkap.

Sohib, ketua RT setempat berharap polisi segera mengungkap kasus pembunuhan ini. 

"Warga meminta tolong ke polisi, biar segera tertangkap. Mereka sangat khawatir. Mau keluar rumah khawatir, ke sana sini khawatir," ungkap Sohib dikutip dari tayangan Apa Kabar Indonesia Malam, TVOne pada Kamis (4/9/2025). 

Sohib mengaku kaget mengetahui kasus pembunuhan keluarga Ahmad Sahroni. 

Pasalnya, keluarga ini dikenal baik dan tidak ada masalah dengan warga selama ini. 

Haji Sahroni bahkan disebut sangat religius karena selalu melaksanakan sholat 5 waktu di masjid desa setempat. 

"Gerak-gerik mencurigakan tidak ada. Aktivitas seperti biasa. Kalau ada mobil mengangkut barang, itu usaha Budi (anak Sahroni), grosiran toko sembako," katanya. 

Diungkapkan Sohib, selama ini Budi dikenal baik di lingkungannya, begitu juga dengan Euis, istrinya. 

Keluarga ini selain memiliki toko sembako juga ada usaha walet di belakang rumahnya. 

Bahkan, menurut Sohib, Haji Sahroni juga punya usaha kontrakan rumah di belakang rumahnya. 

"Jumlahnya 15 kamar. Dari 15 kamar, sudah penuh. Penghuninya orang Solo, Jateng berdagang cilok, istrinya jualan jamu," ungkapnya. 

Setelah ada kasus pembunuhan ini, Sohib sempat menengok usaha kontrakan Haji Sahroni

Sohib sempat mengecek penghuninya apakah ada berkurang atau menghilang. 

Ternyata, penghuni kontrakan yang semuanya orang lama itu tidak berkurang. 

"Tadi pagi jam saya cek kontrakan penghuni 15. Apa ada yang keluar kontrakan, gak ada, semua penuh.  Udah lama, tidak ada pendatang baru. Tidak ada yang keluar dari kontrakan," ujarnya. 

Disinggung kabar adanya anak angkat Haji Sahroni, Sohib mengaku tidak mengetahui kabar itu.

Sementara itu, informasi yang dihimpun surya.co.id, kabar adanya keterlibatan orang dekat korban ramai dibicarakan warga setempat. 

Kabar ini mencuat setelah Ema, seorang kerabat mengakui Sahroni masih terlihat ke luar rumah pada Jumat (29/8/2025). 

Saat itu, dia membeli makanan dengan porsi melebih jumlah anggota keluarga di rumah.

"Jumatan masih ada, sore Sabtu gak ada katanya sih. Ada tamu dari Tangerang gak tau nginep apa gak tau. Tapi dia beli ayam bakar di depan, lima. Ditanyain sama itunya (pedagang) tuh, 'buat apa banyak-banyak ?'. 'Ada teman, ada saudara datang'," kata Ema.

Kejanggalan lain datang dari orang tua Euis, menantu Sahroni.

"Ibunya Euis ngebel (menelepon) nangis, katanya mau ke Indramayu, Euis dibel gak diangkat-angkat. Tapi yang dari yang dari Tangerang udah sampai, tapi sekarang belum juga datang," katanya.

Selain sosok keluarga dekat, beredar pula isu sosok lain terduga pembunuh keluarga Sahroni.

Beredar kabar kematian keluarga Sahroni ada kaitannya dengan pegawainya.

Hal ini beralasan karena mobil keluarga Sahroni sempat hilang sebelum akhirnya ditemukan di tempat lain.

Hal itulah yang memicu isu soal perampokan dan dikaitkan dengan pembunuhan keluarga Sahroni.

"Ada isu warisan, tapi ada isu juga sopirnya yang mau dipecat. Entah lah," tulis seorang netizen di unggahan akun Instagram indramayuterkini.

Saat kabar ini dikonfirmasi ke Kasi Humas Polres Indramayu, AKP Tarno, dia belum mau mengungkapkan. 

"Segala kemungkinan kita dalami semua, termasuk informasi apapun tetap kita dalami," katanya. 

 AKP Tarno hanya memastikan kasus ini sudah naik ke penyidikan. 

Penyidik Polres Indramayu menemukan adanya unsur pidana dalam kasus ini. 

"Kami tingkatkan penyidikan, dikarenakan penyidik menemukan ada peristiwa pidananya," kata AKP Tarno dalam wawancara di Metro TV pada Kamis (4/9/2025).  

AKP Tarno memastikan penyidik sudah memeriksa sekitar 11 saksi dan menyita sejumlah barang bukti diantaranya cangkul, ember, seprei dan terpal.

Kasus pembunuhan Haji Sahroni beserta keluarga di Indramayu bukan hanya mengguncang warga setempat, tetapi juga memicu gelombang informasi simpang siur di media sosial. Dalam hitungan hari, kabar penangkapan pelaku beredar luas, bahkan menimbulkan spekulasi yang menambah kebingungan publik. Namun, klarifikasi resmi dari kepolisian menegaskan bahwa hingga kini belum ada pelaku yang diamankan.

Dari sudut pandang penulis, peristiwa ini mencerminkan dua hal sekaligus. Pertama, tingginya sensitivitas publik terhadap kasus kriminal berdarah yang menyentuh rasa kemanusiaan, sehingga informasi apa pun cepat menyebar tanpa verifikasi. Kedua, lemahnya literasi digital membuat rumor lebih cepat viral dibanding pernyataan resmi aparat. Akibatnya, keluarga korban pun harus menanggung beban ganda: kehilangan orang tercinta sekaligus dihantam isu-isu liar.

Kepolisian sendiri berusaha menegaskan posisi mereka. Melalui AKP Tarno, Polres Indramayu mengimbau masyarakat agar tidak menyebarkan kabar tak terverifikasi, sembari berkomitmen memberikan update resmi. Ajakan untuk tetap tenang dan berdoa menjadi penyeimbang di tengah derasnya arus informasi yang kadang menyesatkan.

Objektifnya, kasus ini sedang berada di persimpangan antara tragedi kemanusiaan dan ujian bagi ekosistem informasi publik. Penyidik tentu berpacu dengan waktu untuk mengungkap fakta, sementara masyarakat dituntut lebih bijak dalam memilah informasi. Pada akhirnya, yang paling penting adalah memastikan proses hukum berjalan tuntas, sehingga keluarga korban memperoleh keadilan, dan masyarakat mendapat kepastian yang menenangkan.

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved